1) Ilmu Kalam
Dalam bahasa Arab “Kalam” berarti “kata-kata”, yakni sabda Tuhan atau kata-kata manusia. Di sini ilmu kalam dimaknai dengan ilmu pembicaraan, karena dengan pembicaraanlah pengetahuan ini dapatb dijelaskan, dan dengan pembicaraan yang tepat kepercayaan yang benar dapat ditanamkan. Disebut ilmu kalam karena yang dibahas adalah kalam Tuhan dan kalam manusia. Jika yang dimaksud dengan kalam adalah “firman Tuhan”, maka kalam Tuhan (baca: Al-Qur’an) pernah menimbulkan perdebatan sengit di kalangan umat Islam pada abad kedua dan ketiga H. Sedangkan jika yang dimaksud kalam adalah kata-kata manusia, maka kaum teologi dalam Islam selalu menggunakan dalil logika untuk mempertahankan pendapat dan pendirian masing-masing. Kaum teologi dalam Islam memangb dinamakan mutakallimin, karena mereka ahli debat yang pintar memainkan kata-kata.
Ilmu kalam adalah ilmu yang dikaitkan dengan Allah, perbuatan, dan sifat-sifatNya. Oleh sebab itu, ilmu kalam biasa disebut juga sebagai ilmu ushuluddin atau ilmu tauhid, yaitu ilmu yang membahas tentang penetapan aqaid diniyah dengan dalil yang konkret. Maka, ilmu kalam adalah rangkaian argumentasi rasional yang disusun secara sistematik untuk memperkukuh kebenaran aqidah Islam. Paradigma ilmu kalam harus berangkat dari keyakinan/dogma. Seseorang harus beriman terlebih dahulu baru melakukan penjelajahan intelektual dalam rangka memperkukuh keyakinan tersebut. Oleh karena itu tidak boleh terjadi setelah mempelajari ilmu kalam iman seseorang menjadi goyah.
2) Filsafat
Menurut Surajiyo, kata filsafat yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah falsafah dan dalam bahasa Inggris dieknal dengan istilah philosophy, dalam bahasa Yunani philoshopia. Kata philoshopia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love), dan shopia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalama arti yang sedalam-dalamnya. Dengan demikian, seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan. Para ahli juga memberikan pengertian yang senada dengan uraian tersebut. Sedangkan pengertian filsafat secara terminologi; Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakikatnya.
Filsafat bukan mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena, tetapi yang dicari adalah hakikat dari suatu fenomena. Seperti diketahui arti filsafat mempunyai banyak pengertian seperti yang dikemukakan oleh berbagai ahli filsafat. Menurut Ali Mudhofir dan Heri Santoso, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan para filosof membuat rumusan yang berbeda tentang filsafat. Pertama, lingkungan kehidupan para filosof, terutama yang menyangkut kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Kedua, tekanan perhatian para filosof terhadap salah satu dari cabag filsafat, misalnya ada yang menekankan pada bidang metafisika, epistemologi, logika, etika, dan estetika.
Filsafat berusaha untuk menafsirkan hidup itu sendiri yang menjadi sebab pokok bagi partikel-partikel itu beserta fungsi-fungsinya. Cakupan filsafat Islam tidak jauh berbeda dari objek filsafat ini. Hanya dalam proses pencarian itu Filsafat Islam telah diwarnai oleh nilai-nilai yang Islami. Kebebasan pola pikirannya pun digantungkan nilai etis yakni sebuah ketergantungan yang didasarkan pada kebenaran ajaran ialah Islam. Tujuan mempelajari filsafat Islam ialah mencintai kebenaran dan kebijaksanaan. Sedangkan manfaat mempelajarinya ialah:
Dapat menolong dan mendidik, menbangun diri sendiri untuk berfikir lebih mendalam dan menyadari bahwa Ia mahluk Tuhan.
Dapat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan.
3) Tasawuf
Samsul Munir menuliskan dalam bukunya bahwa tasawuf berasal dari kata shuf (shad, wawu dan fha) dan didhomah shadnya, yang mempunyai arti “kain bulu domba yang kasar”, alasannya adalah karena dulu orang-orang sufi selalu menjauhkan diri untuk memakai kain sutra, karena waktu itu kain domba merupakan simbol kesederhanaan. Tasawuf juga berasal dari kata Shafa (shad, fha, alif dan hamzah) yang berarti suci, jernih dan bersih, maksudnya mereka mensucikan diri di hadapan Allah SWT melalui latihan kerohanian yang amat dalam yaitu melatih dirinya untuk menjauhi segala sikap dan sifat yang kotor sehingga tercapai kesucian dan kebersihan pada hatinya.
Tasawuf adalah sama persis dengan ilmu hakikat, yang berarti pula ilmu tarekat, yakni tentang pensucian diri dari akhlak tercela, dan pembersihan hati dari tujuan-tujuan yang buruk. Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari cara dan jalan bagaimana seorang Muslim berada sedekat mungkin dengan Allah. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa daripada rasio. Ilmu tasawuf bersifat sangat subjektif, yakni sangat berkaitan dengan pengalaman seseorang. Para sufi mengembangkan suatu cara bagaimana bisa mendekatkan diri kepada Tuhan.
Tujuan yang hendak dicapainya adalah kebahagiaan, yakni dengan persatuannya dengan Kekasih. Kesengsaraan yang memilukan bagi mereka bukanlah masuk Neraka, tetapi apabila Tuhan telah menjauhi dan tidak mau bicara dengan mereka. Objek kajian tasawuf adalah Tuhan (Al-Haq), yakni upaya-upaya pendekatan terhadapNya.
Wallahua'lamu bish shawab.
0 Komentar