PRIORITAS DALAM BERAMAL

 TUGAS UAS

NAMA : ARDIANSYAH 

NIM : 603201010037 

PRODI : IAT (ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR)

 

PRIORITAS DALAM BERAMAL 

Salah satu ciri seseorang itu dinilai berilmu adalah mengetahui prioritas dalam beramal. Dengan mengetahui tingkatan prioritas amal, maka seorang muslim akan dapat memilih mana amal yang paling penting di antara yang penting, yang lebih utara di antara yang biasa dan mana yang wajib di antara yang sunnah.

Al-Our'an secara tegas menyatakan bahwa prioritas dalam melakukan amalan agama haruslah diketahui dan diamalkan bagi setiap muslim. Ayat yang menyatakan hal tersebut di antaranya 

Surah at-Taubah/9: 19-20

اَجَعَلۡتُمۡ سِقَايَةَ الۡحَـآجِّ وَعِمَارَةَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ كَمَنۡ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَجَاهَدَ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ‌ ؕ لَا يَسۡتَوٗنَ عِنۡدَ اللّٰهِ ‌ؕ وَ اللّٰهُ لَا يَهۡدِى الۡقَوۡمَ الظّٰلِمِيۡنَ‌ۘ

Artinya: “Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam, kamu samakan dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah. Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang zalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan. (at-Taubah/9: 19-20) 

Ada beberapa riwayat tentang sebab turun dari ayat ini, antaranya yang dinilai paling kuat adalah riwayat yang bersumber dari sahabat Nu'man bin Basyir yang menyatakan bahwa, suatu ketika pada Hari Jurnat ia duduk dekat mimbar Nabi bersama beberapa orang sahabat beliau. Salah seorang di antaranya berkata. “Saya tidak peduli apabila tidak mengerjakan satu pekerjaan setelah memeluk Islam kecuali bila tidak memberi minum jamaah haji”. Yang lain berkata: “Yang lebih baik adalah memakmurkan Masjidil Haram”. Yang ketiga berkata. “Berjihad di jalan Allah adalah lebih baik dari apa yang kalian katakan”. Umar bin al-Khattab yang mendengar perbincangan tersebut lalu menegur mereka dan menjanjikan setelah selesai Salat Jum’at akan menanyakan hal tersebut kepada Nabi. Setelah Salat Jumat maka turunlah ayat ini. 

Pada ayat 19 di atas ditegaskan bahwa mereka tidak sama, maka pada ayat 20, siapa yang lebih mulia dan yang lebih utama yaitu orang-orang yang beriman dengan iman yang benar dan membuktikan kebenaran iman mereka antara lain dengan taat kepada Allah dan rasul-Nya dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah untuk menegakkan agama-Nya dengan harta benda mereka dan diri mereka, adalah lebih agung derajatnya di sisi Allah dari mereka yang tidak menghimpun ketiga sifat ini. Dan itulah yang sangat tinggi kedudukannya adalah mereka yang secara khusus dinamai orang-orang yang benar-benar beruntung secara sempurna.” 

Kata a'zamu darajatan (Lebih agung/mulia derajatnya) menunjukkan bahwa amalan lainnya juga memiliki keagungan, namun keagungannya tidak sampai pada derajat yang tinggi seperti ketiga amal yang disebut pada ayat 20. Hal ini menjadi dasar bahwa setiap amalan dalarn agama memiliki peringkat-peringkat keutamaan. 

Ayat lain yang menunjukkan adanya derajat manusia yang berbeda-beda apabila ditinjau dari segi amalnya antara lain (Surah al-Hujurat/49: 13, az-Zumar/39: 9, an-Nisa/4: 95-96, Fatir/35: 19-22 dan 32).

Isyarat tentang prioritas ini banyak juga ditemukan dalam hadits-hadits Nabi, diantaranya: 

الإيمان بضع وسبعون شعبة فافضلها قول لااله الاالله وادناها اماطةالاذى عن الطريق والحياء شعبة من الإيمان. (رواه بخاري عن ابي هريرة)

Artinya: “Iman itu ada 70 cabang lebih; yang paling tinggi diantanya adalah perkataan Lailaha illa allah, dan yang paling rendah ialah menyingkirkan duri/rintangan dari jalan dan malu adalah sebagian dari iman. (Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah).

Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jelas memahami dengan baik tentang persoalan ini. Hal ini dapat dilihat dari seringnya para sahabat bertanya kepada Nabi tentang amal yang paling utama dan juga tentang amal yang di sukai oleh Allah.

Posting Komentar

0 Komentar