Menjadi manusia yang produktif


Menjadi manusia yang produktif
Pak ahmad adalah seorang petani yang rajin. Ia memiliki sebidang tanah yang cukup luas. Selain rajin, pak ahmad juga seorang berpikiran maju. Ia tidak mau menjadi petani yang tradisional, yang hasil panennya dari tahun ketahun tidak ada peningkatan. Oleh sebab itu, pak ahmad rajin membaca buku-buku tentang pertanian dan rajin mengikuti acara penyuluhan pertanian. Pak ahmad seorang petani jeruk, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pertanian jeruk ia kuasai dengan baik, mulai dari pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, perawatan dan pemasaran. Dengan demikian pohon-pohon jeruk pak Ahmad berbuah dengan lebat dan berkualitas tinggi. Karena hasil panen yang selalu melimpah, maka pak Ahmad terkenal sebagai petani jeruk yang produktif.
Pak Abdullah adalah seorang pelukis kaligrafi yang terkenal. Lukisannya banyak digemari orang. Ia adalah seorang pelukis yang rajin dan tekun sehingga dalam sebulan ia dapat menyelesaikan sampai sepuluh buah lukisan kaligrafi yang berkualitas tinggi. Pak Abdullah adalah seorang pelukis kaligrafi yang produktif.
Kata produktif berasal dari bahasa inggris “product” yang berarti hasil, “productive” berarti dapat menghasilkan. Kata tersebut diadopsi kedalam bahasa indonesia menjadi produktif yang artinya kemampuan untuk menghasilkan sesuatu atau banyak mendatangkan hasil. Sehingga kata tersebut sudah menjadi ungkapan sehari-hari, seperti ungkapan, “penulis/pengarang itu termasuk penulis/pengarang yang produktif” artinya banyak menghasilkan tulisan dan karangannya. Oleh sebab itu, pengertian produktif dapat juga diartikan dengan “menghasilkan” atau “berkarya”, atau potensi yang dimiliki oleh seseorang untuk berkarya dalam segala bidang sesuai dengan bidang dan keahliannya.
Produktif sangat luas cakupannya, ada yang bersifat ekonomis dan material, ada juga yang bersifat immaterial (spiritual). Iman adalah pendorong yang amat besar untuk meningkatkan produktifitas. Telah dimaklumi bahwa produktifitas tidak akan meningkat tanpa adanya kerja dan karya. Bekerja dengan sempurna merupakan langkah yang  paling efektif untuk meningkatkan produksi, yakni kerja yang didasari atas kejujuran dan keikhlasan. Sedangkan pendorong yang paling kuat dalam melahirkan kejujuran dan keikhlasan adalah iman.
Rasulullah SAW adalah seorang pribadi yang inovatif. Beliau dapat mengubah peradaban dunia dalam masa kurang lebih 22 tahun. Sehingga bisa dikatakan beliau adalah tokoh yang sangat produktif dalam membawa manusia dari yang tidak berperadaban menjadi manusia yang berperadaban. Dalam Al-Qur’an dijelaskan masalah produktifitas sebagai berikut.
Yang artinya: “Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, berwasiat dengan kebenaran dan berwasiat dengan sabar.” (QS. Al-Ashr: 1-3).
Arti ayat diatas berbicara tentang waktu, jika waktu tidak digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang menghasilkan (produktif) maka termasuk orang yang merugi, baik produktif itu untuk urusan duniawi maupun untuk urusan akhirat.
Orang-orang yang produktif biasanya memiliki sikap antara lain:
1.      Menghargai waktu dan disiplin
2.      Selalu ingin berkarya sesuai dengan kemampuan
3.      Tekun dalam bekerja
4.      Gemar membaca
5.      Memilliki pola hidup yang hemat dan tidak boros
6.      Memiliki rasa tanggung jawab yang besar
7.      Tidak mengenal putus asa
8.      Banyak melakukan perenungan dengan menggunakan rasio.
Sikap yang produktif adalah sikap yang dianjurkan dalam islam, baik produktif untuk urusan dunia maupun akhirat.
Wa Allahu A’lam Bi Ashowab

Posting Komentar

0 Komentar