Kita semua mengetahui bahwa di bulan Ramadhan terdapat 1 malam yang istimewa yang disebut sebut didalam al Quran dan hadist dengan sebutan lailatul qodar. Malam tersebut keistimewaan nya lebih mulia dari beribadah 1000 bulan, pada malam tersebut turun nya malaikat ke muka bumi, pada malam tersebut juga di turunkan nya alquran (Q.s Al-Qadr 1 - 5). Kalau kita hitung secara matematika 1000 bulan itu seperti beribadah sekitar 83 tahun, padahal umur kita jauh harapan untuk mencapai segitu.
Begitu mulia, istimewa dan agung nya malam tersebut. Akan tetapi, yang jadi permasalahan nya tidak ada satupun ayat Al-Quran dan Hadis yang menyebutkan secara khusus dan terperinci kapan malam itu terjadi. Di dalam Nash hanya disebutkan kemungkinan-kemungkinan, ada yang menyebut terjadinya lailatul qadar pada malam 10 akhir pada bulan Ramadhan, ada juga yang menyebut pada malam ganjil akhir akhir Ramadan, ada yang menyebut malam ke 27 Ramadhan, ada juga yang mengatakan pada saat malam nuzul Quran malam 17 Ramadhan dan bahkan ada yang mengatakan tanggal 1 awal mula Ramadhan...
Tetapi semua ini hanya berisi kemungkinan kemungkinan yang dipaparkan oleh ulama berdasarkan ijtihad yang di hasilkan dari Nash yakni ; Al-Quran dan hadis hadis Rasulullah.
Sebenarnya jawabannya sederhana saja, jika ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar tersebut, kejar saja setiap malam pada bulan Ramadhan dari malam pertama sampai terakhir. sepanjang 30 malam secara keseluruhan.
Dijamin pasti kita akan bertemu dengan malam yang lebih dari seribu bulan itu.
Ibarat kita menangkap ikan di dalam sumur, jika hanya menggunakan tangan atau dengan tangguk yang kecil tentu tipis harapan untuk mendapatkannya. Namun apabila kita gunakan jaring, jala atau mesin setrum pasti akan dapat secara keseluruhan.
Namun yang akan penulis bahas pada artikel singkat ini adalah ciri-ciri telah terjadinya malam Lailatul Qadar menurut Nash Al-quran dan Hadis yang benar benar bersumber dari Allah dan Nabi Muhammad Saw
Banyak diantara kita mungkin telah mendengar tanda tanda malam lailatul qodar yang secara umum sering disebut sebut oleh orang orang tua kita tetapi kurang masuk akal untuk kita pahami.
Diantaranya adalah : air tawar berubah asin, air berhenti mengalir, pohon sujud tunduk ke bumi, bangunan-bangunan tidur, bahkan disebutkan pada malam itu tanpa terdengar suara anjing. itulah beberapa ciri terjadinya Lailatul Qadar yang dijadikan pertanda oleh orang-orang secara umum.
Penulis tidak menyalahkan yang berpendapat demikian, namun yang lebih aman adalah apabila kita kembalikan kepada dalil yang kuat.
Nabi SAW pernah memberitahu tentang tanda tanda nya dalam beberapa sabda beliau. Diantaranya adalah :
1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah
SAW bersabda:
“Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah”
2. Cahaya mentari meredup
Kemudian disebutkan juga dalam hadits nabi yang menginformasikan ciri malam Qadar adalah bila ada cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya. Dasarnya dari hadits Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Keesokan hari malam Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR. Muslim)
3. Terkadang terbawa pada mimpi
Malam itu terbawa dalam mimpi, seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi. Sebagaimana diriwayatkan Dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu'anhuma bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi saw diperlihatkan malam Qadar dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Ramadhan) kemudian Rasulullah
saw berkata, : ”Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang lailatul Qadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir. (HR Muslim)
4. Bulan Nampak Separuh Bulatan
Didalam hadis lain ada juga yang menyebutkan bahwa malam itu bulan nampak separuh bulatan, sebagaimana hadits berikut :
Abu Hurairah radliyallahuanhu berkata, ”Kami pernah berdiskusi tentang lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)
5. Malam Dengan Ciri Tertentu
Ciri yang lain dari Lailatul Qodar adalah malam itu terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).
Dasarnya adalah hadits Ubadah bin Shamit
radhiyallahuanhu berikut ini :
Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi
harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu" (HR. Ahmad)
“Lailatu-Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. At-Thabrani)
6. Nikmatnya Ibadah
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ciri malam Qadar adalah bila orang-orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan kenikmatan dan ketenangan yang mendalam yang dirasakan oleh jiwa dan hati seseorang. Hal ini dikatakan berbeda dengan malam malam lain pada umumnya.
Namun, dari sekian banyak riwayat yang menunjukkan bahwa malam Lailatul Qadar ini mempunyai tanda dan alamat yang bisa diketahui dan dirasakan, tidak berarti bahwa setiap orang dapat mengatahui dan merasakannya. Seorang muslim yang menghidupkan malam-malam Ramadhannya, memungkinkan besar baginya akan mendapatkan malam Qadar itu walaupun tanpa ia ketahui tanda yang spesifik pada malam mulia tersebut.
Jadi mengetahui tanda malam Qadar itu bukan sesuatu yang pasti dan dapat dirasakan oleh semua orang yang menghidupkan malam tersebut. Bahkan ada kemungkinan mendapati tanda tanda yang lain atau kejadian, fenomena, atau pristiwa secara khusus dialami oleh mereka yang mendapatkan nya.
Imam Ath-Thabari mengatakan: "itu (tanda-tanda Lailatul Qadar) tidak mesti, seorang muslim bisa saja mendapatkan malam mulia tersebut dan ia tidak melihat atau mendengar sesuatu dari tanda-tanda itu
Wallahualambhissab
0 Komentar