ILMU-ILMU AL-QUR'AN AYAT YANG PERTAMA TURUN | Siti Normalinda

 NAMA: SITI NORMALINDA

NIM: 602201010030

KELAS : A Semester2

PRODI : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

REFERENSI :Pengantar studi ilmu Al-Qur'an / syaikh manna Al-Qaththan; penerjemah: H. Anunur Rafiq El-Mazni, Lc. MA. Lc-cet 1-Jakarta:pustaka Al-Kautsar,2005. 508 hlm.


ILMU-ILMU AL-QUR'AN AYAT YANG PERTAMA TURUN


       Ungkapan yang menyatakan bahwa Rasulullahu Shallallahu Alaihi wa Sallam menerima Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya, memunculkan kesan kuat adanya suatu kekuatan yang turun dari atas. Hal ini memberi gambaran adanya sesuatu yang telah turun dari tempat yang lebih tinggi, juga betapa tingginya kedudukan Al-Qur'an dan betapa agung ajaran-ajarannya yang telah dapat mengubah perjalanan hidup umat manusia, menghubungkan langit dengan bumi, serta dunia dan akhirat.

       Pengetahuan mengenai sejarah perundang-undangan Islam dari sumber pertamanya yaitu Al-Qur'an akan memberikan pada kita sesuatu ilmu tentang pentahapan dalam hukum dan penyesuaiannya dengan keadaan tempat yang di mana hukum itu diturunkan, tanpa menimbulkan perbedaan antara yang lalu dengan yang akan datang. Masalah seperti ini memerluka suatu kajian tentang apa yang pertama kali turun dan apa yang terakhir kali. Dan, kajian seperti ini juga menuntut adanya pembahasan mengenai segala perundang-undangan ajaran islam , seperti makanan, minuman, perperangan dan lain sebagainya.

       Para ulama mempunyai banyak pendapat dalam masalah ayat apa yang pertama kali turun dan apa yg terakhir. 

A. AYAT YANG PERTAMA TURUN

1.  Pendapat yang paling shahih mengenai yang pertama kali turun ialah firman Allah,

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِٱلرَّحِيمِ

 اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ.خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ.اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ.الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ.عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ.

       "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu lebih pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya ." (Al-Alaq: 1-5)

       Dasar pendapat ini adalah hadis yang diriwayatkan Imam Al- Bukhari dan Muslim dan lainnya. Dari Aisyah mengatakan, "Wahyu yang pertama kali dialami oleh Rasulullah Shallaullahu Alaihi wa Sallam, adalah mimpi yang benar di waktu tidur. Beliau melihat dalam mimpi itu datang nya bagaikan terangnya pagi hari. Kemudian beliau suka menyendiri. Beliau pergi ke gua Hira untuk beribadah beberapa malam. Untuk itu beliau membawa bekal. Kemudian beliau pulang kembali ke Khadijah Radhiyallahu Anha, maka Khadijah pun membekali beliau seperti bekal terdahulu. Lalu, di gua Hira datang lah kepada beliau suatu kebenaran, yaitu seorang malaikat, yang berkata kepada Nabi, "Bacalah!" Rasulullah menceritakan, maka aku pun menjawab ,' Aku tidak bis membaca .' Malaikat tersebut kemudian memelukku sehingga aku merasa amat payah. Lalu aku dilepaskan, dan dia berkata lagi ,"Bacalah!' maka aku pun menjawab, 'aku tidak bisa membaca.' Lalu dia merangkulku yang kedua kali sampai aku kepayahan. kemudian dia lepaskan lagi dan berkata, 'Bacalah!' akau menjawab,'aku tidak bisa membaca.' Maka, dia merangkulku ketiga kalinya sehinggah aku kepayahan, kemudian dia berkata, 'Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yanhmg telah menciptakan... 'Sampai dengan'...apa yang tidak diketahuinya.'")

2. Dikatakan pula, bahwa yang pertama kali turun adalah ayat, "ya ayyuhal muddatstsir" (hai orang yang berselimut). Ini didasarkan pada hadits Abdirrahman. Dia berkata, "Aku bertanya kepada Jabir bin Abdillah. 'yang manakah diantara Al-Qur'an itu yang turun pertama kali? 'Dia menjawab, ya ayyuhal muddatstsir,' Aku bertanya lagi,' Bukannya iqra' bismi rabbika? Dia menjawab, Aku katakan kepadamu apa yang dikatakan Rasulullah kepada kami. Beliau bersabda, "Sesungguhnya aku berdiam diri di gua Hira. Maka ketika habis masa diamku, aku turun lalu aku telusuri lembah. Aku lihat ke muka, ke belakang, ke kanan, dan ke kiri. Lalu aku lihat ke langit, tiba-tiba aku melihat jibril yang amat menakutkan. Maka aku pulang ke Khadijah. Khadijah memerintahkan mereka menyelimuti aku. Mereka pun menyelimuti aku. Lalu Allah menurunkan, 'Wahai orang yang berselimut; bangkitlah, dan berilah peringatan.'" 

       Hadits Jabir ini dapat di jelaskan bahwa pertanyaan itu mengenai surat yang diturunkan secara penuh. Jabir menjelaskan bahwa surat Al-Muddatstsir-lah yang tutun secara penuh sebelum surat Iqra '(Al-Alaq) selesai turun kan semuanya. Sebab, yang turun pertama sekali dari surat Iqra' itu hanyalah permulaannya saja. Hal yang demikian ini juga di perkuat oleh hadits Abu Saamah dari Jabir berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallaullahu Alaihi wa Sallam ketika beliau berbicara tentang masa diturunkannya wahyu. Beliau berkata, 'Ketika aku berjalan, aku mendengar suara dari langit. Lalu aku angkat kepalaku, tiba-tiba aku melihat malaikat yang mendatangiku di gua Hira itu duduk diatas kursi antara langit dan bumi. Aku pun segera pulang dan aku berkata; Selimutilah aku! Maka, mereka pun menyelimuti aku. Lalu Allah menurunkan, 'Yaayyuhal muddatstsir'." 

        Hadits ini menunjukkan bahwa kisah tersebut terjadi setelah kisah gua Hira, atau Al-Muddatstsir itu adalah surat pertama yang diturunkan setelah terhentinya wahyu. Jabir meriwayatkan demikian ini dengan ijtihadnya, akan tetapi riwayat Aisyah lebih didahulukan. Dengan demikian, maka ayat Al-Qur'an yang pertama sekali turun secara mutlak ialah Iqra' dan surat yang pertama diturunkan secara lengkap, dan pertama setelah terhentinya wahyu ialah "Ya ayyuhal Muddatstsir." Atau, bisa juga dikatakan bahwa surat Al-Muddatstsir turun sebagai tanda kerasulannya, sedangkan ayat "Iqra" turun sebagai tanda kenabiannya. 

3. Pendapat lain mengatakan, bahwa yang pertama kali turun adalah surat Al-Fatihah. Mungkin yang dimaksudkan adalah surat yang pertama kali turun secara lengkap.

4. Ada juga yang berpendapat, bahwa yang pertama kali turun adalah Bismillahirahmanirrahim, kerena basmalah ikut turun mendahului setiap surat. Dalil-dali pendapat di atas adalah hadits-hadits mursal. Pendapat pertama yang didukung oleh hadits Aisyah itulah pendapat yang kuat dan masyhur. 

Posting Komentar

0 Komentar