Orang Tua Pengganti Peran Guru di Masa Pandemi Covid-19

Menurut Nika Cahyati, Rita Kasumah dalam Artikelnya yang berjudul Peran orang tua dalam menerapkan pembelajaran di rumah saat pandemi covid-19 mengatakan bahwa peran orang tua sangat diperlukam untuk proses pembelajaran anak selama study from home ini, peran orang tua juga sangat diperlukan utuk memberikan edukasi kepada anak-anaknya yang masih belum bisa memahami tentang pandemi yang sedang mewabah untuk tetap berdiam diri dirumah agar tidak terlular dan menularkan wabah pandemi ini. Orang tua merasa pembelajaran di rumah sangat efektif untuk diterapkan namun bukan berarti pembelajaran di sekolah tidak lebih efektif dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran di rumah. Hal ini karena pembelajaran di rumah cenderung pemberian tugas yang dalam pengerjaannya bisa dibantu oleh orang tua di rumah. Hal ini sejalan dengan pendapat sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Heru Purnomo, bahwa dalam pembelajaran jarak jauh sampai pada saat ini, efektif dalam mengerjakan penugasan. Tapi, dalam pembelajaran untuk memahami konsep, kemudian mengembangkan konsep itu sampai refleksi, tidak berjalan dengan sebaik itu. 

Orang tua menganggap bahwa pembelajaran di rumah dinilai tetap mampu meningkatkan kualitas pembelajaran anak, namun ada sebagian orang tua yang berpendapat bahwa pembelajaran di rumah tidk menguntungkan bagi anak, karena di sekolah anak bisa berinteraksi langsung dengan guru dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Walaupun banyak orang tua setuju jika pembelajaran di rumah dapat meningkatkan pengetahuan namun tidak sedikit juga yang merasa masih kesulitan dengan teknologi yang digunakan selama proses pembelajaran di rumah bagi guru yang sudah lanjut usia atau senior.

Pembelajaran di rumah juga dinilai menimbulkan dampak pengeluaran yang lebih besar, yaitu untuk pulsa dan koneksi internet, serta menuntut orang tua untuk melek akan teknologi demi mendukung proses pembelajaran di rumah. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto bahwa kendala yang dihadapi para orang tua adalah adanya penambahan biaya pembelian kuota internet bertambah, teknologi online memerlukan koneksi jaringan ke internet dan kuota oleh karena itu tingkat penggunaan kuota internet akan bertambah dan akan menambah beban pengeluaran orang tua untuk melakukan pembelajaran online selama beberapa bulan tentunya akan diperlukan kuota yang lebih banyak lagi dan secara otomatis akan meningkatkan biaya pembelian kuota internet. 

Selama pembelajaran di rumah banyak orang tua menganggap bahwa tugas yang diberikan oleh guru terlalu banyak dan tugas yang diberikan terlihat sulit, namun walaupun begitu sebagian besar orang tua senang karena tugas dinilai mampu membantu siswa dalam mengerti materi lebih banyak karena latihan soal berupa tugas yang diberikan. Guru memberikan tugas karena terbatasnya waktu belajar dan sulitnya berinteraksi selama pembelajaran di rumah, oleh karena itu banyak dari sebagian guru yang mengganti hal tersebut menjadi pemberian tugas untuk memantapkan kemampuan anak mengenai materi yang dipelajari. Sejalan dengan pendapat Puspitasari bahwa dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh anak dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru pengganti kepada tugas lainnya, kemudian tugas kurang dipahami oleh orang tua, hal tersebut menjadi keluhan bagi para orang tua. Banyak orang tua menilai bahwa melalui pembelajaran dirumah dapat mempererat hubungannya dengan anaknya, begitupun anaknya dinilai dapat melakukan pembelajaran di ruamh dengan sangat baik, sehingga banyak orang tua yang berfikir kreatif mencoba berbagai cara agar anak tidak merasa jenuh saat belajar di rumah, namun banyak juga yang mengungkapkan bahwa lebih baik anak belajar di sekolah, karna banyak anak yang ngeyel, lebih suka bermain dari pada belajar, banyak anak menganggap bahwa di rumah tempatnya bermain, sehingga terdapat beberapa kasus tugas tidak diselesaikan dengan baik. Orang tua juga merasa melalui pembelajaran di rumah, orang tua dapat melihat perkembangan anaknya dalam belajar. Belajar di rumah juga dapat meningkatkan attachment atau kelekatan orang tua dan anak, sehingga orang tua bisa lebih memahami kemampuan anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat besar selama terjadinya kegiatan pembelajaran di rumah, orang tualah madrasah pertama bagi anak-anaknya sebelum adanya pembelajaran di sekolah. Adanya kegiatan pembelajaran di rumah inipun memiliki manfaat bagi siswa maupun orang tuanya, kebijakan pemerintah mengenai pembelajaran daring ini membuat kita semua sadar pentingnnya mempelajari teknologi dan menggunakan teknologi secara positif. Hal ini juga dapat menjadi pelajaran besar bagi dunia pendidikan indonesia kedepannya untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan sekarang ini.

Pada saat sekarang ini di mana pembelajaran secara perlahan-lahan sudah mulai berjalan seperti biasanya semenjak diterapkannya new normal, namun pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap memperhatikan protokol kesehatan. Nah disini peran orang tua ialah memperhatikan anaknya untuk selalu memakai masker dan mencuci tangan ketika sang anak berada di luar rumah baik itu melakukan tatap muka di sekolah ataupun keluar daripada lingkungan sekollah. Jadi orang tua harus memperhatikan anak-anaknya demi kesehatan mereka.


“Wallahu A’lam Bishawab”

Posting Komentar

0 Komentar