Hidup Indah Tanpa Riba | Dima Hafizul Ilmi


       Riba merupakan pendapatan yang didapat secara tidak adil. Para pengambil riba menggunakan uangnya untuk memerintahkan orang lain agar berusaha dan mengembalikan. Misalnya, dua puluh lima persen lebih tinggi dari jumlah yang dipinjamkannya. Persoalannya, siapa yang bisa menjamin bahwa usaha yang dijalankan oleh orang itu nantinya mendapatkan keuntungan lebih dari dua puluh lima persen ? semua orang, apalagi yang beragama, tahu siapa pun tidak bisa memastikan apa yang terjadi besok atau lusa.

Ada beberapa pertanyaan mendasar yang harus diajukan dalam membahas bunga dan pembiayaan usaha. Pertanyaan-pertanyaan ttersebut meliputi :
Apakah pembayaran bunga atas uang pinjaman merupakan hal yang wajar..?
Adilkah bila seseorang yang memberi pinjaman menuntut pihak yang berhutang untuk membayar bunga atas hutang  nya…?
Sebaliknya, adilkah bila orang yang berhutang diminta membayar bunga sehingga ia harus mengembalikan uang lebih banyak dari yang dipinjamnya…?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab lebih dahulu bila kita hendak menggambil sikap yang objektif mengenai bunga. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut menyelesaikan separo dari masalah bunga. Bila terbukti bahwa bunga itu tidak dapat dibenarkan, baik oleh akal maupun keadilan, mengapa masalah bunga masih menjadi perdebatan…?

     Didalam al-qur’an dan hadis riba ataupun semacamnya sangat dikecam dalam agama islam, walaupun dengan cara apapun tetap saja riba dan semacamnya jelas merugikan pihak lain. Sebagaimana firman allah dalam surah al-baqarah : 278 – 279

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (278) فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ (279)

Artinya : “Hai orang-orang beriman, bertakwalah pada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak melaksanakan (apa yang diperintahkan ini) maka ketahuilah, bahwa akan terjadi perang dahsyat dari Allah dan RosulNya dan jika kamu bertaubat maka bagi kamu pokok harta kamu, kamu tidak dianiaya dan tidak (pula) dianiaya”.

Kemudian hadis nabi Muhammad SAW yang sangat mengecam pengambilan riba yaitu :

الرِّبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُونَ بَابًا؛ أَيْسَرُهَا مِثلُ أَن يَنْكِحَ الرَّجُل أُمَّه،

Riba itu ada 73 pintu, yang paling ringan, seperti orang yang berzina dengan ibunya.

            Sebagaimana dikutip dalam buku karya Dr. Sa’id bin Wahf Al-Qathani dampak bagi individu yang ditimbulkan oleh riba yaitu :

1. Dampak negatif bagi individu seperti : kikir, berhati keras, dada yang sempit, menyembah harta, tamak akan kemewahan dunia dll.
2. riba merupakan musuh allah dan dosa besar
3. riba merupakan prilaku orang jahiliyah
4. pelaku riba (pemberi, penerima, dan saksi) akan dibangkitkan pada hari kiamat kelak dalam keadaan seperti orang gila.
5.seseorang yang bergelut dan bertransaksi dengan riba berarti secara terang-terangan mengumumkan dirinya sebagai penentang allah dan rasulnya.
6. memakan riba menunjukkan kelemahan dan lenyapnya takwa dalam diri pelakunya
7. memakan riba menyebabkan pelakunya mendapat laknat dan dijauhkan dari rahmat allah
8. setelah meninggal, pemakan riba akan di azab dengan berenang di sungai darah sembari mulutnya dilempari dengan bebatuan.
9. allah tidak akan menerima sedekah yang diperoleh dari hasil riba
10. do’a seorang pemakan riba tidak akan terkabul

dampak bagi masyarakat :

1. riba menimbulkan kebencian dan permusuhan bermasyarakat
2. masyarakat yang berinteraksi dengan riba adalah masyarakat miskin yang tidak merasakan simpatik
3. perbuatan riba mengarahkan ekonomi kearah yang menyimpang
4. riba mengakibatkan harta kaum muslim berada pada genggaman musuh
5. merusak semangat khidmat dan persatuan bermasyarakat
6. keperluan seseorang merupakan peluang bagi yang lain untuk dimanfaatkan keuntungan
7. yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin
8. merusak moralitas

            Itu berberapa dampak riba yang sangat di takutkan apabila semua orang telah terjerumus kepada hal-hal yang sangat bertentangan dengan syariah islam yang telah dibawa oleh rasulullah SAW.
Kita sebagai agama mayoritas islam di indonesia, sudah saat nya meninggalkan sisa-sisa riba yang akan menjerumuskan di akhirat kelak.
“jika kita mampu mencari harta yang halal, kenapa mesti mencari yang haram”.
Ada beberapa cara agar kita terlepas dari yang namanya riba’ yakni :

1.Taubat
2.Berazam/ bercita-cita sampai mentok meninggalkan riba
3.Perbaiki ibadah secara total. baik ibadah wajib maupun yang sunah terutama shalat, karena sabar dan shalat sebagai penolong
4.Perbanyak doa dan dzikir
5.Minta doa kepada kedua orang tua terutama ibu, apabila sudah meninggal bisa beramal dengan di niatkan pahala buat mereka
6.Naikan pendapatan
7. Tunda kesenangan
8.Perbanyak sedekah, dalam sebuah hadist Nabi Muhammad SAW bersabda kalau doa kita penge di kabulkan bantulah orang lain.

Posting Komentar

0 Komentar