MAKNA AL-KAUTSAR DALAM PENAFSIRAN IBNU KASTIR
(RUSMELI MAHASISWI SEMESTER V IAT-FIAI-UNISI)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di surga. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus”.
Allah Ta’ala telah menyebutkan sebagian nikmat yang dikaruniakan kepada Nabi kita Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Allah Ta’ala berfirman pada Nabi kita Muhammad,
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak”, maksudnya Kami telah menganugerahkan nikmat padamu (wahai Muhammad) dan juga Kami telah memberikan padamu Al Kautsar yaitu sungai di surga yang dijanjikan untuk Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Dan sungai itu adalah telaga Nabi ‘alaihish sholaatu was salaam.
Telah disebutkan dalam beberapa riwayat mengenai sifat telaga pada hari kiamat, bahwa mengalir padanya dua corong dari langit yang berasal dari sungai al Kautsar, dan padanya terdapat bejana-bejana yang jumlahnya seperti jumlah bintang-bintang di langit.
Dari Anas radhiallahu anhu dia berkata: Suatu hari, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah berada di tengah-tengah kami di dalam masjid. Tiba-tiba beliau tidur sejenak kemudian mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Kami bertanya, “Apa yang membuat anda tertawa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Sebuah surah baru saja diturunkan kepadaku.” Lalu beliau membaca, “Bismillahirrahmanirrahim. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al Kautsar. Maka dirikanlah shalat untuk Rabbmu dan menyembelihlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.” Kemudian beliau bertanya, “Apakah kalian tahu apa itu al Kautsar?” Kami menjawab, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Itu adalah nama sungai yang Rabbku Azza wa Jalla telah janjikannya kepadaku, padanya terdapat kebaikan yang sangat banyak. Itu juga merupakan telaga yang akan didatangi umatku pada hari kiamat. Jumlah bejananya seperti jumlah bintang di langit. Kemudian ada seorang hamba yang dihalangi darinya, maka saya berkata, “Wahai Rabbku, sesungguhnya dia termasuk umatku.” Allah berfirman, “Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang dia ada-adakan sepeninggalmu.”
Dari Anas radhiallahu anhu dia berkata: Suatu hari, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah berada di tengah-tengah kami di dalam masjid. Tiba-tiba beliau tidur sejenak kemudian mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Kami bertanya, “Apa yang membuat anda tertawa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Sebuah surah baru saja diturunkan kepadaku.” Lalu beliau membaca, “Bismillahirrahmanirrahim. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al Kautsar. Maka dirikanlah shalat untuk Rabbmu dan menyembelihlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.” Kemudian beliau bertanya, “Apakah kalian tahu apa itu al Kautsar?” Kami menjawab, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Itu adalah nama sungai yang Rabbku Azza wa Jalla telah janjikannya kepadaku, padanya terdapat kebaikan yang sangat banyak. Itu juga merupakan telaga yang akan didatangi umatku pada hari kiamat. Jumlah bejananya seperti jumlah bintang di langit. Kemudian ada seorang hamba yang dihalangi darinya, maka saya berkata, “Wahai Rabbku, sesungguhnya dia termasuk umatku.” Allah berfirman, “Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang dia ada-adakan sepeninggalmu.”
Adapun firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al Kautsar.”.
Dari Anas radhiallahu anhu bahwa beliau membaca ayat ini, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Al-Kautsar.” Lalu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Saya diberikan al Kautsar, ternyata itu adalah sungai yang mengalir dan alirannya tidak bercabang. Di kedua tepinya terdapat kemah-kemah yang terbuat dari mutiara. Lalu saya memukulkan tanganku di tanahnya, ternyata tanahnya berupa minyak kasturi dan kerikil-kerikilnya adalah mutiara.”
Dari Anas radhiallahu anhu bahwa beliau membaca ayat ini, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Al-Kautsar.” Lalu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Saya diberikan al Kautsar, ternyata itu adalah sungai yang mengalir dan alirannya tidak bercabang. Di kedua tepinya terdapat kemah-kemah yang terbuat dari mutiara. Lalu saya memukulkan tanganku di tanahnya, ternyata tanahnya berupa minyak kasturi dan kerikil-kerikilnya adalah mutiara.”
Surat Al Kautsar adalah surat ke-108 dalam Al Quran. Surat ini termasuk dalam surat yang diturunkan di Makkah dan hanya terdiri dari 3 ayat. Jumlah ayat yang sedikit ini membuat surat Al Kautsar menjadi surat yang paling pendek dalam Al Quran.
Al Kautsar sendiri memiliki arti nikmat yang banyak dan berdasarkan ayat pertama dari surat ini al Kautsar berarti karunia Allah SWT berupa telaga al Kautsar bagi orang-orang penghuni surga. Inti dari surat al Kautsar ini sendiri, berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al Azhar, adalah perintah untuk melaksanakan sholat dan berkorban karena Allah memberikan banyak kenikmatan untuk mereka yang beriman sedangkan pada orang kafir pembenci Nabi Muhammad SAW yang mengatakan keturunan Nabi terputus karena semua putranya wafat maka sesungguhnya merekalah yang terputus
Jika diartikan secara harfiah, surat al Kautsar hanya berisi perintah untuk sholat dan berkorban. Namun, di balik itu semua, terdapat makna yang lebih dalam yang bisa kita ambil dan jadikan pelajaran
Allah SWT telah mempersiapkan untuk Nabi Muhammad saw sebuah sungai di surga. Berdasarkan Al Imam Ibnu Katsir, terdapat riwayat dari Anas bin Malik raadhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sempat terkantuk hingga tertidur. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kepalanya sambal tersenyum, kemudian para sahabat bertanya kepada beliau, ‘kenapa engkau tersenyum wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Sesungguhnya baru saja turun kepadaku sebuah surat’. Kemudian beliau membaca, ‘Bismillahirrahmanirrahim. Inna a’thaina kal kaustar..’ sampai akhir surat. Kemudian beliau berkata, ‘Tahukah kalian apa itu al Kautsar?’, para sahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya saja lah yang lebih tahu’. Maka Rasulullah menjawab, ‘Dia adalah sebuah sungai yang berada di al Jannah (surga) yang Allah subhaanahu wa ta’ala berikan kepadaku dan padanya terdapat kebaikan yang banyak.” (HR. Al Imam Ahmad 3/102).
0 Komentar