(Dan, demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (umat islam), umat yang adil dan pilihan.) (Qs, Al-Baqarah :143 )
Kebahagiaan itu dalam sikap bersahaja, bukan dalam sikap melampaui batas. Dan, bukan pula dalam sikap ogah-ogahan,sikap terlalu berlebihan dan melalaikan. Kesahajaan adalah manhaj Rabbani yang akan mencegah seorang hamba agar tidak terjebak ke dalam dua sisi yang sanyat ekstrim itu,. Dan karakteristik Islam sendiri adalah sebagai agama yang bersahaja, yang menengahi yahudi dan kristen. Agama yahudi membawa ilmu namun meniadakan amal, dan kristen berlebihan dalam ibadah namun mengabaikan dalil. Maka datanglah islam dengan ilmu dan amal,dengan ruh dan jasad, dan dengan akal dan teks sekaligus.
Bersikap bersahaja akan membuat anda bahagia. Bersahaja dalam ibadah berarti jangan terlalu berlebihan,karena sikap seperti itu hanya akan merusak fisik, memadamkan kobaran semangat dan ketahanan dalam bekerja. Dan jangan bersikap ogah-ogahan,kemudian anda cenderung menjadi hal-hal yang bersifat nafilah, mengabaikan yang fardhu, dan hanya bergantung pada harapan -harapan kosong. Bersahaja dalam berinfaq berarti jangan menghambur-hamburkan harta, sehingga kemudian anda menjadi orang merana. Namun, jangan pula terlalu banyak perhitungan dan kikir terhadap apa yang ada miliki, sehingga anda menjadi tercela dan dijauhkan dari rahmat Allah. Bersahajalah dalam berakhlak berarti bersikap diantara ketegasan yang melampaui batas dan kelembekan yang tidak berdaya, antara kemurahan hati yang kelewatan dan tertawa yang terpingkal-pingkal, antara mengucilkan diri hingga tak kenal lingkungan dan berbaur dengan masyarakat hingga lupa segalanya.
Bersahajalah dalam menyikapi masalah; menilai suatu,dan bergaul dengan orang lain, sebaiknya jangan berlebihan,sehingga justru meringankan timbangan nilai; tidak mengabaikan, hingga pokok kebaikannya tak tersentuh. Berlebihan adalah pemborosan dan berfogya -foya,sedangkan mengabaikan adalah kering;
(maka Allah memberi petunjuk Orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihan itu dengan kehendak-Nya kepada jalan yang lurus.) (Qs, Al-Baqarah:213 )
Sebenarnya kebaikan itu berada di antara dua keburukan:antara sikap berlebihan dan sikap mengabaikan.Kebaikan itu berada di antara dua kejahatan:antara yamg berlebihan dan yang tidak sama sekali. Kebenaran juga terletak di antara dua kebatilan:antara kebatilan karena melebih-lebihkan,dan kebatilan karena enggan. Kebahagiaan itu terletak di antara dua kesengsaraan;antara kesengsaraan sebagai akibat bertindak tanpa perhitungkan dan kesengsaraan sebagai akibat terlalu takut berbuat.
0 Komentar