INTERAKSI MANUSIA DAN JIN
Tugas UAS
Radhi Akhyar
Prodi : IAT ( Ilmu Al Qur'an dan Tafsir )
Nim : 603201010018
Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat.
Kontak antara manusia dan makhluk gaib (bangsa jin) telah berlangsung sejak peradaban kuno. Kegiatan tersebut kebanyakan berkaitan dengan perdukunan, sihir, dan peramalan nasib manusia. Menurut catatan sejarah, sihir dan perdukunan telah menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat Mesir kuno. Bahkan, praktik semacam itu masih terus berlangsung di Negeri Piramida hingga awal abad ketiga Masehi. Teolog Kristen yang hidup antara 150-215 M, Clement dari Alexandria, bahkan menyebut Mesir sebagai "pusatnya para tukang sihir". Pakar mistisisme dari Universitas Georgetown Qatar, Amira el-Zein, menuturkan, para dukun dan tukang sihir Mesir kerap terlibat dalam berbagai proses penyembuhan. Dalam ritualnya, tidak jarang mereka melakukan komunikasi dengan makhluk-makhluk metafisis yang mereka anggap sebagai "dewa penyelamat". "Beberapa makhluk metafisis yang dianggap sebagai pelindung tersebut adalah dewa Bes dan manusia berkepala banteng. Dewa Bes sering digambarkan memiliki wajah jelek untuk mengusir kekuatan jahat dalam tubuh manusia," ungkap el-Zein dalam bukunya, Islam, Arabs, and the Intelligent World of the Jinn.
Untuk berkomunikasi dengan makhluk-makhluk gaib tersebut, para tukang sihir Mesir kuno menggunakan semacam mantra, jampi-jampi, atau nyanyian. Selain itu, mereka juga merajah atau menggambar beraneka ragam jimat pada gulungan papirus dan dinding-dinding kuil raksasa yang dimaksudkan untuk menangkal berbagai gangguan dari makhluk-makhluk berbahaya. Dukun dan tukang sihir begitu dihormati oleh orang-orang Mesir kuno. Mereka sering bekerja bahu-membahu dengan para pendeta (pemuka agama) dan dokter resmi yang ada di negeri itu. Dalam proses penyembuhan pasien, ramuan obat umumnya juga diberi mantra-mantra khusus. "Karenanya, tidak diragukan lagi bahwa ilmu sihir dan obat-obatan melengkapi keterampilan para dokter pada zaman Mesir kuno," ujar pakar Mesir dari Universitas Oxford, Geraldine Harris Pinch.
Makhluk gaib sebagaimana manusia yang hidup di dunia memiliki kehidupan yang sama dengan manusia. Mereka beranak pinak dan membuat peradaban tersendiri. Tugas mereka pun sama, menyembah dan beribadah kepada Allah SWT. Layaknya manusia, ada yang taat dan ada pula yang membangkang. (QS adz-Dzariyat: 56).
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
‘’Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku’’.
Jin berasal dari kata "janna-ijtinan", dalam bahasa Arab berarti sembunyi karena itu mereka tak terlihat. (QS al-A'raaf: 27). Jin diciptakan dari api, tidak seperti manusia yang berasal dari sari pati tanah. (QS al-Hijr:27, QS ar-Rahman: 15). Usia jin lebih tua dari manusia karena diciptakan lebih awal. Jin diciptakan setelah malaikat. Usia jin bisa mencapai ribuan tahun. (QS al-Hijr: 26-27). Diperkirakan jumlah jin mencapai triliunan melebihi populasi manusia di muka bumi yang hanya tujuh miliar (2012).
Setan diidentikkan untuk menyebut bangsa jin yang membangkang dan durhaka. Tetapi, pada dasarnya, sebutan setan juga berlaku untuk manusia, bahkan makhluk apa pun yang memiliki karakter serupa. (QS al-An'am: 112).
Sedangkan iblis di golongkan pada golongan yang tak memiliki kebaikan sedikit pun. Konon disebut pula Naail sebelum membangkang.
Pola interaksi Jin-Manusia
• Tiap manusia memiliki qarin pendamping dari kalangan jin dan malaikat.
• Malaikat dan jin tidak bisa dilihat bentuk aslinya, kecuali mereka berubah wujud, apa pun itu, termasuk hantu. Bahkan, mereka bisa berubah wujud (shapesifhting) menjadi manusia.
• Jin bisa berbuat zalim kepada manusia. Begitu sebaliknya.
0 Komentar