كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” .
(Q.S Ali Imran(3):185)
Harus selalu ditekankan pada diri kita masing-masing!
Saat bertemu dengan orang yang lebih muda (anak kecil), maka katakanlah “Anak kecil itu lebih baik dari pada aku. Dia masih kecil, dan belum banyak melakukan perbuatan maksiat, sedangkan aku sudah banyak melakukannya”.
Dan saat bertemu orang yang lebih tua, maka katakanlah “Orang tua itu lebih baik dari pada aku. Beliau sudah lama hidup, pasti banyak amal shaleh yang ia kerjakan, sedangkan aku masih sangat sedikit mengerjakannya”.
Jika ditanamkan pemikiran seperti itu, kita akan selalu berusaha introspeksi diri dan tidak merasa dirilah yang paling baik.
Dunia hanyalah kesenangan yang MENIPU. Jika kita sudah tahu bahwa dunia hanyalah tipuan, maka jangan lah kita mau ditipu olehnya.
Hakikatnya semakin bertambah umur, maka semakin banyak dosa yang dilakukan. Buatlah hati bergetar ketakutan saat mengingat hal itu.
Perbanyaklah bakal amal shaleh dan hindari amal salah agar kita siap untuk menghadap Allah kapanpun Ia memanggil untuk pulang. Janganlah menjadi orang-orang yang “Hidup Segan-Mati Tak Cukup bekal”.
Semoga Allah menjadikan kita semua hamba yang Ia cintai. Aamiin.
Wallahu A'lam bii ash-Shawaab
0 Komentar