![]() |
Gambar via liputan6.com |
Sebelum mengikuti program tahsin ,kita harus membenahi terlebih dahulu hati kita dari niat -niat yang tidak baik ,juga pikiran kita dari pemahaman yang salah tentang Al-Qur’an . Agar kita mendapatkan manfaat dundan akhirat dari ilmu yang telah kita pelajari.
Pahamilah bahwa belajar al-qu’an sangat berbeda dengan belajar ilmu yang lain , seperti khususnya keterampilan misalnya. Karena saat belajar Al-Qur’an, sesungguhnya kita sedang mempelajari kalam Allah yang suci ,yang selanjutnya akan mendekatkan diri kita kepada-Nya. Oleh karena itu dibutuhkan kecucian jiwa dan hati.
Kemudian , setelah kita pastikan bahwa diri kita serius belajar Al-Qur’an , harus kita pahami bahwa mentalitas pelajar Al-Qur’an adalah sebagai berikut.
Kemudian , setelah kita pastikan bahwa diri kita serius belajar Al-Qur’an , harus kita pahami bahwa mentalitas pelajar Al-Qur’an adalah sebagai berikut.
A.Ikhlas Karena Allah
Dalam belajar Al-Qur’an kita akan sering mengalami kejenuhan , kehilangan semangat dan sebagainya. Keikhlasan adalah tidak berharap apapun selain Allah saat mempelajari Al-Qur’an, sehingga kita dapat merasakan cinta, rindu, serta bahagia yang luar biasa saat bersama Allah tatkala mengakrabi ayat-ayatNya. Suasana seperti ini lah yang harus kita dambakan saat mempelajari kalam-Nya.
Jika hal ini dapat diwujudkan , maka ia akan menjadi solusi yang jitu dalam menghadapi kendala apapun. Caranya, jangan mudah menyerah dalam keadaan apapun sehingga meninggalkan Al-Qur’an. Usahakanlah terus bertahan dalam halaqoh qur’an kita, setidaknya sampai jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
B.Banyak Berdo’a Kepada Allah
Rasa butuh yang kuat untuk mampu membaca atau menghafal Al-Qur’an adalah modal utama agar kita sukses dalam belajar. Namun rasa butuh ini akan dapat melemah seiring berjalanya waktu.
Berdo’a adalah solusi jitu dalam mengatasi masalah seperti ini. Oleh karena itu, galilah ilmu Al-Qur’an sedalam mungkin, agar kita merasa sangat butuh dengan Al-Qur’an. Juga dengan meningkatkan kualitas iman. Karena rasa butuh yang kuat tersebut ditentukan oleh kualitas iman kepada Allah dan Rasulullah.
C.Tsabat (Teguh dan Tidak Putus Asa)
Belajar Al-Qur’an adalah pintu gerbang untuk lebih dekat kepada Allah , lewat hidup bersama Al-Qur’an. Karena itu jika sebatas belajar saja kita tidak mampu teguh dan istiqomah, bagaimana mungkin kita dapat hidup dengan Al-Qur’an ? jadi, agar kita teguh, kita harus yakini tujuan berinteraksi dengan Al-Qur’an , sedangankan kemampuan membaca Al-Qur’an pada hakikatnya sarana untuk tujuan besar.
Oleh Karena itu waspadailah sikap-sikap pemahaman yang dapat menghentikan belajar Al-Qur’an, seperti merasa sibuk dengan pekerjaannya dan tidak ada waktu , tidak percaya diri bahwa dirinya mmpu membaca dengan baik, tidak ada biaya belajar dan sebagainya.
C.Tsabat (Teguh dan Tidak Putus Asa)
Belajar Al-Qur’an adalah pintu gerbang untuk lebih dekat kepada Allah , lewat hidup bersama Al-Qur’an. Karena itu jika sebatas belajar saja kita tidak mampu teguh dan istiqomah, bagaimana mungkin kita dapat hidup dengan Al-Qur’an ? jadi, agar kita teguh, kita harus yakini tujuan berinteraksi dengan Al-Qur’an , sedangankan kemampuan membaca Al-Qur’an pada hakikatnya sarana untuk tujuan besar.
Oleh Karena itu waspadailah sikap-sikap pemahaman yang dapat menghentikan belajar Al-Qur’an, seperti merasa sibuk dengan pekerjaannya dan tidak ada waktu , tidak percaya diri bahwa dirinya mmpu membaca dengan baik, tidak ada biaya belajar dan sebagainya.
Pegang teguhlah pada prinsip-prinsip keberhasilan sebagai berikut :
- Hadirilah kelas tahsin dengan rutin dan disiplin. Jangan sesekali menganggap enteng dan tidak berdampak negatif saat kita absen walaupun sekali. Sekali tidak hadir, setan akan meletakkan berbagai macam halangan untuk pertemuan selanjutnya, dengan halangan sekecil-kecilnya. Bahkan pada tingkat parah, kita enggan hadir tanpa halangan untuk pertemuan sekalipun, karena hatinya yan g memang sudah menolak untuk hadir.
- Berazamlah dengan kuat untuk hadir pada pertemuan selajutnya.
- Cintailah semua teman- teman sehalaqah ( kelompok), terutama guru yang mengajari kita. Karena ini merupakan bukti bahwa kita menjunjung tinggi nilai ukhuwah ( persaudaraan ) yang kita ajarkan oleh Al-Qur’an.
- Berusahalah mengikuti semua petunjuk belajar Tahsin dengan sebaik-baiknya. Perhatikanlah banwa kesuksesan dalam belajar Tahsin ditentukan oleh dua hal: Pertama, aktifkan lidah dengan sebanyak-banyaknya memaca Al-Qur’an. Kedua, Aktifkan pendengaran dengan sering mendengarkan tilawah orang lain, secara langsung ataupun denga audiovisual ( kaset, cd, vcd,dll).
- Fokuskan diri dalam membenahi kelemahan Tilawah yang ada dalam diri kita .
- Berusahalah mengajarkannya kepada orang lain , setiap Allah menambah kemampuan pada diri kita.
- Manfaatkanlah momentum ujian untuk mengevaluasi diri, setelah sekian bulan belajar dengan penuh ikhlas karena Allah.
~والله أعلم بالصواب~
0 Komentar