Cara Muslimah Memperjuangkan dan Memurnikan Cinta


Muslimah adalah satu kata yang mendefinisikan wanita yang mulia. Ia selamat karena menjaga dirinya. Bukan sekedar penjagaan tubuh melainkan juga penjagaan ruh. Jika penjagaan tubuh adalah dengan menjulurkan hijab ke seluruh tubuh, 

...يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنّ...
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh” (potongan Surah al-Ahzab:59).

Maka penjagaan ruh dilakukan dengan menata hati. Dalam bahasa Arab, hati disebut dengan Qalbun. Dikatakan Qalbun karena sifatnya yang mudah berbolak-balik (qallaba—yuqallibu). Tidak dapat dipungkiri, hal yang paling sering membuat keadaan hati menjadi galau tidak tentu arah bagai taman tak berbunga adalah mengenai Cinta. Dalam bahasa Arab, cinta disebut dengan Hubbun. Mereka yang paham tentang retorika mengatakan bahwa:

 “Cinta merupakan sebuah kata yang terdiri dari dua huruf dan hanya sedikit orang yang mampu menafsirkannya.حُبٌّ. 
Ha : Hairah(kebingungan) dan Ba : Bala(bencana)”. 

Namun tidaklah demikian jika kita mampu dalam menata hati. Ada kisah cinta yang sangat luar biasa melebihi kisah Romeo-Juliet, yaitu kisah cintanya Ali-Fathimah. Mereka Radhiallahuanhuma., memiliki cinta yang suci. Sebelum mereka merealisasikan cinta dalam pernikahan, perasaan itu tersimpan rapat di dalam hati. Saking rapatnya rahasia itu disimpan, bahkan setan pun tidak mengetahuinya. Itulah cinta dalam diam yang sebenarnya. 

Cinta adalah sesuatu yang fitrah dan akan hilang ke-fitrah-annya jika diletakkan pada waktu, tempat, dan orang yang salah. Cinta sejati adalah cinta kepada sang pemilik cinta itu sendiri. Perjuangkan cinta-Nya terlebih dahulu dengan selalu menjerit di dalam dzikir. Jika cinta-Nya sudah didapatkan, maka Dia akan memberikan cinta seluruh penduduk langit dan bumi kepadamu. 


والله أعلم بالصواب
(Wallahu A'lam bi ash-Showab) 

Posting Komentar

0 Komentar