Tajwid dan Tahsin | Reni Firnaini

Gambar via muslim.okezone.com

Pengertian Tajwid     
Kata tajwid berasal dari Bahasa Arab” jawwada-yujawwidu –tajwidan ” yang artinya membaguskan.Sedangkan menurut tajwid adalah membaguskan bacaan huruf-huruf/kalimat-kalimat Al-Qur’an satu persatu dengan terang,teratur,perlahan dan tidak terburu-buru sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid.

Secara istilah,tajwid adalah mengucapkan setiap huruf dari makhraj ( tempat keluarnya huruf ) dengan benar ,dengan menunaikan seluruh hak-nya (sifat absolut huruf yang selalu menempel misalnya hams,jahr,isti’la ,dll ) dan menunaikan seluruh mustahak-nya (sifat kondisional huruf yang sewaktu-waktu ada semisal idzar,iqlab,ikhfa,dll) dengan tanpa berlebihan dan tanpa takalluf (mempersulit diri ) serta tanpa ta’suf (semuanya sendiri).

Tajwid bukan lah dengan mengunyah-ngunyah lidah,bukan memperdalam  mulut ,bukan membengok-bengokan dagu,bukan menggetar-getarkan suara,bukan memulurkan syiddah,bukan memotong-motong madd,bukan memperpanjang ghunnah,bukan menggemukkan ra’, bukan bacaan yang dijauhi karaker manusia normal, bukan pula bacaan yang di tolak telinga dan hati nurani.

Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid
Mempelajari ilmu Tajwid hukum nya adalah fardhu kifayah,akan tetapi mempergunakan ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an adalah fardhu ‘ain. Al-Qur’an merupakan kewajiban yang tidak di tawar-tawar lagi. 

Demikian pula dengan membacanya,membaca Al-Qur’an tidak sama dengan membaca teks Arab pada umumnya,namun ada kaidah dan aturan tersendiri. Kaidah dan aturan membaca Al-Qur’an di pelajari dalam ilmu tajwid.

Tartil mengandung arti teratur ,perlahan ,membaguskan dan berusaha menghayati maknanya. Hal ini tidak dapat di lakukan tanpa mengerti dan memahami kaidah baca Al-Qur’an seperti yang di pelajari dalam Ilmu Tajwid. Jadi mempelajari imu tajwid merupakan suatu keharusan bagi setiap orang islam ,sehingga ia dapat membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya dengan baik dan benar.” 

Membaca Al-Qur’an dengan tajwid hukumnya wajib.siapa yang membaca dengan tidak bertajwid,maka ia berdosa ,karena dengan tajwid lah allah menurunkan Al-Qur’an,dan dengan tajwid pula Al-Qur’an sampai darinya kepada kita ”.

Kesalahan membaca Al-Qur’an disebut Lahn. Lahn di bagi menjadi 2,yaitu : lahn jali dan lahn khafi.
  1. Lahn jali adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca Al-Qur’an ,baik yang dapat mengubah arti ataupun tidak,sehingga menyalahi ‘urf qurra`( kelaziman dan tradisi ulama Qira`at ), seperti ‘ain dibaca hamzah atau mengubah harakat fat-hah menjadi dhammah.
  2. Lahn khafi adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca Al-Qur’an yang tidak sampai menyalahi panjang dalam membaca mad jaiz munfasil dan lain-lain.

Pengertian Tahsin                                                                                                               
Kata tahsin berasal dari kata ( hassana-yuhassanu-tahsiina ), yang memiliki persamaan makna dengan jawwada yujawwidu tajwidan .Makna nya adalah memperbagus dan memperindah .Sedangkan tahsin atau tajwid menurut istilah adalah memperbagus bacaan Al-Qur’an agar sesuai dengan yang di contohkan oleh rasullah –shallahualaihi wa sallam.

Membaca Al-Qur’an tidak cukup hanya bisa saja.Namun, harus di perhatikan bagaimana kita mengucapkan hurufnya,apakah sudah benar atau belum? Jika bacaan kita masih belum benar ,maka perlu mengikuti bimbingan tahsin Al-Qur’an .Apabila kita membaca Al-Qur’an dan kita tahu bacaan kita masih banyak kesalahan.

Namun,tidak ada upaya dari kita untuk memperbaikinya, maka bukan pahala yang kita dapat. Justru kita mendapatkan dosa karena kesalahan membaca Al-Qur’an bisa menyebabkan perubahan makna.

Setidaknya ada dua kesalahan yang harus di hindari:
1. Lahn jaliy (kesalahan yang jelas)
  • a. pengucapan huruf yang salah.Seperti mengucapkan huruf ain tetapi yang keluar bunyi huruf hamzah
  • b.Mengubah harakat
2. Lahn khafi(kesalahan yang samar)
Lahn khafi adalah kesalahan yang berkaitan dengan kaidah tajwid,seperti tidak meng idhgam-kan nun,padahal setelahnya ada huruf wau atau ya’.

~والله أعلم بالصواب~

Posting Komentar

0 Komentar