TASAMUH

Tasamuh


         At-tasamuh berasal dari kata Samaha-yasmahu-simaha, yang bermakna murah hati, tidak mencari kesalah, baik,tidak sulit (mudah urusan) dan lain-lain.secara istilah, At-tasamuh dapat dipahami sebagi sikap saling toleransi kepada orang-orang yang berbeda pandangan, baik kepada sesama umat Islam maupun non-Islam. Pengertian dari konsep sikap tasamuh ini dapat kita pahami secara sederhana sebagai kemampuan melihat perbedaan, menahan diri dari sikap tergesa-gesa atas sesuatu yang kurang /tidak sesuai dengan kita, melihat unsurpositif dari perbedaann, serta menghargai perbedaann tersebut sebagai suatu khazanah hidup yang telah diberikan oleh Allah SWT.

    Lawan dari sifat tasamuh adalah “Ta’asub”  yang berati sikap mau menag sendiri dan tidak bersedia menerima pendapat orang lain . sikap Ta’asub ini  amat dibenci Islam karna hanya akan mendatangkan kerugian atas dirinya sendiri, orang lain, dan tidak menghargai cara-cara musyawarah yang dianjurkan oleh agama Islam. Sebaliknya, sifat tasamuh sangat dianjurkan oleh Islam, karena tanpa adanya sifat tasamuh maka kerukunan dan kedamaian dalam segala bidang kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik,budaya, dan keagamaan tidak akan tercipta . Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan sekiranya Allah tidak menolak (keganasan ) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telajh dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah Ibadah orang yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak di sebut nama Allah.” (Q.S. Al-Hajj: 40)

         Islama mengajarkan agar umatnya selalu mengembangkan semangat persaudaraan (ukhuwah) dalam pergaulan, baik dalam pergaulan sesama Muslim (ukhuwah islamiyah) sesama bangsa (ukhuwah sultaniyah), maupun sesama umat manusia (ukhuwah basyariyah), bukan sebaliknya yaitu sikap intoleransi. Rasulullah Saw bersabda yang artinya: “ian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (H.R Muslim). Oleh karenanya , agama ( Islam) akan menjadi sumber intoleransi dan konflik antarsesama jika kita memahaminya sebagai kebenaran mutlak dengan menaburkan kebencian dan pemaksaan agama kepada umat di luar kita. Seorang Muslim memang harus berkeyakinan bahwa Agama yang dianutnya adalah satu-satunya kebenaran, tapi siakp ini bukan berati memperbolehkan kebencian dan pemaksaan agama. Allah SWT berfirman yang artinya: “ Tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam) ; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daraipada jalan yang sesat. Karna itu barang siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah :256)

             Jadi, dari beberapa ayat diatas, sikap tasamuh harus diaktualisasikan dengan menghormati orang yang berbeda pendapat atau atau pendirian, tidak mau mengganggu kebebasan berpikir dan keyakinan yang lain. Namun bukan berati kita harus menjadi orang yang tidak menpunyai perinsip dan pergaulan, mudah dipengaruhi orang lain karena selalu menerima pendapat dan keyakinan orang lain. Akan tetapi, justru dengan kekuatan iman yang kita miliki seharusnya kita berpegang teguh pada perinsip untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. 

      Sikap tasamuh seharusnya kita terapkan dalam setiap kondisi, baik dalam keadaan senang maupun susah. Lebih-lebih dalam keadan susah, kita harus meringankan beban kesusahan yang dialami saudara kita. Merupakan sikap tidak terpuji, jika kita hanya bergaul dengan sesama dalam keadaan senang, sedangkan pada saat saudra kita mengalami kesusahan, kita tinggalkan atau bahkan ikut nambah kesedihan yang dialaminya. Perbuatan untuk membantu menghilangkan kesulitan hidup dan kesedihan sesama merupakan perbuatan terpuj.

          Aajuran langkah indahnya Islam yang mengajarkan setiap bentuk pergaulan sesama manusia harus didasari sikap tasamuh (toleransi). Dengan mengembangkan sikap tasamuh, sikap egoisme dan ingin hidup sendiri  akan terkikis hilang. Sebaliknya, sikap toleransi akan menumbuhkan sikap menghargai, rasa kasih sayang, saling mencintai, saling membutuhkan dan saling membntu antara sesamanya. 

Wa Allahu A’lam bi Ashowab


Posting Komentar

0 Komentar