Pendidikan menjadi kebutuhan dalam kehidupan manusia, baik pendidikan dari segi sosial, agama maupun budaya. Pendidikan hendaknya dimulai sejak dini terutama pendidikan tentang agama agar sifat agamis tertanam dalam jiwa anak. Dalam sebuah untaian kata mutiara "tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahaf". Maka pantaslah jika seorang anak ketika dilahirkan ke dunia dikumandangkan adzan ditelinga sebelah kanan dan iqamah ditelinga sebelah kiri, agar anak lahir pertama yang didengar adalah kalimat seruan yang baik.
Pentingnya menanamkan pendidikan yang bersifat agamis terhadap anak sejak dini agar kelak tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan taat akan apa yang menjadi perintah dan larangan Allah. Pendidik pertama seorang anak adalah orang tua, oleh sebab itu hendaknya bagi setiap orang tua menjadi tauladan untuk anaknya. Ibarat kata, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Karena setiap apa-apa yang dilakukan dan diucapkan orang tua akan terekam baik di memori ingatan anak. Selain itu, orang tua harus memantau tumbuh kembang anak agar jika anak melakukan suatu tindakan yang tidak sesuai dengan norma bisa mendapat arahan.
Menurut A. Fatih Syuhud dalam bukunya yang berjudul pendidikan Islam cara mendidik anak shalih, smart dan pekerja keras dijelaskan hal-hal penting yang perlu diutamakan dalam mendidik anak semenjak lahir hingga usia 1 tahun, antara lain: pertama, kumandangkan adzan dan iqamah secara bergantian, adzan ditelinga sebelah kanan dan iqamah ditelinga sebelah kiri sesaat setelah anak lhir ke dunia. Mengapa perlu dilakukan begitu? Karena supaya ketika anak sudah lahir kalimat pertama yang didengar adalah kalimat yang baik. Kedua, bacakan kisah-kisah Nabi san Rasul, kisah keagungan Allah ataupun kisah tauladan sahabat Nabi dan ulama. Juga kisah yang mengandung nilai agamis. Ketiga, ketika anak memasuki usia 11 atau 12 bulan, setidaknya ketika anak sudah mulai bisa berjalan ajaklah anak pergi ke mushalla atau masjid. Melatih anak membiasakan shalat berjamaah juga Melatih anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Mengajak anak ikut serta beribadah sejak dini akan menimbulkan rasa kebiasaan yang akan menjadi kebutuhan.
Anak merupakan anugerah dan amanah yang dititipkan Allah kepada orang tua. Bayangkan saja jika didunia ini tanpa hadirnya anak maka kehidupan orang tua terasa hampa. Dengan adanya anak dapat menjadi pelepas rindu dan lelah setelah satu hari bekerja mencari nafkah, pelipur lara saat sedih, penghibur hati orang tua saat sedih. Dalam buku tuntunan mendidik anak secara islami yang ditulis oleh Azizah Hefni, Islam memberikan tempat yang mulia untuk anak. Islam juga menganjurkan untuk memiliki anak dengan jalan halal yakni melalui pernikahan yang sah dimata agama dan negara. Memiliki banyak anak akan mendatangkan rezeki yang banyak, Karena setiap anak sudah memiliki porsi rezeki tersendiri dari Allah SWT.
Memperlakukan anak tidak sama dengan memperlakukan orang dewasa. Hendaknya memperlakukan anak dengan baik, lemah lembut, kasih sayang, sabar, dan ikhlas. Setiap yang dilakukan orang tua adalah contoh bagi anak. Anak yang diperlakukan baik anan menjadikannya tumbuh dan berbakti kepada orang tua. Anak seperti inilah yang kelak menjadi anak yang mengantarkan orang tuanya ke surga-Nya. Dalam Al-Qur'an di jelaskan bahwa " harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. "(QS. Al-Kahfi [18]: 46)
Wallaahu A'lam Bisshawab
0 Komentar