
Dunia hanya Permainan Belaka
Dunia adalah tempat tinggal bagi makhluk hidup baik hewan tumbuhan ataupun manusia. Jika dunia tempat kehidupan maka pasti ada juga kematian. kehidupan di dunia ini berisfat sementara, sedangkan hidup di akhirat bersifat abadi dan tempat mempertanggungjawabkan semua perbuatan ketika di dunia..
Hubungan manusia dengan sumberdaya alam ini dalam Islam ada tiga macam peran, diantaranya:
- Hubungan al-Intifā’u bih, yaitu mengambil manfaat. Manusia diperintahkan untuk mengambil manfaat dari sumber daya dan kekuatan alam yang ada.
- Hubungan i’tibar, mengambil pelajaran. Hubungan manusia dengan alam merupakan hubungan view point, bahwa alam dapat menambah pandangan dan menambah pelajaran bagi manusia. Pelajaran (i’tibar) berarti mengambil hikmah, dalam arti tidak sampai mendekat barang karena membahayakan atau menjaga agar tidak membahayakan, atau alam bisa digunakan sebagai pelajaran dengan cara mengambil temuantemuan yang dapat dijadikan teori dan menjadi pengetahuan secara umum. Jadi, dengan i’tibar alam menjadi sumber pengetahuan bagi manusia.
- Hubungan al-iḥtifāẓ atau hubungan pelestarian alam, konservasi atau saving (menyelamatkan alam).
Selanjutnya selain manusia, keberadaan makhluk lainnya di dunia seperti malaikat, tumbuhan dan hewan memiliki fungsi atau peran tersendiri terhadap kehidupan di dunia.
Al-Qur’an banyak menjelaskan tentang kehidupan di muka bumi yang merupakan suatu bukti terbesar akan keesaan dan kekuasaan Allah. Diantaranya terdapat ayat yang menyebutkan tentang reboisasi atau dihidupkannya bumi setelah sebelumnya dalam keadaan gersang yaitu ayat QS. al-Baqarah/2: 164.
إِنَّ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱلۡفُلۡكِ ٱلَّتِي تَجۡرِي فِي ٱلۡبَحۡرِ بِمَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن مَّآءٖ فَأَحۡيَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٖ وَتَصۡرِيفِ ٱلرِّيَٰحِ وَٱلسَّحَابِ ٱلۡمُسَخَّرِ بَيۡنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَعۡقِلُونَ
164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Bahwa yang dimaksud dalam firman-Nya, “lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan” yakni dengan air, maka bumi pun kembali menghijau dengan banyaknya tumbuhan. Dengan kehijauan inilah,maka binatang pun bisa tinggal dan menetap. Inilah kehidupan awal,
Sifat kehidupan dunia dalam al-Qur’an dalam bahasan ini akan penulis mulai dengan menjelaskan pengertian kata, kemudian dilanjutkan dengan melihat penggunaan kata-kata tersebut yang terdapat dalam dalam al-Qur’an. kehidupan dunia dalam al-Qur’an diistilahkan dengan beberapa kata, seperti al-la’b.
Kata al-la’b berarti sesuatu perbuatan yang tidak untuk mendatangkan manfaat maupun menolak sesuatu yang mendatangkan bahaya. Kata al-la’b juga diidentikkan dengan perbuatan anak-anak kecil di mana mereka tenggelam dalam keasyikan permainan, sehingga dirasakan manis dan asyiknya permainan tersebut , terkadang dapat menghilangkan rasa lapar dalam beberapa saat, sekalipun pada hakikatnya tidak menentramkan hati. Perbuatan al-lai’b ini dilakukan dalam keadaan sadar, namun taraf akal pelakunya dapat digolongkan pemikiran anak –anak yang belum dapat membedakan baik dan buruk atau belum baligh, sebagaimana kebiasaan anak-anak yang cenderung kepada setiap mainan, masa berlangsungnya suatu permainan sebentar, sesuai dengan perkembangan jiwa dan usia mereka
Kata al-la’b dengan derivasinya terulang dalam al-Qur’an sebanyak 20 kali yang tergelar dalam 13 surat. Lokus pemuatannya adalah sebagai berikut : Surat al-Māaidah, al-An’ām, al-A’raf dan ad-Dukhan masing-masing dua kali, surat al-Anbiya tiga kali, surat at-Taubah, al-Ankabut, az-Zumar, Muhammad, at-Thur, al-Hadīd dan al-Ma’ārij masing-masing satu kali. Dari ke 20 kata al-la’b dengan berbagai bentuknya, yang menjadi perumpamaan kehidupan dunia ada empat kali, terdapat dalam surat al-An’ām /6:32, al-Ankabūt / 29:64, Muhammad / 47: 36 dan al-Hadīd / 57:20.Teks ayat yang menyebut kata al-al’b ini seperti surah al-An’am/6 : 32 :
وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَعِبٞ وَلَهۡوٞۖ وَلَلدَّارُ ٱلۡأٓخِرَةُ خَيۡرٞ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
32. Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
Dalam surat al-An’am / 6:32 kata al-la’b mengandung pengertian bahwa hasil kehidupan dunia tidak ada yang abadi , kecuali bila diisi dengan melakukan ibadah dan amal saleh selama hidup di dunia .Pada akhir ayat 32 disebutkan bahwa akhirat itu memang lebih baik dari dunia, dan hanya saja kenikmatan akhirat itu akan dapat dirasakan bagi orang yang bertakwa semasa di dunia, bukan orang yang terpesona oleh keindahan dunia.
Jadi dapat diartikan bahwa al-la’b memiliki pengertian sesuatu yang berkonotasi sia-sia dan percuma apabila hidup tanpa mempedomani petunjuk Allah dalam menjalani kehidupan di dunia , seperti enggan menggunakan kekayaan dunia di jalan Allah, mendustakan datangnya hari berbangkit dan lain sebagainya, maka akan sia-sialah segala perbuatan dan amal dalam kehidupan tersebut, sehingga pantas kehidupan yang sia-sia itu dikatakan hanya bernilai seperti al- la’ib.
Namun bila manusia mau menyadari bahwa sifat berbangga tersebut tidak menguntungkan, maka tidak sewajarnya larut dalam kebanggaan dan sombong bimbingan al-Qur’an untuk mensifti kehidupan di dunia yang disebutkan dalam alQur’an, yang berupa suatu permainan, kesibukan, perhiasan, kebanggaan, perlombaan dan kesenangan sementara. Allah mengarahkan manusia yang suka berlomba duniawi agar mau berlomba dalam mendapatkan keampunan dari Allah dan sorga yang telah disediakan untuk orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
0 Komentar