Karl Mannheim merupakan seorang tokoh yang dianggap sebagai penggagas teori sosiologi pengetahuan. Beliau lahir pada tanggal 27 Maret 1893, wafat pada tanggal 9 Januari 1947. Mannheim lahir di Budapest, ia berasal dari keluarga yahudi kelas menengah. Ayahnya merupakan orang Hungaria yang bekerja sebagai produsen tekstil, sedangkan Ibunya berkebangsaan Jerman. Karl Mannheim belajar di Universitas Budapest di Berlin, Paris dan Heidelberg. Di Universitas Budapest, beliau memperoleh gelar doktor dalam bidang Filsafat. Kemudian beliau meninggalkan Hongaria pada tahun 1919. Sebelum tiba di Jerman beliau menghabiskan beberapa waktu di Austria, setelah tiba diJerman beliau menghadiri ceramah Husserl dan Heidegger di Universitas Freiburg kemudian pada tahun 1921 beliau berangkat ke Heidelberg. Karya Karl Mannheim yang sudah ada diawal tahun 1920 pada saat itu diterbitkanya sebuah majalah bergengsi Jerman yang berisi tentang teori interprestasi, tentang historisisme, dan tentang sosiologi pengetahuan. Yang pada akhirnya beliau diangkat sebagai seorang profesor sosiologi pada tahun 1930 di Goethe University di Frankfrut. Tidak lama kemudian keberhasilanya rusak pada saat kaum sosialis Nasional berkuasa yaitu pada musim semi tahun 1933. Keberhasilan tersebut rusak dikarnakan asal-usul beliau yang berasal dari keluarga Yahudi, kemudian beliau diskors dari jabatan profesornya walaupun beliau sebagai warga negara jerman. (Hamka, 2020, hal. 1-3)
Menurut Karl Mannheim teori sosiologi pengetahuan merupakan suatu teori yang berusaha menganalisis hubungan antara masyarakat dengan pengetahuan. Sedangkan pengetahuan masyarakat itu berbeda antara satu dengan yang lainya karena memiliki karakteristik yang spesifik serta histori yang membentuknya. Sedangkan pengetahuan yang dimengerti adalah tentang ide-ide dan ideologinya yang benar-benar riil adanya. Tugas dari sosiologi pengetahuan adalah mengungkap apa yang dianggap sebagai pengetahuan dalam masyarakat dan bagaimana pengetahuan itu dikembangkan, dialihkan, dan dipelihara dalam berbagai situasi sosial dalam masyarakat tersebut. (Pradoko, 2004, hal. 54) Karl Max merupakan tokoh yang paling berpengaruh dalam landasan pemikiran Mannheim.
Adapun prinsip dasar pemikiran sosiologi pengetahuan adalah bahwa tidak ada cara berfikir yang dapat dipahami apabila latar belakang sosialnya belum diklarifikasi. Mannheim dalam teorinya menyatakan bahwa tindakan manusia dibentuk oleh dua dimensi, perilaku (behaviour) dan makna (meaning). (Fatawi, 2018, hal. 14)
Perilaku (Behaviour)
Menurut Karl Mannheim untuk memahami tindakan sosial ilmuwan harus mengkaji dua hal, antara lain:
Perilaku eksternal.
Jenis faktor perilaku ektsternal ini memiliki peran untuk mempengaruhi perilaku seseorang. Faktor eksternal ini diantaranya adalah lingkungan, kelompok, budaya.
Makna perilaku.
Mengkaji makna perilau bertujuan untuk menjelaskan teks subjektif yakni maksud dari pengarang, dimensi psikologi sebagai proses mengubah sesuatu dari ketidaktahuan menjadi mengetahui. Perilaku timbul tidak dengan sendirinya. Perilaku muncul karena adanya stimulus yang mengenainya.
Makna (Meaning)
Makna adalah konsep yang penting untuk memahami bagaimana seseorang mengatasi kehidupan dan memaksimalkan potensi. Setiap situasi kehidupan atau kejadian-kejadian yang dialami oleh seseorang memiliki makna dan manusia perlu menemukan makna tersebut karena makna adalah eksistensi seseorang.Mannheim mengklasifikasikan tindakan manusia menjadi tiga. Yakni, pertama makna objektif, makna ini ditentutkan oleh konteks sosial tindakan berlangsung. Kedua, makna ekspresive yang ada pada tindakan aktor. Dan ketiga makna dokumenter adalah makna yang tersirat pada aktor yang mencerminkan kebudayaan secara keseluruhan. (Ernantika, 2021, hal. 58-60)
Dalam teori sosiologi pengetahuan, weltanschauung (wordview) memainkan peran metodologis yang sangat penting. Mannheim membedakan dua konsep weltanschauung.
Pertama, weltanschauung rasional, semacam konstruk teoritis yang dapat diakses dalam bentuk yang terstruktur dan proposisional logis. Konsep' pandangan dunia 'ini dapat dianggap bersifat koeksensif dengan' ideologi 'dan berarti keyakinan tersebut:
(a) diterima secara luas di antara anggota kelompok;
(b) elemen-elemennya terhubung secara sistematis;
(c) penting bagi skema konseptual para agen (para agen tidak mudah menyerah); (d) sangat mempengaruhi perilaku agen; dan
(e) dan merupakan pertanyaan sentral metafisika dan kehidupan manusia secara umum.
Kedua, weltanschauung irrasional, bukan berarti tidak masuk akal, karena suatu konsep pandangan dunia yang pada dasarnya tidak masuk akal akan membuat diskusi teoritis tidak mungkin dari fenomena tersebut, dan dengan demikian akan menjadi tidak berguna secara metodologis. Oleh karena itu, istilah yang lebih tepat adalah 'rasionalistik' artinya bahwa pandangan dunia bukanlah rasional dan tidak rasional, karena sifat kategori rasionalitas tidak dapat diterapkan padanya.
Mannheim berpandangan bahwa, weltanschauung berada di luar pemikiran tetapi bukan di luar nalar interpretatif, itu bukan produk pemikiran, tetapi dapat diakses secara rasional, setidaknya sampai taraf tertentu . tugas tugas interpretasi adalah untuk membuat totalitas pandangan dunia yang tidak terstruktur yang dapat diakses dari dokumennya, yaitu untuk membuat pandangan dunia secara rasional dan secara teoritis dapat diakses. Pertanyaan krusialnya adalah bagaimana totalitas yang kita sebut roh² Weltanschauung²dari suatu zaman, dapat disaring dari berbagai 'objek' zaman itu, dan bagaimana kita dapat memberikan laporan teoritis tentang hal tersebut. (Hamka, 2020, hal. 79)
Itulah pemikiran Sosiologi Pengetahuan Pemikiran Karl mannheim .Yang mana dapat disimpulkan bahwa Menurut Karl Mannheim teori sosiologi pengetahuan merupakan suatu teori yang berusaha menganalisis hubungan antara masyarakat dengan pengetahuan. Semoga bermanfaat.
0 Komentar