Adapun sumber-sumber Ilmu Kalam yaitu :
1. Al-Qur`an
Al-Qur an adalah kitab induk, rujukan utama bagi segala rujukan, sumber dari segala sumber, basis bagi segala sains dan ilmu pengatahuan. Sejauh mana keabsahan ilmu harus diukur, maka pernyataan Al Qur an bisa menjadi standarnya. Menurut Mulyadi Kartanegara, Al-Qur an adalah buku induk ilmu pengetahuan, dimana tidak ada satu perkara apapun yang terlewatkan. Semuanya telah tercover di dalam Al-Quran, baik yang mengatur hubungan manusian dengan Allah (habl min Allah), hubungan manusia dengan sesame (habl min an-nash , ataupun hubungan manusia dengan alam dan lingkungan. Dengan demikian, Al Quran dapat menjadi sumber inspirasi bagi lahirnya beragam ilmu pengatahuan, baik ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu budaya dan humaniora, ilmu-ilmu alam, terutama ilmu-ilmu agama, sebagaimana tertera dalam Q.S Al an’am : 38.
وَمَا مِنْ دَآبَّةٍ فِى الْأَ رْضِ وَلاَ طَئِرٍ يَطِيْرُ بِجَنَا حَيْهِ إِلَّآ اُ مَمٌ اَ مْثَالُكُم مَّافَرَّطْنَا فِى الْكِتَابِ مِنْ شَيءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ
Artinya : Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Q.S Al-An`am : 38)
2. Hadis
Mutakalim tidak pernah lepas dari nash-nash Al-Qur’an dan hadist ketika berbicara masalah ketuhanan. Masing-masing kelompok ilmu kalam mencoba memahami dan menafsirkan alqur’an dan hadist lalu kemudian menjadikannya sebagai penganut argumentasi mereka.
Di samping itu, dalil-dalil nakli ini tentunya diperkuat dengan dalil Aqli atau alur pikir yang logis. Dalil aqli ini ada yang berasal dari ilmu keislaman murni dan ada yang di adopsi dari pemikian-pemikiran di luar islam. Yang benar adalah kalau di katakan bahwa ilmu kalam itu bersumber dari Al-Qur’an dan hadist yang perumusan-perumusannya di dorong oleh unsur dari dalam dan dari luar.Hadist Nabi Muhammad SAW.pun banyak membicarakan masalah-masalah yang dibahas ilmu kalam, di antaranya hadist Nabi yang menjelaskab hakikat keimanan.
Kajian hadist memasuki puncak kepopulerannya ketika memasuki masa tadwin pada abad ke-11 hijriah yang dikomandoi oleh Umar bin Abdul Aziz. Yang mana khalifah Umar bin Abdul Aziz memang dikenal berbeda dengan khalifah-khalifah seberlumnya, karena beliau merupakan pencetus kodifikasi hadist, sehingga ketika itu, hadist menjadi sebuah bahan kajian yang begitu menggiurkan, bahkan pasca setelah tadwin muncul berbagai karya kitab yang sangat laur biasa, sebagaimana munculnya ragam literatur hadist.
Contoh Hadist yang kemudian dipahami sebagian ulama sabagai prediksi Nabi mengenai kemunculan berbagai golongan dalam Ilmu Kalam :
“Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Ia mengatakan bahwa Rasaulullah SAW bersabda : Orang-orang Yahudi akan tepecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh golongan”. Hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar : ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “akan menimpa umatku apa yang pernah menimpa Bani Israil telah terpecah belah menjadi tujuh golongan dan umatku akun terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan semuanya akan masuk neraka, kecuali satu golongan saja, siapa mereka itu wahai Rasulullah ? tanya para sahabat, Rasulullah menjawab mereka adalah yang mengikuti jejak ku dan sahabat-sahabatku”.
Syekh Abdul Qadir mengomentari bahwa hadist yang berkaitan dengan masalah faksi umat ini, yang merupakan salah satu kajian ilmu kalam mempunyai sanat yang banyak
3. Hasil Pemikiran Yang Mendalam
Hasil pemikiran manusai khususnya dari orang-orang yang memiliki keilmuan yang mendalam memberikan warna terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan. Dalam hal ini sumber pembahasan dalam Ilmu Kalam juga dipengaruhi dari hasil pemikiran berkenaan dengan Ketuhanan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “pemikiran” diartikan dengan sesuatu yang diterima seseorang dan dipakai sebagai pedoman, sebagaimana diterimanya dari masyarakat sekelilingnya. Sementara dalam Kamus Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Inference, yang berarti mengeluarkan sesuatu hasil berupa kesimpulan. Ditinjau dari segi Terminologi Pemikiran adalah kegiatan manusia mencermati suatu pengetaahuan yang telah ada dengan menggunakan akalnya untuk mendapatkan atau mengeluarkan pengerahuan yang baaru atau yang lain.
Adapun sumber Ilmu Kalam berupa pemikiran yang berasal dari luar Islam dapat diklasifikasikan dalam dua kategori :
1. Pemikiran non-Muslim yang telah menjadi peradaban lalu ditransfer dan diasimilasikan dengan pemikiran Islam. Proses transfer dan asimilasi ini dapat dimaklumi karena sebelum Islam masuk dan berkembang, dunia Arab suatu wilayah tempat di turunkannya agama-agama syamawi lainnya.
2. Berupa pemikiran-pemikiran non-Muslim yang bersifat akademis, seperti filsafat, (terutama dari Yunani), sejarah dan sains.
0 Komentar