KHUTBAH JUM’AT : RAGAM COBAAN DALAM AL-QUR’AN
Oleh: Dr. Ridhoul Wahidi, MA
KHUTBAH PERTAMA
الحمد لله ربِّ العالمين والْعاقِبَةُ لِلْمُتَّقين ولا عُدْوانَ إلَّا عَلى الظَّالمِين وأشهد أنْ لا إله إلاالله وحده لا شريك له ربَّ الْعالمين وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوثُ بالكتابِ المُبين والصَّلاةُ والسَّلامُ عَلى حَبِ نيبِنا و شَفِيْعِنا مُحمَّدٍ سَيِّدِ المُرْسلين و إمامِ المهتَدين و قائِدِ المجاهدين وعلى آله وصحبه أجمعين
فياأيها المسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل والتَّمَسُّكِ بهذا الدِّين تَمَسُّكًا قَوِيًّا. فقال الله تعالى في كتابه الكريم، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah
Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib mengajak kepada diri khatib dan jamaah sekalian untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dalam arti mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Karena tidak ada bekal terbaik di hari kiamat kelak yang membuat kita mulia di sisi-Nya melainkan dengan taqwa.
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah
Pada kesempatan yang mulia ini, khatib akan menyampaikan ayat 155-157 surat al-Baqarah.
•
Artinya: Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Salah satu kehendak Allah terhadap makhluk-Nya ialah Allah akan menguji mereka terhadap keimanannya. Di antara bentuk ujian ini sebagaimana disebutkan dalam ayat ke-155 dari surat Al-Baqarah di atas adalah sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah
Syaikh Abdur-Rahman as-Sa’di dalam tafsirnya menyatakan bahwa “Allah pasti akan menguji para hambaNya dengan bencana-bencana. Agar memperjelas siapa (di antara) hamba itu yang sejati dan pendusta, yang sabar dan yang berkeluh-kesah. Seandainya kebahagiaan dan kesenangan selalu menyerta kita semua, niscaya kita tidak bisa membedakan, mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah
Allah menguji hambanya dengan sedikit ketakutan. Takut merupakan perasaan yang terselip dalam dada anak manusia. Takut dapat berasal dari bisikan syaithan yang membuat seseorang menjadi cemas atau khawatir terhadap sesuatu, baik itu terhadap hal ghaib maupun terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam hidup. Misalnya takutnya anak kecil sebagaimana digambarkan dalam tayangan televisi, takut akan musuh atau lawan, takut terhadap seseorang yang dianggap membahayakan seperti penguasa yang dzalim. Takut terhadap syaithan ataupun gangguan yang menyelusup dalam relung dada. Obat dari semua ini adalah mengingat Allah.
Salah satu bentuk ujian yang diberikan Allah terhadap keimanan hambanya adalah ujian akan kelaparan. Kelaparan dapat terjadi pada keadaan-keadaan sulit seperti wabah penyakit yang saat ini mewabah di dunia. Kelaparan yang sangat dekat dengan kemiskinan, juga dapat menjadi pintu ujian keimanan seseorang sebagaimana Rasulullah Saw pernah bersabda, “Kefakiran itu sangat dekat pintunya dengan berbuat keji.”
Seseorang yang ditimpa kelaparan, bencana alam atau kemiskinan apabila tidak kuat imannya akan mudah tergoda untuk melakukan perbuatan keji seperti mencuri. Merampok, menjambret bahkan akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya bahkan sampai membunuh korbannya.
Allah akan menguji hamba-Nya dengan kekurangan harta. Harta adalah salah satu yang menjadi sumber perselisihan karena dianggap merupakan jaminan kehidupan untuk hidup dalam kesenangan. Tidak sedikit kita melihat perselisihan karena harta, anak dan menantu memenjarakan ibunya karena harta, anak membunuh orang tuanya karena harta, orang korupsi karena tamak akan harta. Seseorang yang diuji Allah dengan kekurangan harta, apabila tidak kuat imannya akan semakin menjaga hartanya, enggan dan tidak mau mengeluarkan sebagian hartanya di jalan Allah (infak, sedekah dan zakat), dan semakin ia akan merasa kekurangan dan putus asa akan harta yang dimilikinya.
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah
Allah menguji hamba-Nya dengan kehilangan jiwa, yaitu kehilangan karib, sahabat atau keluarga yang disayangi dalam hidupnya. Kita akan sedih dan takut ketika ditinggal orang yang menjadi tulang punggung keluarga. Kita takut dan sedih ketika ditinggal orang yang paling kita sayangi. rasa sedih dan susah pasti ada. Nabi Muhammad Saw sendiri dalam peperangan Uhud kehilangan pamannya yang dicintainya Hamzah bin Abdul Muthalib. Nabi Saw sedih saat puteranya Ibrahim meninggal sampai menetes air matanya. Bahkan tahun kematian isteri beliau Khadijah, beliau namai tahun duka. Rasa sedih yang demikian tidaklah dapat dihilangkan, karena dia adalah sifat jiwa. Dia timbul dari rasa belas-kasih kepada orang yang paling kita cintai.
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah
Allah akan menguji hamba-Nya dengan kekurangan buah-buahan. Yang dimaksud dengan buah-buahan di sini adalah kebun atau sawah ladang yang atas kehendak Allah dapat mengalami gagal panen atau rusak karena hama dan binatang buas. Seseorang yang kurang kuat imannya dapat berputus asa dari rahmat Allah sehingga dapat terjebak pada perbuatan syirik dengan mengadakan acara-acara khusus untuk menjamin berhasilnya panen kebun atau sawah ladang mereka. Padahal tiada penjamin yang lebih Kuasa dan benar janjinya selain Allah Ta’ala.
Allah akan menguji hamba-Nya dengan kekurangan buah-buahan bisa jadi karena bakhil atau pelitnya kita atas harta yang kita miliki untuk diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Sebagaimana dikisahkan dalam al-Qur’an surat al-Qalam ayat 17-33. Tersebutlah seorang petani di negeri Habasyah (Ethiopia). Petani tersebut adalah seorang pemilik kebun yang sangat dermawan. Dia menggunakan hasil kebunnya untuk modal perawatan kebunnya, sebagiannya lagi disimpan untuk kebutuhan makan keluarganya selama setahun, dan sebagiannya sedekahkan kepada masyarakat yang membutuhkan, hingga suatu saat ajal menjemputnya, maka kebunnya diwariskan kepada mereka selaku ahli warisnya. Mereka berkata: “Bapak kita telah berbuat bodoh dan keliru karena telah memberikan sisa panen kebun untuk disedekahkan kepada orang-orang fakir. Sekiranya kita tidak memberikan sisa panen kebun kita kepada orang-orang fakir tentunya kita akan mempunyai harta yang berlimpah.”
Kemudian setelah mereka bertekad untuk tidak memberikan sisa panen kebun kepada orang-orang fakir maka Allah menggagalkan maksud dan rencana mereka. Allah lenyapkan semua hasil panen yang sudah hampir ditangan dan di depan mata. Kebun itu di bumi hanguskan Allah pada satu malam sebelum hari panen. Tidak tersisa bagi mereka hasil panen sedikitpun. Modal untuk merawat kebun dan keuntungan yang diperhitungkan semuanya ludes. Semoga kita terhindar dari sifat yang demikian.
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah
Lalu, apakah keuntungan yang akan kita dapat kalau kita sabar terhadap ujian-ujian Allah dan mengembalikan serta meyakini bahwa kita adalah milik Allah dan kepadanya kita pasti akan dikembalikan?
Artinya: Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Allah memberikan Shalawat-Nya kepada kita, artinya bahwa kita dipelihara dan dijamin. Kemudian kita diberi limpahan Rahmat, yaitu kasih-sayang yang tidak putus-putus. Tidak hanya diberi Sholawat dan Rahmat, bahkan dijanjikan lagi dengan yang lebih mulia, yaitu diberi petunjuk. Allah selalu memberi jalan kepada kita berupa hidayah dalam menjalani kehidupan, setiap langkah kita selalu dalam petunjuk-Nya, setiap usaha yang kita perdagangkan selalu dalam petunjuk-Nya, dan setiap ibadah yang kita kerjakan selalu dalam bingkai petunjuk-Nya pula. Amin Ya Rabbal Aamin
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah
Kadang kita merasa selalu di uji Allah sementara orang lain tidak. Padahal kita sebagai hamba yang lemah menyadari bahwa kehidupan itu tidaklah membeku demikian saja.Maka apabila kita sabar terhadap ujian. Ibarat naik kapal, disaat tertentu pastikan bertemu dengan ombak dan gelombang untuk sampai ke tujuan. Artinya Tidak ada hasil yang akan tercapai dengan tidak memberikan pengorbanan. Berilah khabar gembira kepada mereka yang sabar itu.
Demikianlah khutbah ini disampaikan, semoga bisa menjadi renungan dan motivasi bagi kita semua untuk terus berusaha dan sabar atas segala ketentuan Allah serta memohon dipenuhi keberkahan dalam hidup. Amin.
•
باَرَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الآياَتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتِهِ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَأَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ لِى وَلَكُمْ وَلِسَائِرِالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
الخطبة الثانية
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى حَمْدًا كَثِيْراً كَمَا أَمَرَ . أَشْهَدُ اَنْ لآ اِلهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ . وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلاَئِقِ وَالْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَصَابِيْحِ الْغُرَرْ.
عِبَادَالله ! اِتَّقُوْااللهَ مِنْ سِمَاعِ اللَّغْوِ وَفُضُوْلِ الْخَبَرْ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَاكُمْ وَزَجَر . وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَمَرَكُمْ بَأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى ِبمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآاَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلوُّا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمَا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ نَبِيِّ الرَّحْمَة وَشَفِيْعِ الْأُمَّة وَاْرضَ اللَّهُمَّ عَلَى اَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرَّيَّتِهِ اَجْمَعِيْنَ . وَعَنِ الخْلُفَاَءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرِ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ وَعَلىَ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِىَ الْحَاجَاتِ . اَللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْن وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ وَاجْعَلْ بَلْدَ تَنَا هَذِهِ اَمِنَةً مُطْمَئِنَّه وَسَائِرَ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّة . رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاَخِرَةَ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار .
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ . فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ . وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .
0 Komentar