Pentingkah Menerapkan Ekonomi Islam? | Dima Hafizul Ilmi

          Jika berbicara mengenai ekonomi Islam, hal pertama yang otomatis muncul dalam pikiran kita tentu tak jauh dari istilah bunga, riba, perbankan syariah, bagi hasil, zakat, infaq, wakaf ataupun praktek praktek jual beli dan sewa menyewa. Dewasa ini, definisi ekonomi Islam mengalami penyempitan makna. 

Sejatinya, saat kita berbicara mengenai ekonomi, yang dimaksud adalah sistem ekonomi secara keseluruhan. Entah itu mengenai mekanisme pasar, produksi, distribusi, konsumsi, konsep penawaran, konsep permintaan, perdagangan, kebijakan moneter, kebijakan fiskal serta berbicara masalah lembaga keuangan dan masalah-masalah ekonomi lainnya secara global. demikian juga dengan ekonomi Islam, ekonomi Islam tidak hanya berbicara mengenai bunga, riba, ataupun yang lainnya.

      Ekonomi Islam adalah sebuah ilmu yang memperlajari permasalahan-permasalahan ekonomi baik mengenai alokasi sumber daya dan kelangkaan yang sesuai dengan prinsip Islam yakni sejalan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Dengan demikian, ekonomi Islam tidak hanya sebatas berbicara tentang riba saja melainkan seluruh permasalahan-permasalahan ekonomi yang dibahas pula dalam ekonomi konvensional

Apakah Ekonomi Islam Penting?

Jika kita menanyakan pertanyaan diatas kepada orang yang paham akan ekonomi Islam, sudah pasti mereka akan menjawab bahwa ekonomi Islam penting. Namun bagaimana jika pertanyaan ini kita tanyakan kepada mereka yang masih awam atau dengan frontal kita tanyakan kepada orang yang beragama non Islam?. 

Disinilah saya akan membahas mengapa ekonomi Islam itu penting.

H. Hendri Tanjung, Ph.D1 dalam tulisannya menyatakan bahwa terdapat empat kategori bangsa di dunia berdasarkan perekonomian dan agamanya. Keempat kategori tersebut adalah:
1.      
     Bangsa yang memiliki pendapatan tinggi dan akhlaq yang tinggi sekaligus. Inilah yang menjadi impian setiap bangsa yang diberi istilah “baldatun toyyibatun wa robbun gofuur”.
2.        
      Bangsa yang memiliki pendapatan rendah, tetapi akhlaq yang tinggi. Bangsa ini dikategorikan bangsa yang miskin tapi bermartabat. Yang dalam bahasa sederhananya, bangsa yang penduduknya sabar dalam kemiskinannya.

3.      Bangsa yang pendapatannya tinggi, namun akhlaqnya rendah, ini adalah bangsa kaya yang sombong, dimana penduduknya banyak terjangkiti penyakit stress, depresi, dan penyakit-penyakit kejiwaan lainnya.
4.      
    Bangsa yang pendapatannya rendah dan akhlaqnya rendah. Ini adalah bangsa barbar yang hancur peradabannya. Bangsa ini akan mengalami tingkat kriminalitas yang tinggi. Masyarakatnya miskin dan tidak punya etika maupun kebaikan sama sekali.

Terdapat dua alasan besar mengapa ekonomi Islam itu penting. 
Alasan pertama adalah sistem ekonomi barat atau yang biasa disebut dengan sistem ekonomi konvensional berlandaskan pada konsep yang salah bagi umat islam. 
Dan alasan kedua adalah ekonomi konvensional tidaklah cocok diterapkan bagi kita yang masih mempercayai agama islam sebagai tuntutan hidup.


Posting Komentar

0 Komentar