Saat Iman Lemah, Pergi Kekuburan | Dima Hafizul Ilmi

Pict : Tribunjambi.com

   Iman pada diri seseorang muslim diibaratkan sebagai gelombang yang terombang ambing dilautan, kadang naik tinggi seperti gunung dan kadang turun jauh seperti lembah.... Eh apa sih yang gue omongin, jadi meracau...!

Yaudah kita kembali ke laptop...! 

       Sebagai seorang muslim, tentu kita mengharapkan sebesar besarnya harapan adalah agar keimanan itu bisa stabil dalam setiap saat. Baik dalam kondisi bagus maupun jelek dan baik dalam situasi lapang maupun sempit, susah maupun senang dan seterusnya. Sayangnya, kenyataannya tidak demikian, terkadang kita ada kalanya merasa semangat untuk beramal dan terkadang kita juga ada kalanya malas untuk beramal. Saat mendengar ceramah dan nasihat oleh ustadz atau guru dan ulama seketika itu iman kita kembali kuat, namun setelah pulang kerumah iman nya down dan pudar lagi. 

Pernah kan seperti itu...?

Ternyata hal itu telah dijelaskan sebelumnya oleh Nabi Muhammad Saw yang mengatakan dalam sabdanya yakni :
Al iman yazid wa yanqush.' Iman itu bisa naik dan bisa juga turun.
   Setelah di pahami bahwa untaian hadis diatas secara terperinci dan mendalam memang benar, sebagaimana telah diuraikan diatas sebelumnya. 
Seorang ulama pernah berkata bahwa istiqomah lebih mulia dari berjuta karomah.

Hal tersebut berkaitan dengan hadis di atas, memang kendala iman itu lemah adalah susahnya untuk istiqomah. Perasaan malas, capek, lelah, sibuk dengan urusan dunia senantiasa menghantui kita untuk selalu berbuat istiqomah dalam beriman kepada Allah Swt.

Lantas, bagaimana kita mengatasinya sobat...? 

      Permasalahan iman ini sangat penting bagi kita seorang muslim, karena dengan keimanan itu bisa menghantarkan kita ke syurga nya Allah, dan tanpa adanya iman juga kita bisa dijebloskan kedalam api neraka. Naudzubillah min dzalik sobat.

Pergi ke kuburan

      Pergi kekuburan merupakan salah satu cara yang ampuh untuk menaikkan tingkat keimanan seseorang muslim, coba deh setiap hari datang kekuburan dan membayangkan bahwasanya 
"saya suatu saat akan berada di sini sendirian, dengan kubangan tanah, didalamnya gelap gulita, tempatnya sempit 2 sampai 3 meter, tubuh akan rusak didalamnya, isi perut, tulang belulang, kulit, wajah akan hancur dimakan ulat, dan menjadi bagian dari tanah-tanah itu".

     Bayanganka lah seperti itu pada saat kita sedang berada di kuburan ataupun saat kita ziarah mengantarkan jenazah saudara kita yang terlebih dahulu dikuburkan. Dengan cara itu niscaya akan membekas di dalam hati, kemudian akan membuat kita terdorong untuk menyegerakan taubat, membuat hati kita puas dengan apa yang kita miliki di dunia sekarang, dan tambah rajin untuk beribadah.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw : “Dulu aku melarangmu menziarahi kubur, ketahuilah sekarang ziarahilah kubur karena hal itu bisa melunakkan hati, membuat mata menangis mengingatkan hari akhirat, dan janganlah kamu mengucapkan kata-kata yang kotor.” (Shahihul Jami’ no. 4584)

     Nah itu lho tips yang bisa menaikkan iman kearah yang lebih baik, sering-sering lah ke kuburan untuk merenung dan membayangkan bagaimana nasib kita jika sudah berada didalam liang lahat itu sendirian tanpa cahaya penerang sampai hari kiamat datang. 
    Dengan cara itu insya Allah pemikiran kita akan menjadi berbeda dari sebelumnya dan mengangap bahwa kesenangan di dunia hanyalah persinggahan dan tipuan semata yang bersifat sementara. Setelah pikiran itu tertanam didalam jiwa dan hati, maka alhasil seorang mukmin akan mencari orientasi ke hal yang lebih tinggi : yakni surga (back to jannah) dan segala kenikmatan  ada di dalamnya. 

~والله أعلم بالصواب~

Posting Komentar

0 Komentar