Pendidikan
bertujuan untuk membimbing manusia yang belum dewasa ke arah kedewasaan.
Pendidikan adalah suatun usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas
hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Membentuk agar manusia
dapat menunjukkan perilakunya sebagai mahluk yang berbudaya yang mampu
bersosialisasi dalam masyarakatnya dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya
dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup, baik secara pribadi, kelompok,
maupun masyarakat secara keseluruhan.
Sekolah atau pendidikan formal adalah salah satu sarana atau media dari proses pembudayaan media lainnya (keluarga dan institusi lainnya yang ada dalam masyarakat). Hartoko Dalam konteks inilah pendidikan disebut sebagai proses untuk memanusiakan manusia.
Fungsi pendidikan budaya adalah, 1) Memperkenalkan, memelihara dan mengembangkan unsur- unsur budaya, 2) Pengembangan: Pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi perilaku yang baik bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa, 3) Perbaikan: Memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat, 4) Penyaring: Untuk menyaring budaya-budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, 5) Menumbuhkembangkan semangat kebudaya bangsa.
Sekolah atau pendidikan formal adalah salah satu sarana atau media dari proses pembudayaan media lainnya (keluarga dan institusi lainnya yang ada dalam masyarakat). Hartoko Dalam konteks inilah pendidikan disebut sebagai proses untuk memanusiakan manusia.
Fungsi pendidikan budaya adalah, 1) Memperkenalkan, memelihara dan mengembangkan unsur- unsur budaya, 2) Pengembangan: Pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi perilaku yang baik bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa, 3) Perbaikan: Memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat, 4) Penyaring: Untuk menyaring budaya-budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, 5) Menumbuhkembangkan semangat kebudaya bangsa.
Nilai-nilai yang dikembangkan
dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari empat sumber
nilai, yaitu nilai Agama, nilai Pancasila, nilai Budaya, dan tujuan Pendidikan
Nasional.
Keeempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk
pendidikan budaya bangsa sebagai, adalah, 1) Nilai Religius, yaitu sikap dan
perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain, 2) Nilai Jujur, 3) Nilai Toleransi, 4) Nilai Disiplin, 5) Nilai Kerja, 6)
Nilai Mandiri, 7) Nilai Demokratis, 8) Nilai Rasa Ingin Tahu, 9) Nilai Semangat
Kebangsaan, 10) Nilai Cinta Tanah Air, 11) Nilai Menghargai Prestasi, 12) Nilai
Bersahabat/Komuniktif, 13) Nilai Cinta Damai, 14) Nilai Gemar Membaca, 15) Nilai
Peduli Lingkungan, 16) Nilai Peduli Sosial, 17) Nilai Tanggung-jawab.
0 Komentar