Hafalkanlah Al-Qur'an | Muhammad Ma'ruf

Gambar dikutip via santaisaja.net

Penghafal Al-Qur’an merupakan pembawa bendera Islam, maka tidak sepantasnya ia bersenda gurau, lupa dan lalai, ataupun membicaraakan hal yang sia-sia bersama orang-orang yang lalai. Demi menggungkan Al-Qur’an”
(Fudhail bin Iyadh)

Menghafal Al-Qur’an adalah teradisi turun-menurun yang diajarkan oleh Rasulullah Saw., setelah Al-Qur’an diturunkan. Kalau kita membukan kembali membuka sirah nabiwiyah, akan ditemukan Rasulullah Saw, adalah orang pertama yang menghafal Al-Qur’an. 

Dilanjut dengan sahabat-sahabatnya: Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, dan sahabat lainya yang menjadikan Al-Qur’an sebagai haflan sehari-hari. Hafalan tersebut akhirnya ditulis disuhuf-suhuf agar mudah dibaca dan diingat kembali. 


Pada masa usman bin affan, Al-Qur’an dikumpulkan menjadi satu kitab yang sering kita sebut Mushaf Usmani. Musahaf Al-Qur’an inilah ynag sampai pada kita dan biasa kita baca sampai hari ini.tak terbayangkan oleh kita, bagaimana seandaiya saat itu Rasulullah Saw, dan para sahabat, tabiin, tabi’it, tabi’in dan para ulama tidak menghafalkannya. Takan ada Al-Qur’an dengan mudah kita temukan dimana-mana seperti sekarang ini.


Sungguh benar firman Allah Swt:
Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.”(QS. Al-Hijr: 9)

Dan sesunggunya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengmbil pelajaran.” (QS. Al-Qamar: 17
          
Sungguh sangat mulia kitab Al-Qur’an ini, Allah sendiri yang berjaji menjaganya hingga  hari kiamat dan Al-Qur’an adalah kitab yang orisinal, tidak berubah. Ayat yang turun kepada Nabi Muhammad Saw 14 abad silam sama seperti ayat didalam Al-Qur’an yang kita baca saat ini. Ini salah satu mukjizat Al-Qur’an yang mudah dihafal. 

Tidak heran jika para ulama salaf banyak yang menghafal Al-Qur’an dengan mudah. Selain karena ingatan mereka kuat, juga karena al-Qur’an tidak beruah satu ayat pun hingga hari kiamat. 


Imam Hisyam bin Muhammad berkata, “aku memiliki seorang paman yang sering mengolok-olokku karena aku tidak hafal Al-Qur’an. Lalu aku masuk kedalam kamarku dan bersumpah aku hafal Al-Qur’an . segala puji bagi Allah, dalam waktu 3 hari aku telah menghafal Al-Qur’an dengan sempurna, 30 juz. 


Imam Syihab Az-Zuhri menghafal Al-Qur-an hanya dalam waktu 80 hari. Imam Syaqiq bin Salamah beliau mampu menghafal al-qur’an dalam kurun waktu 2 bulan . bahkan Imam Syafi’i mampu menghafal kitab Al-Muwathta’ karya Imam Malik yang lebih tebal dari Al-Qur’an hanya dalam tempo 9 hari.
          
Menghafal Al-Qur’an berarti oarng-orang pilihan yang dipercaya Allah menjaga kelangsungan Al-Qur’an dari masa ke masa. Oarang menghafal Al-Qur’an biasanya terbiasa membaca Al-Qur’an, artinya semakin sering membaca Al-Qur’an semakin besar pelualng ia untuk menghafal. 

Orang-orang berprestasi baik di akademik maupun non akademik adalah para penghafal Al-Qur’an.


Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata didalam dada orang-orang yang diberi ilmu dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zalim.( QS. Al-ankabut: 49)

Allah tidak mengazab orang yang menghafal Al-Qur’an. Rasulullah Saw bersabda, “ Bacalah Al-Qur’an karena allah benar-benar tidak akan mengazab hati orang yang mengfal Al-Qur’an dan Al-Qur’an merupakan jamuan Allah, maka barangsiapa yang mendatanginya ia akan aman, bergembiralah siapa saja yang sangat yang ssangat mencintai al-qur’an(HR. Ibnu Mas’ud)

Dimuliakan Allah dan dan manusia. Rasulullah saw, bersabda “ termasuk pengagungan kepada allah taala: menghormati seseorang muslim yang tua, memuliakan pemghafal Al-Qur’an dengan sepantasya: tidak pula mengabaikannyadan memuliakan pemimpin yang adil.” (HR. Abu Daud)

Al-Qur’an akan meninggkan derajat manusia disurga. Rasulullah Saw bersabda,” dikatakan kepada shahibul Al-Qur’an (orang yang menghafal, membacanya, menadaburinya, mengamalkannya dan berakhlak sesuai tuntunannya). Bacalah dan naiklah (ke derajat yang lebih tinggi!) bacalah dengan tartil, sebagaimana kamu membacanya dengan tartil ketka didunia, terakhir yang kamu baca.” (HR.Abu Daud, Tirmidzi, Dan Nasa’i)
          
Tidak ada kata terlambat, mari menghafalkan Al-Qur’an. Mulai dari sekarang perbanyak membaca Al-Qur’an, niscaya mudah menghafalnya. Mushaf Al-Qur’an mudah didapatkan, perkumpulan penghafal Al-Qur’an juga menjamur. Kalau masih malu milikilah guru tempat kita setoran hafalan Al-Qur’an. 

Minimal kita hafal surah yang kita paling sukai dari Al-Qur’an. Dan jangan sampai ketika ajal kita tiba kita tidak memiliki hafalan Al-Qur’an satu ayat pun hingga Rasulullah Saw, telah mengingatkan jauh-jauh hari, “ orang yang tidak memiliki hafalan Al-Qur’an  sdikitpun, diibaratkan seperti rumah yang roboh.(HR. Tirmidzi)
          
Imam Syafi’i berkata , “Aku mengadu kepada Imam Waki’ (Abu Sufyan Waki’ bin Al –Jarah Al-Kufi) tentang hafalanku yang buruk, ia menasehatiku agar aku meninggalkan maksiat. Ia memberitahuku ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada pelaku maksiat.” 

Syekh Az-Zarnuji berkata , “ hal-hal yang dapat menguatkan hafalan ialah tekun atau rajin belajar,aktif mengurangi makan, salat malam, dan membaca al-qur’an.”dikatakan “tidak ada yang menambah kuatnya hafalan melebihi membaca Al-Qur’an dan melihat pada mushaf.” Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw,” Amalan umatku adalah membaca Al-Qur’an dengan melihat.”

~والله أعلم بالصواب~

Posting Komentar

0 Komentar