Tokoh –Tokoh Qira’at Mutawattir
Nama : Laini Suvia
TOKOH-TOKOH QIRA’AT MUTAWATTIR
1. Abu Amar bin A’la seorang guru besar para perawi. Nama lengkapnya adalah Zabban bin A’la bin Ammar al-Mazini al-Basri. Ada yang mengatakan namanya adalah Yahya. Juga dikatakan bahwa nama aslinya adalah kunyahnya itu, iya wafat di Kufah pada 154 H. Dan dua orang perawinya adalah ad-Dauri dan as-Susi. Ad- Dauri adalah Abu Umar Hafsbin Umar bin Abdul Aziz ad-Dauri an-Nahwiad-Dauri nama tempat di Baqdad, ia wafat pada tahun 246 H. Sedangkan as-Susi adalah Abu Syu’aib Salih bin Ziyad bin Abdullah as-Susi ia wafat pada tahun 261 H.
2.Ibn Kasir nama lengkapnya adalah Abdullah bin Kasir al-Makki. Ia termasuk seorang tabi’in dan wafat di Mekkah pada tahun 120 H. Dua orang perawinya ialah al-Bazi dan Qunbul, al-Bazi adalah Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Abu Bazah, muazzin di Mekkah.ia diberi kunyah Abu Hasan dan wafat di Mekkah pada tahun 250 H. Sedangkan Qunbul adalah Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad bin Khalid bin sa’id al-Makki al-Makhzumi, ia diberi kunyah ahlul bait di Mekkah ada yang dikenal dengan nama Qanabilah. Ia wafat pada tahun 291 H.
3. Nafi’ al-Madani nama lengkapnya adalah Abu Ruwaim Nafi’bin Abdurrahman bin Abu Nu’aim al-Laisi, berasal dari isfahan, dan wafat di Madinah pada tahun 169 H. Dua orang perawinya adalah Qalun dan Warasy, Qalun adalah Isa bin Munya al-Maadani.iya adalah seorang guru bahasa arab yang mempunyai kunyah Abu Musa dan julukan Qalun. Diriwayatkan bahwa Nafi’ memberinya nama panggilan Qalun karena keindahan suaranya, sebab kata qalun dalam bahasa Rumawi berarti baik. Ia wafat di Madinah pada tahun 220 H. Sedangkan Warasy adalah Usman bin Sa’id al-Misri, ia diberi kunyah Abu Sa’id dan diberi julukan Warasy karena teramat putihnya. Ia wafat di Mesir pada tahun 198 H.
4. Ibn ‘ Amir asy-Syami nama lengkapnya adalah Abdullah bin ‘Amir al-Yahsubi, seorang qadi (hakim) di Damaskus pada masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik. Nama panggilannya adalad Abu ‘Imran , ia termasuk seorang tabi’in, wafat pada tahun 118 H. Dua perawinya adalah Hisyam dan Ibn Zakwan, Hisyam adalah Hisyam bin ‘Imar bin Nusair, qadi Damaskus.
Ia diberi kunyah Abul Walid dan wafat pada tahun 245 H. Sedangkan Ibn Zakwan adalah Abdullah bin Ahmad bin Basyir bin Zakwan al-Qurasyi ad-Dimasyqi, ia diberi kunyah Abu ‘Amr dilahirkan pada tahun 173 H, wafat di Damaskus pada tahun 242 H.
5.’Asim al-Kufi ia adalah ‘Asim bin Abun Najud, dan dinamakan pula Ibn Bahdalah, Abu Bakar ia termasuk seorang tabi’in dan wafat di Kufah pada tahun 128 H. Dua orang perawinya adalah Syu’ban san Hafs, Syu’ban adalah Abu Bakar Syu’ban bin ‘Abbas bin Salim al-Kufi wafat pada tahun 193 H. Sedangkan Hafs adalah Hafs bin Sulaiman bin Mugirah al-Bazzaz al-Kufi. Nama panggilannya adalah Abu ‘Amr ia adalah orang yang terpercaya, menurut Ibn Mu’in ia lebih pandai qiraatnya dari pada Abu Bakar ia wafat pada tahun 180 H.
6. Hamzah al-Kufi ia adalah Hamzah bin Habib bin ‘Imarah az-Zayyat al-Fardi at-Taimi, ia diberi kunyah Abu ‘Imarah dan wafat di Halwan pada masa pemerintah Abu Ja’faral-Mansur tahun 156 H. Dua orang perawinya adalah Khalaf dan Khalad. Khalaf adalah Khalaf bin Hisyam al-Bazzaz ia diberi kunyah Abu Muhammad dan wafat di Baqdad pada tahun 229 H. Sedangkan khalad adalah Khalad bin Khalid dan dikatakan pula Ibn Khaklid as-Sairafi al-Kufi ia diberi kunyah Abu ‘Isa wafat pada tahun 220 H.
7.AL-Kisa’i al-Kufi adalah ‘Ali nin Hamzah seorang imam ilmu Nahwu di Kufah. Ia diberi kunyah Abul Hasan, dinamakan dengan al-Kisai’karena ia memakai “Kisa” disaat ihram, ia wafat di Barnabawaih, sebuah perkampungan di Ray. Dalam perjalanan menuju Khurasan bersama ar-Rasyid pada tahun 189 H. Dua orang perawinya adalah Abul Haris dan Hafs ad-Duri, Abul Haris adalah al-Lais bin Khalid al-Bagdadi, wafat pada tahun 240 H. Sedangkan Hafs ad-Dauri adalah juga perawi Abu ‘Amr yang telah disebutkan terdahulu.
Adapun ketiga imam qira’at yang menyempurnakan imam qira’at yang tujuh, menjadi sepuluh yaitu
8. Abu Ja’far al-Madani ia adalah Yazid bin Qa’qa, wafat di Madinah pada tahun 128 H dan dikatakan pula tahun 132 H. Dua orang perawinya adalah Ibn Wardan dan Ibn Jimaz, Ibn Wardan adalah Abul Haris ‘Isa bin Wardan al-Madani, wafat di Madinah pada awal 160 H. Sedangkan Ibn Jimaz adalah Abur Rabi’ Sulaiman bin Muslim bin Jimaz al-Madani, dan wafat pada akhir 170 H.
9. Ya’qub al-Basri ia adalah Muhammad Ya’qubbin Ishaq bin Zaid al-Hadrami, wafat di Basrah pada pada 205 H, dan dikatakan pula pada 185 H. Dua orang perawinya adalah Ruwais dan Rauh, Ruwais adalah Abu ‘Abdullah Muhammad bin Mutawakkil al-Lu’lu’i al-Basri. Ruwais adalah julukan di Basrah pada tahun 238 H. Sedangkan Rauh adalah Abul Hasan Rauh bin ‘Abdul Mu’min al-Basri an-Nahwi ia wafat tahun 234 H atau 235 .
10. Khalaf ia adalah Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam bin Sa’lab al-Bazar al-Baqdadi, ia wafat pada tahun 229 H, tetapi dikatakan pua bahwa tahun kewafatannya tidak diketahui. Dua orang perawinya adalah Ishaq dan Idris, Ishaq adalah Abu Ya’qub Ishaq bin Ibrahim bin ‘Usman al- Warraq al-Marwazi kemudian al-Baqdadi. Ia wafat pada tahun 292 H, sedangkan Idris adalah Abul Hasan Idris bin ‘Abdul Karim al-Baqdadi al-Haddad. Ia wafat pada hari Idul Adha 292 H.
Sebagian ulama menambahkan pula empat qira’at kepada yang sepuluh itu, keempat qira,at itu adalah sebagai berikut:
a. Qira’at al-Hasanul Basri, maula (mantan sahaya) kaum Ansar dan salah seorang tabi’in besar yang terkenal dengan kezuhudannya. Ia wafat pada tahun 110 H.
b. Qira’at Muhammad bin ‘Abdurrahman yang dikenal dengan Ibn Muhaisin, ia wafat pada tahun 123 H. Dan ia adalah syaikh, guru Abu ‘Amr.
c. Qira’at Yahya bin Mubarak al-Mubarak al-Yazidi an-Nahwi dari Baqdad.ia mengambil qiraat dari Abu ‘Amr dan Hamzah dan ia adalah syaikh atau guru ad-Dauri dan as-Susi, ia wafat pada tahun 202 H.
d. Qira’at Abul Faraj Muhammad bin Ahmad asy-Syanbuzi, ia wafat pada tahun 388 H.
0 Komentar