Bagaimana
agar kita mendapatkan syafaat Rasulullah saw, di hari akhir yang penuh dengan
prahara nanti. Taatlah pada perintah beliau dan betshalawatlah.
Rasulullah
saw, bercerita sebagaimana diungkap yusuf bin ismail An-Nabhani dalam
ash-shalawat ala sayyid as-sadaat, bahwa suatu ketika beliau melihat pemandangan
ganjil. Tidak dijelaskan apakah terjadi saat isra’mi’raj atau pemandangan mata
batin beliau, ketika itu beliau menyaksikan seorang lelaki dari umatnya
berjalan diatas shirat dengan merangkak. Wajahnya pucat pasi melihat nyala api
yang demikian dashatdibawah shirat. Ia merangkak, lalu merayap. Tapi tiba-tiba
datanglah amal shalawat yang pernah lelaki itu persembahkaan pada Rasulullah
saw semasa hidupnya. Amal shalawat itu meraihnya, menuntunya melewati shirat,
sehingga lelaki itu berhasil melewati rintangan di shirat dengan sukses,
sehingga berhasil mendapat karunia surga dari Allah. Itu adalah salah satu ilustrasi
shalawat yang beliau betikan pada umatnya yang bershalawat untuk beliau saw.
Bershalawat
pada Rasulullah wajib hukumnya bagi kita. Allah swt menegaskan dalam Al-Qur’an
yang Artinya:
sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat nya bershalawat untuk nabi, hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan keladanya (Qs. Al-Azhab 33: 56)
Shalawat
dari Allah adalah rahmat, dari malaikat adalah permohonan ampunan, sedangkan
shalawat pada Rasulullah dari kita adalah pengharapan dan tuntutan rahmat dari
Allah yang diikuti penghormatan untuk beliau. Maka dengan bershalawat itu kita
menjadi dekat dengan Rasulullah saw. Ibnu farhunal-qurthubi menyatakan bahwa
shalawat yang kita bacakan untuk Rasulullah saw, setidaknya mengandung beberapa
karamah diantaranya: adanya syafaat dari Nabi terpilih, kesalahan dan dosa
diampuni, dapat menolong bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan, dapat
mencerahkan perkara-perkara dzahir dan hati. Jika demikian agung karamah yang
didapat oleh para pengamal shalawat, maka dapat dipastikan bahwa parapengamal
shalawat berada dalam kondisi duhani yang senantiasa terjaga, dicintai
Rasulullah dan segala karunia dari Allah.
Seperti
sebuah hadis Rasulullah saw, tentang shalawat:
”Barangsiapa yang bershalawat untukku sekali, maka Allah swt akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).
Dan hati kita akan semakin trenyuh oleh ungkapan ibnu Athaillah as-sakandari:
seandainya disepanjang hidupmu engkau beramal baik, lalu Allah memberimu satu
shalawat saja, tentu shalawat ini lebih berat dari semua amalanmu itu. Sebab
engkau berahalawat sesuai kapasitas kemampuanmu, sementara Allah bershalawat
sesuai dengan rububiyah (sifat ketuhanan) Nya. Maka tidak ada alasan lagi bagi
kita untuk memperbanyak shalawat pada beliau saw, melihat demikian agung arti
sebuah shalawat untuk Rasulullah saw. Apabila kamu membaca shalawat atas Nabi Muhammad
saw yang dilakukan hari jumat maupun malam jumat. Hadia Rasulullah saw yang
diriwayatkan Baihaqy melalui Anas Radiyallahu anhu yang artinya:
“Banyak-banyaklah kalian bershalawat untukku pada hari jumat dan malam harinya, barangsiapa mengerjakan hal tersebut, aku akan menjadi saksi da memberi syafaat baginya dihari kiamat”.
Selain menjadi saksi, dalam Hadis tersebut disebutkan Rasulullah saw akan
menjadi syafi’an bagi orang yang membaca shalawat, Artinya, Rasulullah saw akan
memberi syafaat (pertolongan) kepada orang yang membaca sholawat kelak dihari
kiamat.
wallahualam bishawab
0 Komentar