PERSYARATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN OBJEK PENELITIAN TINDAKAN KELAS | HANIFAH UMAMI

Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan ia disebut penilitian tindakan kelas atau PTK.

Apakah kegiatan PTK tidak akan mengganggu proses pembelajaran ? sama sekali tidak, karena justru PTK dilakukan dalam proses pembelajaran yang alami di kelas sesuai dengan jadwal. PTK bersifat situasional, kontekstual, berskala kecil, terlokalisasi, dan secara langsung gayut (relevan) dengan situasi nyata dalam dunia kerja. Sebagai subjek dalam PTK termasuk murid-murid yang sedang melakuakn kegiatan pembelajaran. Didalam melaksanakan PTK bisa melibatkan guru lain yang mengajar bidang pelajarana yang sama, yang akan berfungsi sebagai kolaborator dan observer.

Untuk dapat meraih perubahan dan perbaikan dalam pembelajaran yang diingnkan melalui PTK, menurut Mc Niff (1991), ada beberapa persyaratan PTK, yakni :

• Guru dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlibatan mereka dalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional.

• Guru dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yag akan dicapai.

• Tindaka yang dilakukan hendaknya didasarkan pada pengetahuan, baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis, maupun pengetahuan teknis procedural, yang diperoleh lewat refleksi kritis.

• Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat dirubah kearah kebaikan.

• Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh kerumitannya.

• Guru mesti memantau secara sistematik agar mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan, yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebih baik.

• Guru perlu menyajiakn laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk : (1) tulisan tentang hasil refleksi diri, dalam bentuk catatan harian dan dialog, yaitu percakapan dengan dirinya sendiri : (2) percakapan tertulis, yang dialogis, dengan gambaran yang jelas tentang proses percakapn tersebut : (3) narasi dan cerita : dan (4) bentuk visual sepertidiagram, gambar, dan grafik.

• Peneliti (guru) perlu memvalidasi pernyataan tentang keberhasilanntindakannya lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan dengan bukti (data mentah ), baik dilakukan sendiri maupun bersama-sama (validasi-diri), meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbaikinya ( validasi sejawat ), dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar ( validasi public ). Perlu dipastikan bahwa temuan valdasi selaras satu sama lain karena semuanya berdasarkan pemeriksaan terhadap pernyataan dan data mentah. Jika ada perbedaan, pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali.

Contoh objek penelitian: aktivitas belajar siswa, lingkungan belajar siswa, cara belajar, motivasi belajar siswa, sikap siswa, hasil belajar siswa, ketuntasan belajar siswa, keterampilan proses pembelajaran dll.

Sesuai dengan prinsip, bahwa tindakana dirancang sebelumnya, objek penelitian tindakan kelas harus merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai aktifitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak. Menurut suharsimi arikunto (2006) objek penelitian tindakan kelas meliputi hal berikut:

1. Unsur siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang mengikuti proses pembelajaran dikelas atau nlapangan atau laboratorium atau bengkel, maupun sedang asyik mengerjakan pekerjaan rumah dengan serius, atau ketika mereka sedang mengikuti kerja bakti diluar sekolah.

2. Unsur guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar dikelas, khususnya cara guru member bantuan kepada siswa, ketika sedang membimbing siswa yang sedang berdarmawisata, atau sedang mengadakan kunjungan kerumah siswa.

3. Unsur materi pelajaran, dapat dicermati dalam GBPP dan yang sudah dikembangkan dalam rencana tahunan, rencana semesteran, dan analisis materi pelajaran. lebih lanjut dapat dilihat dari materi yang tertulis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan khususnya materi yang disajikan kepada siswa meliputi pengorganisasian, urutan, cara penyajian, atau pengaturannya.

4. Unsur peralatan atau sarana pendidikan meliputi peralatan, baik yang dimiliki oleh siswa secara perorangan, peralatan yang disediakan oleh sekolah, maupun yang disediakan dan digunakan dikelas dan dilaboratorium. Pada umumnya, guru menganggap bahwa siswa sudah melakukan praktikum dengan baik asal sudah menyerahkan laporan dengan lengkap.

5. Unsur hasil pembelajaran, yang ditinjau dari tiga ranah yang dijadikan titik tujuan yang harus dicapai siswa melalui pembelajaran, baik susunan maupun tingkat pencapaian. Oleh karena itu hasil belajar merupakan produk yang harius ditingkatkan yang berkaitan dengan tindakan unsurlain.

6. Unsur lingkungan, baik lingkungan siswa dikelas, sekolah, maupun dirumah. Informasi tentang lingkungan ini dikaji bukan untuk campur tangan melainkan digunakan sebagai pertimbangan dan bahan untuk pembahasan.

7. Unsur pengelolaan, merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan direkayasa dalam bentuk tindakan. Contoh, cara dan waktu pengelompokan siswa ketika guru memberikan tugas, pengaturan jadwal, pengaturan tempat duduk, penempatan papan tulis, penataan peralatan siswa, pengontrolan peralatan secara rutin dan sebagainya.



Posting Komentar

0 Komentar