Fawatih wa Khawatim al-suwar|Sefti Nur Jannah

Pengertian Fawatih al-Suwar
               Menurut bahasa “Fawatih” adalah bentuk jamak dari kata “Fatihah” yang artinya pembukaan atau permulaan.Sedangkam “Al-Suwar” adalah bentuk jamak dari kata “As-Surah” yang artinya sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an yang mempunyai awalan dan akhiran. Jadi “Fawatih al-Suwar” diartikan dengan beberapa pembukaan dari surat-surat Al-qur’an atau macam-macam awalan dari surat al-qur’an. Istilah Fawatih al-Suwar (pembuka-pembuka surat) dalam al-Qur’an bisa disebut juga dengan Awail al-Suwar ( permulaan-permulaan surat).

Menurut As-Suyuti huruf al-Muqotha’ah (huruf yang terpotong-potong).Itulah yang disebut dengan fawatih suwar.Dan tergolong dari ayat mutasyabih.Itulah yang menyebabkan banyak telaah tafsir untuk mengungkapkan rahasia di dalamnya.

Sedangkan menurut Dr.Shulhi as Sholeh dalam kitabnya”Mabahits Fi Ulumil Qur’an”,fawatih suwar berbeda dengan huruh muqotha’ah. Karena huruful muqotha’ah merupakan salah satu macam fawatih suwar. Menurutnya seluruh surat-surat dalam Al-qur’an dibuka dengan sepuluh macam pembukaan,dan salah satunya adalah huruf-huruf hijaiyah yang terputus.

Pengertian Khawatim al-Suwar
        Istilah Khawatim bentuk jamak dari Khatimah yang berarti penutup atau penghabisan. Menurut bahasa Khawatim as-Suwar berarti penutup surah-surah al-Qur’an. Sedangkan menurut istilah Khawatim as-Suwar adalah ungkapan yang menjadi penutup dari surah-surah al-Qur’an yang memberi isyarat berakhirnya pembicaraan.
Imam as-Suyuti dalam  membahas Khawatim as-Suwar tidak begitu terperinci sebagaimana menerangkan Fawatih al-Suwar.
        Ibnu Abi Al Asba’ menulis sebuah kitab yang secara mendalam membahas tentang bab ini, yaitu kitab Al-Khaqathir Al-Sawanih fi Asrar Al-Fawatih. Ia mencoba menggambarkan tentang beberapa kategori dari pembukaan-pembukaan surat yang ada di dalam Al-Quran. Pembagian karakter pembukaannya adalah sebagai berikut. Pertama, pujian terhadap Allah swt yang dinisbahkan kepada sifat-sifat kesempurnaan Tuhan. Kedua, yang menggunakan huruf-huruf hijaiyah; terdapat pada 29 surat. ketiga, dengan mempergunakan kata seru (ahrufun nida), terdapat dalam sepuluh surat. lima seruan ditujukan kepada Rasul secara khusus. Dan lima yang lain ditujukan kepada umat. Keempat, kalimat berita (jumlah khabariyah); terdapat dalam 23 surat. kelima, dalam bentuk sumpah (Al-Aqsam); terdapat dalam 15 surat.

Posting Komentar

0 Komentar