Medan Berfikir

     Ketika islam mengajak manusia untuk befikir,sesungguhnya apa yang dikehendakinya adalah berfikir dalam batas kemampuan dan jangkauan akal.Islam mengajarkan untuk memperhatikan apa yang diciptakan Allah,seperti langit dan bumi,ataupaun manusia itu sendiri dan bebagai masyarakat manusia.Islam hanya melarang berfikir tentang dzat Allah,sebab dzat Allah berada diluar jangkauan akal pikiran.
      Kitab suci al-qur'an menyebutkan ratusan ayat yang mengajak untuk memperhatikan tentang alam raya yang terhampar luas dan cakrawalanya yang tak terbatas dan tak bertepi.
      "Demikian Allah ayat-ayat-Nya kepadamu           suapaya kamu berfikir tentang dunia dan           akhirat."(al-Baqarah{2}:219).

     Alangkah luasnya dunia yang diserukan islam (kepada Umat manusia) untuk difikirkannya.Padahal luas dunia ini tidak seberapa bila dibandingkan dengan luasnya akhirat.
     Tujuan berfikir yang paling mulia yang dikehendaki islam upayanya membangkitkan akal dan memfungsikannya untuk merenung dan memikirkan sesuatu adalah memberi petunjuk kepada manusia agar memahami undang-undang kehidupan,sebab-sebab keberadaan alam,hukuman-hukuman yang berlaku bagi alam semesta dan berbagai hakikat segala sesuatu agar suapaya petunjuk ini menjadi mercusuar yang dapat menyiapkan tentang adanya pembuat dan pencipta alam,dan selanjutnya petunjuk tersebut dapat membimbingnya dengan lembut kepada hakikat yang lebih besar ini,yakni mengenal Allah.

Posting Komentar

0 Komentar