Dampak dari
Sifat Takabur
Sifat Takabur
yang dilarang oleh Allah SWT bukan tidak ada dampak dan manfaat yang akan
diterima oleh manusia. Dampak dari sikap Takabur tersebut adalah sebagai
berikut.
Terhalang dari
Mendapatkan Kebenaran Ayat-Ayat Allah
“Aku akan
memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan
yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap
ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang
membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka
melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah
karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.” (QS
Al A’raf : 146)
Orang-orang
yang sombong akan terhalang dari kebenaran ayat-ayat Allah. Hal ini dikarenakan
mereka tertutup oleh sikap kesombongan yang selalu merasa dirinya benar,
berkuasa, atau lebih dari siapapun. Sikap tersebut tidak membuat orang menjadi
membuka mata, hati, dan pikirannya kepada sesuatu yang lain untuk evaluasi dan
membenahi diri. Tentu saja efeknya adalah tidak akan mendapatkan kebenaran dari
ayat-ayat Allah baik yang tertulis dalam Al-Quran atau berupa Sunnatullah Yaitu
ayat-ayat yang tidak tertulis. Padahal, kita ketahui bahwa ayat-ayat Allah
adalah salah satu fungsi agama , obat hati dalam islam , yang dapat kita
rasakan. Fungsi Al-Quran bagi umat manusia
, adalah menjaga dan mengarahkan manusia pada jalan kebenaran. Dengan
tertutupnya dengan kesombongan maka akan sulit hidup kita mendapatkan bimbingan
islam.
Terkunci Mata dan
Hatinya
Allah
menyampaikan dalam QS Al-Mukmin ayat 35 bahwa orang-orang yang sombong dan
sewenang-wenang akan dikunci mata hatinya. Orang-orang tersebut tentu akan
sulit mendapatkan kebenaran dan ayat-ayat yang telah Allah sampaikan. “(Yaitu)
orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada
mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi
orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang
sombong dan sewenang-wenang.” (QS Al Mu’min : 35)
Akan dibenci oleh Allah
SWT
“Tidak
diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan
dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong.” (QS An Nahl : 23)
Selain akan
dibenci Allah SWT, ternyata disampaikan pula oleh Nabi Musa dalam sebuah
riwayat, Diriwayatkan : Nabi Musa a. s telah bertanya kepada Allah, “Hai,
Tuhanku. Siapakah di antara makhluk-Mu yang paling Engkau murkai?”. Allah Taala
berfirman, mafhumnya: Orang takbur hatinya, kasar lidahnya, terkelip-kelip
matanya, bakhil tangannya dan jahat perangainya”.
Jelas bahwa
perilaku takabur akan dibenci Allah dan digolongkan sebagai orang-orang yang
bakhil. Hidayah Allah Kepada Manusia juga tidak akan mungkin muncul dan
diberika jika sikap takabur masih ada dalam hati manusia. Sifat Sombong Dalam
Islam tentu adalah sesuatu yang dibenci Allah dan harus dihindari manusia.
Mendapat Kehinaan dan
Siksaan Akhirat
Bersyair
Khatimul-Asham, “Jauhkan dirimu dari mati dalam tiga keadaan, yaitu takabur,
loba dan ujub. Sesungguhnya, orang yang takabur itu tidak dikeluarkan oleh
Allah Taala dari dunia sehingga dia diperlihatkan dulu penghinaan ke atasnya
kepada sekurang-kurangnya keluarganya sendiri. Orang yang loba tidak
dikeluarkan dari dunia melainkan setelah merasa sangat memerlukan secuil roti
dan seteguk air karena terlalu lapar dan dahaga tetapi tak lalu ditelannya.
Dan, orang yang ujub juga tidak dikeluarkan dari dunia melainkan setelah
diperlihatkan dirinya bergelimang dengan air kencing dan tahinya sendiri“.
Dari Abu
Hurairah, Rasulullah bersabda : “Orang-orang yang sombong, keras kepala dan
takabur, akan dikumpulkan pada hari kiamat seperti kumpulan semut,
dipijak-pijak oleh manusia karena hinanya mereka di sisi Allah Ta’ala”.
Orang-orang
yang takabur dalam ayat diatas dijelaskan bahwa akan mendapatkan kehinaan dan
siksaan akhirat. Untuk itu, sikap takabur yang melahirkan dampak mudharat ini
tentu jangan sampai ada pada umat islam walau sedikitpun. Dampak dari perilaku
takabur bukan hanya di dunia melainkan juga (lebih berat lagi) di akhirat.
Disampaikan pula dalam hadist Rasulullah SAW,
Tidak akan Mendapatkan
Surga
Dalam beberapa
hadist dijelaskan bahwa orang yang takabur tidak akan mendapatkan surga walau
pun itu hanya barang sedikit saja. Rasulullah bersabda : “Tiada akan masuk
syurga orang yang ada di dalam hatinya seberat biji S.A.Wi daripada sifat
takabur” (HR. Muslim).
Mengikut hadist
yang lain, Rasulullah bersabda : “Wahai Abu Dzar, barangsiapa mati dalam
keadaan hatinya ada sebesar debu sahaja dari sifat takabur, dia tidak akan
tercium bau syurga kecuali bila bertaubat sebelum maut menjemputnya”.
Mengenal diri
sendiri dalam islam tentunya diperlukan, untuk bisa mengukur apakah kita
termasuk kepada orang-orang yang takabur atau tidak. Taubatan Nasuha adalah
jalan yang harus dilakukan jika manusia sudah termasuk pada sikap ketakaburan.
Istiqomah Dalam Islam memang sulit untuk dilaksanakan namun jika manusia
benar-benar menyadari dampak dari sikap takabur, tentu saja sikap itu akan
dihindari.
0 Komentar