“sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka barokag dari langit dan bumi, tapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Qs. Al-A’raaf : 96)
Kita tidak boleh cukup senang memilki sesuatu. Tetapi yang harus lebih kita senangi adalah keberkahan atas segala sesuatu itu. Jadi bukan takut tidak memilki sesuatu tetapi harus lebih takut sesuatu yang sudah dimiliki tidak membawa berkah.
Kita harus sangat takut dengan hidup yang tidak berkah, yaitu yang tidak bermanfaat bagi dunia juga tidak bermanfaat bagi akhirat. Mulai lah berhati-hati dengan uang, bagaimana uang yang kita dapatkan menjadi berkah, dan selalulah belajar untuk jujur dalam setaip hal, untuk apa?, jujur atau tidak jujur tetap Allah yang memberikan rezki, namun Rezki yang didapatkan dengan kejujuran adalah rezki yang berkah, Insya Allah.
Ketika kita sudah mampu untuk berkehidupan dengan kejujuran, hati-hati pula jangan ada hak-hak orang lain yang terampas atau yang belum tertunai, apalagi hak umat, Na’udzubillahimin dzalik.
Harta kekayaan yang melimpah yang kita dapati, yang membawa keberkahan, adalah harta yang bersih atau yang tertunaikan kewajiban-kewajibannya baik hak orang lain maupun hak ummat. Semoga kita tergolongkan hamba Allah yang senantiasa melaksanakan segala perintah-perintah dan menjauhi apa yang menjadi larangannya. Aamiin. Wallahu’alam bissawab
0 Komentar