Istiqomah, Kunci Sukses Dunia Akhirat | Risma Anjelina

Mungkin kita sudah pernah mendengar, atau bahkan mengucapkan istilah kata istiqomah dalam kehidupan sehari-hari. Istilah istiqomah ini sering dikaitkan dengan suatu aktivitas, khususnya dalam hal ibadah. Meski sering diucapkan oleh banyak orang, sebagian mungkin masih belum mengetahui makna dari istiqomah, atau hanya menerka-nerka arti istiqomah. Kita sebagai seorag muslim\muslimah dituntut untuk istiqomah baik dalam beribadah maupun dalam hal lain, terdengar ringan namun sulit untuk dikerjakan jika tidak benar-benar dijalankan dengan sungguh-sungguh. 

Ada beberapa pengertian mengenai istiqomah salah satunya dikutip dalam buku yang berjudul ‘Meneliti Jalan Istiqomah’ Oleh Syekh Musnid Al-Qahthany, Syekh Abdurrahman Al-Sa’diy Rahimahullah mengatakan :” istiqomah itu adalah kelaziman ketaatan pada allah dan ketaatan pada rasul-nya secara berkelanjutan”. Istiqomah adalah sebuah komitmen dalam menjalankan satu program untuk menuju satu tujuan. Istiqomah itu mengandung konsisten, sehingga secara terus menerus apa yang dianggap baik itu dijalankan, tahan uji kepada godaan-godaan yang mungkin menjadi penghambat, menjadi halangan kita sampai pada tujuan yang cita-citakan. 

Dalam Al Quran disebutkan tentang sikap istiqomah, teguh dan konsisten, sebagaimana dalam surah Al-Fatihah 6-7; 

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦)صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (٧ 

Artinya; “Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepada mereka bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat” (Qs. Al-Fatihah:6-7). 

Sebagai umat muslim, tentu kita berharap bisa istiqomah dalam setiap ibadah dan perbuatan baik yang kita lakukan. Namun, menerapkan istiqomah dalam ibadah dan perbuatan baik tidak semudah yang dibayangkan. Istiqomah itu menyertai keimanan. Iman naik dan turun, ujian datang dan pergi. Lalu bisa juga disebut bahwa istiqomah itu salah satu ciri keimanan kita teruji atau tidak.

Ketika kita tidak istiqomah, bisa dikatakan memang bahwa keimanan kita tidak teruji dengan baik. Memang istiqomah menjadi suatu kondisi, suatu benteng untuk menunjukkan ketundukan kita kepada Allah. Indikator keberagamaan kita atau ketakwaan itu memang ada pada sikap istiqomah. Menjalankan sesuatu, sendirian atau ramai-ramai, diberi reward tidak diberi reward, sikapnya sama saja. Itulah sikap orang yang istiqomah, yang dibalut dengan perilaku ikhlas sebagai hamba. Amalan yang dilakukan secara istiqomah juga menjadi amalan yang dicintai oleh Allah SWT. Tidak peduli apakah amalan tersebut berupa perbuatan kecil, jika dilakukan secara konsisten atau terus menerus, akan lebih baik dibandingkan amalan besar yang jarang dilakukan.

Ciri-ciri orang yang memiliki sifat istiqomah:

Konsisten dalam memegang teguh aqidah tauhid, Konsisten dalam menjalankan ibadah baik mahdoh atau ghoiru mahdoh, Konsisten dalam menjalankan syariat agama, baik berupa perintah maupun larangan, Konsisten dalam bekerja dan berkarya, dengan tulus dan ikhlas karena Allah swt. Konsisten dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan

Salah satu keutamaan istiqomah adalah tidak ada rasa takut dan mereka tidak pernah merasa bersedih. Dan keuataan lainnya adalah orang yang istiqomah akan menjadi para penghuni surga, dan ketika kita beristiqomah dalam ibadah tentu akan membuka pintu hikmah, meskipun sedikit kuantitas tetapi kalau dikerjakan secara rutin dan istiqomah lebih baik dari seribu kemuliaan. 

Posting Komentar

0 Komentar