Secara etimologi, evaluasi
berasal dari bahasa inggris value yang artinya nilai atau harga. Nilai dalam
bahasa arab disebut al-Qimah atau al-Taqdir. Dengan demikian secara harfiah,
evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam pendidikan atau
penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Secara
terminologi, menurut Edwin Wandt, evaluasi adalah suatu tindakan atau proses
dalam menentukan nilai sesuatu. Menurut M. Chabib Thoha, evaluasi merupakan
kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan
instrument dan hasil yang dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh
kesimpulan.
Program pengajaran merupakan suatu rencana
pengajaran sebagai panduan bagi guru atau pengajar dalam melaksnakan
pengajaran. Agar pengajaran bisa berjalan dengan efektif dan efisien, maka
perlu kiranya dibuat suatu program pengajaran. Program pengajaran yang dibuat
oleh guru tidak selamanya bisa efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik, oleh
karena itulah agar program pengajaran yang telah dibuat yang memiliki kelemahan
tidak terjadi lagi pada program pengajaran berikutnya, maka perlu diadakan
evaluasi program pengajaran.
Dalam melakukan evaluasi program, apanya dari program yang dievaluasi?
a.
Input
Siswa adalah subjek yang menerima pelajaran. Ada sebagian siswa yang
pandai maupun yang kurang pandai. Setiap siswa mempunyai kemampuan bakat yang
berbeda-beda. Oleh karena itu dalam pembuatan program pengajaran hendaknya guru
juga perlu memperhatikan aspek-aspek individu tersebut. Secara umum, hal-hal
yang ada pada siswa berpengaruh terhadap keberhasilan belajar.
b.
Materi
atau kurikulum
Di
Indonesia, kurikulum berlaku secara nasional karena kita menganut system
sentralisasi. Meskipun kurikulum yang telah diciptakan sudah cermat. Tidak
menutup kemungkinan bahwa penerapan di lapangan nya tidak sesuai. Tidak sesuai
penerapan itu bisa disebabkan oleh beberapa factor seperti sarana prasarana
yang tidak memadai. Oleh karena itu, guru harus dibekali dengan ilmu yang cukup
sehingga bisa menciptakan program pembelajaran yang baik.
c.
Guru
Guru merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar. Guru
adalah orang yang diberi kepercayaan untuk meciptakan suasana kelas yang
kondusif untuk pembelajaran. Guru adalah manusia yang mempunyai kekurangan dan
kelebihan. Oleh karena itu, untuk menutupi itu semua guru perlu mendapatkan
pembinaan ataupun pelatihan-pelatihan yang bisa menambah wawasan daripada guru
tersebut.
d.
Metode atau
pendekatan dalam mengajar
Metode dalam mengajar berbeda dengan evaluasi terhadap kurikulum,
evaluasi terhadap metode mengajar adalah kegiatan guru untuk meninjau kembali
bagaimana metode mengajar pendekatan yang dipakai oleh guru dalam menyampaikan
materi kepada siswa. Metode mengajar adalah cara-cara atau teknik yang digunakan
dalam mengajar. Sedangkan strategi pembelajaran menunjuk kepada bagaimana guru
mengatur waktu pemenggalan penyajian, pemilihan metoda, pemilihan pendekatan
dan sebagainya.
e.
Sarana
Hal lain yang perlu di evaluasi oleh guru adalah mengevaluasi bagaimana
sarana dalam mengajar. Guru seharusnya menciptakan konsep dalam pembelajaran
yang biasanya dirangkum dalam RPP. Guru harus bisa mengkondisikan apa saja
alat/media yang bisa membantu dalam pembelajaran. Jangan sampai guru salah
dalam memberikan media dalam pembelajaran yang mengakibatkan siswa tidak dapat
memahami dengan jelas akan materi yang disampaikan atau bahkan media tersebut
tidak berfungsi sama sekali dalam pembelajaran.
f.
Lingkungan
Ada dua macam lingkungan, yaitu lingkungan manusia dan lingkungan bukan
manusia. Yang dapat digolongkan sebagai lingkungan masukan lingkungan manusia
bukan hanya bukan hanya kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai tata usaha di
sekolah itu, tetapi siapa saja yang dengan atau tidak sengaja berpengaruh
terhadap tingkat hasil belajar siswa. Sedangkan yang dimaksudkan dengan
lingkungan bukan manusia adalah segala hal yang berada di lingkungan siswa yang
secara langsung maupun tidak, berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Yang
termasuk kategori lingkungan bukan manusia misalnya suasana sekolah, halaman
sekolah, keadaan gedung dan sarana lain. Pengaruh lingkungan bukan manusia
dapat positif maupun negative. Tatanan perabot kelas yang rapi dapat berpengaruh
terhadap kesejukan suasana sehingga siswa dapat belajar dengan tenteram.
Sebaliknya suasana yang gaduh di luar kelas dapat mengganggu konsentrasi siswa
dan menyebabkan siswa tidak dapat seperti yang diharapkan.
0 Komentar