Penalaran Filosofis Tentang Keimanan | Miftahul Jannah

 Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas dua kata: philo dan sophia. Philo berarti cinta, sedangkan dalam arti luas yakni keinginan dan sophia berarti hikmat (kebijaksanaan) atau kebenaran. Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom). Sedangkan secara terminologi, terdapat beberapa pengertian filsafat yang sangat beragam, baik dalam ungkapan maupun titik tekannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

Selain itu, Poejawijatno mengungkapkan bahwa filsafat adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada melalui budi belaka. 7 Filsafat juga dapat diartikan sebagai cinta kebijaksanaan atau cinta kebenaran, yaitu upaya untuk selalu mencari kebenaran dengan menggunakan akal, pengertian filsafat yang demikian ini antara tradisi pemikiran barat dan pemikiran timur berbeda. Dalam tradisi pemikiran barat, cinta kebenaran (orang yang bijaksana) adalah orang yang mengedepankan kecerdasan intelektual. Sedangkan menurut tradisi pemikiran timur, orang bijaksana adalah orang yang mengedepankan kecerdasan emosi. Jadi, secara umum kata filsafat merupakan suatu kata yang menunjukkan pada upaya manusia untuk mencari keutamaan hidup. Hal ini terkait dengan upaya manusia untuk meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan melalui berbagai pemikiran agar manusia lebih berbudaya, beradab, dan menikmati hidup. 

Allah menurunkan kitab-Nya yang mulia sebagai petunjuk bagi manusia, obat bagikaum mukminin, membimbing kepada yanglebih lurus, menjelaskan jalan petunjuk. AlQuran adalah frman Allah, muncul dari zatNya dalam bentuk perkataan yang tidak dapat digambarkan yang diturunkan kepada rasul-Nya dalam bentuk wahyu. Pada hakekatnya wahyu dan tafsir terhadap wahyu itu merupakan sumber hukum utama. Yang pertama bersifat pasti dan tetap, oleh karenanya merupakan peryataan aktual dari kehendak ilahi, serta mengandung kebenaran-kebenaran abadi. Adapun tafsir merupakan tanggapan akal dan hati nurani manusia terhadap wahyu, dan karena itu berangsur-angsur terlibat, maka lalu bergantung kepadanya. Selama berabadabad wahyu bertahan tanpa mengalami sesuatu perubahan apapun. 

Istilah Iman dalam Al-Quran selalu dirangkaikan dengan kata lain yang memberikan corak dan warna tentang sesuatu yang diimani, seperti dalam surat Al-Nisa’; 51 yang dikaitkan dengan jibti (kebatinan/idealisme) dan ṭaghut (realita/naturalisme). Sedangkan dalam surat Al-Ankabut; 52 dikaitkan dengan kata bathil, yaitu wa al-ladhīna āmanū bi al-bāṭhil. Bāṭil berarti tidak benar menurut Allah. Dalam surat lain, Iman dirangkaikan dengan kata kāfr atau dengan kata Allah. Sementara dalam AlBaqarah; 4, Iman dirangkaikan dengan ajaran yang diturunkan Allah (yu’minūna bimā unzila ilaika wamā unzila min qablika).

Maka pendekatan penalaran flosofs tersebut tentu dengan pembuktian proses terbentuknya Iman, wujud Iman dan korelasi antara keimanan dan ketaqwaan, di antaranya yaitu;

Proses Terbentuknya Iman Spermatozoa dan ovum yang diproduksi dan dipertemukan atas dasar ketentuan yang digariskan ajaran Allah, merupakan benih yang baik. Allah menginginkan agar makanan yang dimakan berasal dari rezeki yang halalan ṭayyiban. Pandangan dan sikap hidup seorang ibu yang sedang hamil mempengaruhi psikis yang dikandungnya. Ibu yang mengandung tidak lepas dari pengaruh suami, maka secara tidak langsung pandangan dan sikap hidup suami juga berpengaruh secara psikologis terhadap bayi yang sedang dikandung. Oleh karenanya jika seseorang menginginkan anaknya kelak menjadi mukmin yang muttaqin, maka isteri hendaknya berpandangan dan bersikap sesuai dengan yang dikehendaki Allah. 

Filsafat Wujud Iman Dalam pandangan flsafat, nilai-nilai ilahiyyat merupakan nilai yang mengandung kebenaran yang hakiki. Berdasarkan pendekatan flosofs ini, pengembangan potensi manusia diarahkan pada memenuhi jawaban yang mengacu kepada permasalahan yang menyangkut pertanyaan tentang untuk apa potensi itu dianugerahkan oleh penciptanya bagi kepentingan hidup manusia. Jelasnya, potensi yang dianugerahkan itu tidak terlepas dari kaitannya degan pengabdian penciptanya.

Korelasi Keimanan dan Ketakwaan Keimanan pada keesaan Allah yang dikenal dengan istilah tauhid dibagi menjadi dua yaitu tauhid teoritis dan tauhid praktis. Tauhid Teoritis adalah tauhid yang membahas tentang keesaan zat, keesaan sifat, dan keesaaan perbuatan Tuhan. Pembahasan keesaan zat, sifat, dan perbuatan Tuhan berkaitan dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi, dan pemikiran atau konsep tentang Tuhan. Konsekuensi logis Tauhid Teoritis adalah pengakuan yang ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya Wujud Mutlak, yang menjadi sumber semua wujud. Adapun Tauhid Praktis yang disebut juga tauhid ibadah, berhubungan dengan amal ibadah manusia. Tauhid Praktis merupakan terapan dari Tauhid Teoritis. Kalimat Lā ilāha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah), lebih menekankan pengertian Tauhid Praktis (tauhid ibadah). Tauhid Ibadah adalah ketaatan hanya kepada Allah. Dengan kata lain, tidak ada yang disembah selain Allah, atau yang berhak disembah hanyalah Allah semata dan menjadikan-Nya tempat tumpuan hati dan tujuan segala gerak dan langkah.


Posting Komentar

1 Komentar

  1. اسمع يا اسرائيل. الرب الهنا رب واحد.
    فتحب الرب الهك من كل قلبك ومن كل نفسك ومن كل قوتك.
    ( تثنية 6 : 4 - 5 )
    انا انا الرب وليس غيري مخلص.

    انا اخبرت وخلّصت واعلمت وليس بينكم غريب. وانتم شهودي يقول الرب وانا الله.
    ( اشعياء 43 : 11 - 12 )
    لأرى خير مختاريك. لأفرح بفرح أمتك. لأفتخر مع ميراثك
    ( مزامير 106 : 5 )
    اما هم المجتمعون فسألوه قائلين يا رب هل في هذا الوقت ترد الملك الى اسرائيل.

    فقال لهم ليس لكم ان تعرفوا الازمنة والاوقات التي جعلها الآب في سلطانه.

    لكنكم ستنالون قوة متى حل الروح القدس عليكم وتكونون لي شهودا في اورشليم وفي كل اليهودية والسامرة والى اقصى الارض
    ( أعمال الرسل 1 : 6 - 8 )

    لاننا لم نتبع خرافات مصنعة اذ عرّفناكم بقوة ربنا يسوع المسيح ومجيئه بل قد كنا معاينين عظمته.

    لانه اخذ من الله الآب كرامة ومجدا اذ اقبل عليه صوت كهذا من المجد الاسنى هذا هو ابني الحبيب الذي انا سررت به.

    ونحن سمعنا هذا الصوت مقبلا من السماء اذ كنا معه في الجبل المقدس.
    ( 2 بطرس 1 : 16 - 18 )

    لان غاية الناموس هي المسيح للبر لكل من يؤمن.

    لان موسى يكتب في البر الذي بالناموس ان الانسان الذي يفعلها سيحيا بها.

    واما البر الذي بالايمان فيقول هكذا لا تقل في قلبك من يصعد الى السماء اي ليحدر المسيح.

    او من يهبط الى الهاوية اي ليصعد المسيح من الاموات.

    لكن ماذا يقول.الكلمة قريبة منك في فمك وفي قلبك اي كلمة الايمان التي نكرز بها.

    لانك ان اعترفت بفمك بالرب يسوع وآمنت بقلبك ان الله اقامه من الاموات خلصت.

    لان القلب يؤمن به للبر والفم يعترف به للخلاص.

    لان الكتاب يقول كل من يؤمن به لا يخزى.

    لانه لا فرق بين اليهودي واليوناني لان ربا واحدا للجميع غنيا لجميع الذين يدعون به.

    لان كل من يدعو باسم الرب يخلص.
    ( رومية 10 : 4 - 13 )

    BalasHapus