Bahasa memiliki
fungsi beragam. Setiap pakar bahasa indonesia ternyata juga memiliki rumusan
fungsi bahasa yang berbeda sesuai dengan fokus-fokus penjelasannya. Akan
tetapi, sebelum disajikan bermacam-macam fungsi bahasa yang palin utama adalah
fungsi komunikasi dan interaksi. Bagi umat manusia, bahasa menjadi peranti
utama dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya.
Konsepsi bahasa
tersebut menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi ujaran dan lambang tulisan
digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan akademik. Bahasa
yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang
tertera dalam suatu sistem.
Kaidah bahwa dalam sistem
tersebut mencakup beberapa hal berikut:
1.
Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik
oleh masyarakatnya.
2.
Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem
bahasa itu bersifat konvensional.
3.
Lambang sebagai huruf (fonemis) bersifat manasuka atau
kesepakatan pemakainya (arbitrer).
4.
Sistem lambang yang terbatas itu (A-Z; 26 huruf) mampu
menghasilkan kata, bentukan kata, frasa, klausa, dan kalimat yang tidak
terbatas dan sangat produktif.
5.
Sistem lambang itu (fonemis) tidak sama dengan sistem
Lambang bahasa lain seperti sistem lambang bahasa Jepang (Lambang hirakana atau
silabis).
6.
Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan
yang bersifat universal sehingga dapat sama dengan sistem lambang bahasa lain.
Fungsi bahasa yang utama dan pertama sudah terlihat dalam
konsepsi bahasa di atas, yaitu fungsi komunikasi dalam bahasa berlaku bagi
semua bahasa apapun dan dimanapun. Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa
(inggris) bersepakat dengan
fungsi-fungsi bahasa berikut: (1) fungsi ekspresi dalam bahasa; (2) fungsi
komunikasi dalam bahasa; (3) fungsi adaptasi dan integrasi dalam bahasa; dan
(4) fungsi kontrol sosial (direktif dalam bahasa).
Selain fungsi-fungsi utama tersebut, Keraf (1997:3—10)
menambahkan beberapa fungsi lain sebagai pelengkap fungsi utama tersebut,
yaitu: (1) fungsi lebih mengenal kemampuan diri sendiri; (2) fungsi lebih
memahami orang lain; (3) fungsi belajar mengamati dunia, bidang ilmu di sekitar
dengan cermat; (4) fungsi mengembangkan proses berpikir yang jelas, runtut,
teratur, dan logis; (5) fungsi mengembangkan atau mempengaruhi orang lain
dengan baik dan menarik. Akan tetapi, fungsi bahasa secara umum meliputi (1)
fungsi mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda; (2) fungsi membentuk
karakter diri; (3) fungsi membangun dan mengembangkan profesi diri; dan (4)
fungsi menciptakan berbagai kreatifitas baru.
1.
Fungsi Ekspresi Diri
Fungsi pertama ini, pernyataan ekspresi diri, menyatakan sesuatu yang akan
disampaikan oleh penulis atau pembicara sebagai eksistensi diri dengan maksud:
a.
Menarik perhatian orang lain (persuasif dan provokatif);
b.
Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti
emosi;
c.
Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik;
d.
Menunjukkan keberanian (convidence) penyampaikan ide.
Fungsi ekspresi diri saling
terkait dalam aktivitas dan interaktif keseharian individu, prosesnya
berkembang dari masa anak-anak, remaja, mahasiswa, dan dewasa.
2.
Fungsi komunikasi
Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua setelah fungsi
ekspresi diri. Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan
ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu
komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi diri tidak di terima oleh orang
lain. Oleh karena itu, komunikasi tercapai dengan baik bila ekspresi berterima.
Dengan kata lain, komunikasi tercapai dengan baik bila ekspresi berterima.
Dengan kata lain, komunikasi berprasyarat pada ekspresi diri.
3.
Fungsi Integrasi dan Adaptasi Sosial
Fungsi peningkatan (integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri dalam suatu
lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik dalam lingkungan
sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu menunjukkan bahwa bahasa yang
digunakan sebagai sarana, mampu menyatukan hidup bersama dalam suatu ikatan
(masyarakat). Dengan demikian, bahasa itu merupakan suatu kekuatan yang
berkorelasi dengan kekuatan orang lain dalam integritas sosial. Korelasi melalui
bahasa itu memanfaarkan aturan-aturan bahasa yang disepakati sehingga manusia
berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri sebagai anggota suatu
masyarakat.
0 Komentar