Pentingnya kuliah bagi muslimah I Zahranaiesy


Tak sedikit muslimah yang usai menyelesaikan pendidikan formalnya, ia lantas menganggap tugas belajarnya usai. Proses wisuda sekaligus menjadi penanda berakhirnya menuntut ilmu. Padahal muslimah hendaknya memiliki kecerdasan yang baik. Jangan sampai karena merasa tidak punya impian untuk menjadi wanita karier lantas mengabaikan semangat belajar.

Jangan sampai karena menjadi ibu rumah tangga lantas tak punya waktu untuk mrenuntut ilmu. Karena sungguh, menjadi mulimah sejatinya menuntut kita memiliki peran maksimal dimana pun aktivitas kita. Menjadi muslimah mengharuskan kita memiliki kontribusi yang besar apa pun rutinitas yang kita tekuni.

Abu Sa’id Al-Khudriy ra., mengisahkan bahwa ada seorang wanita yang menghadap kepada Nabi Saw. Wanita tersebut berkata,” Wahai Rasulullah, kaum laki-laki telah memborong waktumu. Oleh karenanya peruntukkanlah untuk kami sebuah waktu khusus yang engkau tetapkan sendiri. Pada waktu itu kami  akan mendatangimu lalu engkau ajarkan kepada kami ilmu yang telah Allah ajarkan kepadamu.”

Rasulullah Saw lantas bersabda,” Berkumpullah kalian pada hari ini dan ditempat ini.” Kaum wanita pun berkumpul, Rasulullah Saw lalu mendatangi mereka dan mengajari mereka ilmu yang  telah Allah ajarkan kepada beliau Saw .”(HR.Bukhari-Muslim)
Bukankah ini menunjukkan kepada kita tentang semangat luar biasa yang ditunjukkan oleh kaum muslimah saat itu untuk bisa mendapatkan ilmu dari Rasulullah Saw. Padahal kita tahu dalam beragam kisah bahwa sebenarnya sudah mendapatkan  nasihat-nasihat dari Rasulullah Saw.

Tetapi mereka merasa tak cukup dengan itu. Mereka menuntut adanya waktu khusus yang disediakan bagi mereka untuk menimba ilmu dari sang Rasul. Jika kita membaca sejarah para shahabiyah, kita akan menemukan suatu pelajaran berharga, bahwa apa   pun medan juang yang mereka pilih, mereka bersemangat dalam menimba ilmu. Bahkan ketika mereka memilih medan juang sebagai ibu rumah tangga pun, mereka tetap  berusaha menjadi ibu rumah tangga yang cerdas dan salehah.

Lihatlah bagaimana Ummu Sulaim ra., yang merupakan ibunda dari Anas bin Malik ra. Beliau merupakan  seorang muslimah yang terkenal sangat cerdas, cerdik, sabar, dan pemberani. Salah satu bentuk kecerdikannya bisa kita lihat dalam fragmen menjelang pernikahannya dengan Abu Thalhah. Dengan kecerdasannya ia tak meminta mahar harta benda kepada Abu Thalhah. Yang ia minta adalah sebuah mahar yang tak terduga, yakni  keislaman Abu Thalhah. Ya, pernikahannya sekaligus menjadi jalan dakwah. Pernikahannya menjadi momentum hadirnya hidayah. 


Posting Komentar

0 Komentar