JALAN MENUJU SURGA | M. Fadli Mukmin


Kemenangan berupa surga dan selamat dari neraka tidaklah terwujud tanpa tauhid, karunia, ampunan, dan rahmat Alah swt. Amal perbuatan kita tidaklah sebanding dengan segala kenikmatan Allah dan kenikmatan surga. Oleh karena itu, harus mealalui investasi amal. Jika orang muslim berbuat lalai, berarti itu mengantarkan dirinya ke jalan neraka. Dari masalah ini, kami memfokuskan pembahasan amalan amalan menuju surgase bagai sebuah tuntutan dan akan di kupas secara rinci, insya Allah. Disini kami ingin menegaskan beberapa hal sebelum pembahasan tentang jalan-jalan menuju surga, yaitu sebagai berikut:
Hendaklah pembaca menjahui sikap memilah, artinya konsisten pada sebagian amal ibadah dan melalaikan sebagian lain. Karena Islam merupakan aturan yang komfrenshif yang harus disikapi secara totalitas.
Hendaklah memperhatikan skala prioritas dan derajat amal serta nilainya, sehinggah tidak mendahulukan yang sunnah dari yang fardhu, yang terendah dari tertinggi, perkara wajib yang lebih dari wajib.
Sebagian kita mendengar hadis yang mengaitkan antara masuk surga dengan zikir atau ibadah sunnah, sehinggah lebih memprioritaskan ibadah tersebut dan meninggalkan ibadah-ibadah wajib seperti jihad di jalan Allah menegakkan agama dan mengusir para musuhnya, amar makruf nahi mungkar, istiqamah, beretika baik, menegakan rumah dan masyarakat muslim dan lain sebagainya. Pendapat mereka ini berdasarkan Hadist seorang sahabat yang bertanya, Ya Rasulullah, sesungguhnya ajaran-ajaran Allah telah sangat banyak kami tanggung, maka tunjukkanlah kepadaku suatu pintu (ajaran) yang selalu aku pegang? Beliau menjawab: Hendaklah lisanmu tak henti-hentinya basah karena berzikir (mengingat Allah). Dapat kita pahami dari Hadist ini sebagaimana yang di ungkapkan oleh Ath-Thibi bahwasanya orang tersebut tidak ingin meninggalkan fundamen syariat Islam, akan tetapi ia meminta suatu ibadah sunnah yang selalu ia kerjakan selama tidak di wajibkan.
Sebagaimana yang dikatakan di awal pembahasan ampunan, bahwa kita mendengar suatu dalil yang menyebutkan balasan besar untuk amalan ringan. Sebenarnya, balasan ini di peroleh di kala hati di selimuti motivasi, keikhlasan, dan kejujuran yang mendorong berbuat amalan ringan ini serta di kerjakan secara kontinu. Sebagaimana balasan ini dapat diraih dengan konsisten dengan ibadah-ibadah wajib dan menjahui perbuatan dosa besar.
Di sini kami tidak menyebutkan keseluruhan jalan menuju surga, akan tetapi cukup menyebutkan sebagian saja karena khawatir apologetik. 
Sekarang kami akan menjelaskan jalan dan sebab yang menyampaikan kepada surga, yaitu sebagai berikut.
Iman, Tauhid dan Islam
Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, (QS. Al-Kahfi [18]: 107)
Dari Utsman ra. Nabi saw bersabda:
Barang siapa yang meninggal dan ia mengetahui bahwasanya tiada Tuhan selain Allah, niscaya ia masuk surga
Tawakkal
Allah berfirman 
 Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal. (QS. Asy-Syura [42]: 46)
Yakin 
Allah berfirman:
 Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS. Al-Fajr [89]: 27-30)

 ~wallahu 'alam~

Posting Komentar

0 Komentar