NAMA : MUHAMMAD SARWANI
PRODI : IAT { ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR }
NIM : 603201010011
DOSEN : DR.RIDHOUL WAHIDI MA
HAJI SUNNAH DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Setiap muslim pasti mengetahui bahwa salah satu Rukun islam adalah menunaikan ibadah haji. Dan secara umum kaum muslim sangat berkeinginan untuk dapat menunaikan ibadah haji.begitu antusiasinya kaum muslim, maka dalam kasus Indonesia bagi yg akan menunaikan ibadah haji harus terlebih dahulu mendaftar dan masuk antrian yang waktu tunggunya bervarian, masing masing daerah berbeda.
Sejarah mencatat bahwa Rosulullas SAW menunaikan ibadah haji hanya satu kali,pada tahun 10 H, meskipun beliau memiliki kesempatan untuk melakukan haji tidak kurang dari tiga kali. Hal ini di dasarkan pada kenyataan bahwa kaum muslimin berhasil membebaskan kota mekah dari cengkraman kaum musyrik pada tahun 8 H {fath mekkah}.
Dalam keadaan kaum muslim yang masih seperti ini maka apakah wajar seorang muslim berkali kali Haji? Bagaimana seyogianya menyikapi fenomena tersebut dalam masyarakat muslim? Bagaimana dengan jenis ibadah sosial yang sebenarnya tidak kalah istimewa dengan ibadah Haji?
Uraian di bawah ini akan mencoba menjernihkan tentang fenomena tersebut.
A.Prioritas dalam Beramal
Salah satu ciri seseorang itu dinilai berilmu adalah mengetahui prioritas dalam beramal, maka seorang muslim akan dapat memilih mana amal yang paling penting di antara yang penting, yang lebih utama dari yang biasa dan mana yang wajib antara yang sunnah.
AL-Qur’an secara tegas menyatakan bahwa prioritas dalam melakukan amalan agama haruslah diketahui dan diamalkan bagi setiap muslim. Ayat yang menyatakan hal tersebut di antaranya surah at-Taubah/9: 19-20:
اجعلتم سقاية الحاج وعمارة المسجد الحرام كمن امن باالله واليوم لاخروجاهدفى سبيل الله. لايستون عند الله.والله لايهدى القوم الظلمين. ( ١٩) الذ ين امنواوهاجرواوجاهدوا في سبيل الله باموالهم وانفسهم اعظم درجة عندالله وألئك هم الفا إزون .(٢٠)
Apakah (orang-orang) yang menberi minum kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus haji dan mengurus masjidilharam, kamu samakan dengan orang yang beriman pada allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan allah? Mereka tidak sama disisi allah.Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang zalim.orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajadnya di sisi allah.mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.(at-Taubah/9:19-20).
B. Keutamaan Amal-amal Sosial
Dari penjelasan di atas dapat di nyatakan bahwa amal-amal yg bersifat social memiliki keutamaan yg lebih tinggi di bandingkan dengan amal yang tidak bersifat social.keimanan dan kesalihan itu ukuranya adalah amal-amal sosial. Prilaku sosial yang bertanggung jawab, dengan tanpa meninggalkan ibadah ritual yang bersifat individu yang memang menjadi kewajiban. Bagi banyak Ayat Al-Qur’an yang dapat di rujuk untuk menunjukkan betapa Al Qur’an memberi perhatian amat serius terhadap keutamaan amal-amal sosial. Diantaranya :
1.Isyarat Al Qur’an
a.Kriteria orang yang bertakwa adalah banyaknya ibadah yang bersifat Sosial.
Ayat-ayat yang membicarakan ciri-ciri orang yang bertakwa secara umum menekankan bahwa ketakwaan tersebut tidak hanya dapat di raih dengan menjalankan ibadah ritual,namun harus melaksanakan amal-amal sosia.
Ciri orang yg bertakwa adalah orang-orang yang memiliki amal-amal sosial dalam bentuk suka berinfaq, apabila disakiti hatinya dapat menahan amarah, suka memaafkan dan bahkan suka berbuat baik termasuk kepada orang-orang yang menyakiti sekali pun.
b. Kreteria orang yang baik adalah melakukan amal sosial
Disamping ungkapan orang yang bertakwa ada beberapa ungkapan lain yang menunjukkan sebagai orang yang baik dan cirinya adalah yang memiliki tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial tersebut berupa:
a).Dalam pergaulan selalu rendah hati. Tidak menyombongkan diri.
b).Merespon dengan cara yang tepat atas sikap yang tidak simpatik dari orang lain.
c).Bersikap dermawan secara proforsional.
d).selalu bersikap jujur.
e).Tidak melakukan tindakan kriminal (pembunuhan).
0 Komentar