Defenisi Akal

AKAL
Akal itu ibarat api karena gunanya sangat besar sekali, tetapi bahayanya pun sangat besar. Dalam hal ini akal di ibaratkan sebagai api dimana api dapat dipakai untuk memasak makanan, menerangi ruangan, api memiliki banyak manfaat tapi besar bahayanya karena dapat membakar rumah dan lain sebagainya. Api membawa manfaat yg besar dari sisi lain juga dapat membawa kerusakan yang hebat. Maka jika dikaitkan akal pun demikian.
Fungsi akal terdiri dari antara lain :
a. Pengumpulan ilmu pengetahuan
b. Memecahkan persoalan-persoalan yang kita hadapi
c. Mencari jalan yg lebih efisien untuk memenuhi tujuan masing-masing.
Dalam fungsi diatas maka akal adalah sebagai alat berpikir yang tiada ternilai harganya. Namun demikian akal sebagai alat, ia tidak dapat lepas dari apa yang memperalatnya, karena argumen yang dipakai dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat dilepaskan dari apa yang memperalatnya. Akal tidak terlepas dari fungsi-fungsi jiwa manusia misalnya nafsu, perasaan, dan pikiran manusia. Dalam hubungan itulah dan dengan bantuan unsur-unsur jiwa lainnya maka akal dapat menghasilkan hal-hal yang berfaedah, seperti :
a. Akal dapat menghasilkan ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia
b. Akal itu menuntut manusia dalam usahanya mencari jalan-jalan yang benar dan baik
c. Akal dapat memberikan kepuasan dalam usaha memecahkan persoalan-persoalan hidup
d. Akal dapat membentuk disiplin terhadap tenaga-tenaga kepribadian yang lebih rendah (jasmani dan rohani).
Dan sebaliknya akal juga dapat :
a. Mencari jalan-jalan ke arah perbuatan-perbuatan yang sesat
b. Dapat lagi mencari-cari alasan untuk membenarkan perbuatan-perbuatan yang sesat itu (rasionalisasi)
c. Dapat pula menghasilkan kecongkakan dalam diri manusia bahwa akal itu dapat mengetahui segala-galanya (rationalisme).
Demikianlah ternyata bahwa kebebasan akal dengan tidak kedisiplinan akal, manusia akan tetap menghasilkan untuk dirinya dan sesamanya, ada dua hal yaitu hal-hal yang sangat merugikan dan hal-hal yang sangat berfaedah/bermanfaat.
Dengan disiplin akal maka hasil-hasil yang berfaedah diharapkan lebih banyak dan berkurang lah hal-hal yang merugikan itu.

Penulis : Khafidul Ihrom
Mahasiswa : Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI)
Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Dengan buku panduan : Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Drs. Ahmad Marimba)

Posting Komentar

0 Komentar