GAYA KEPEMIMPINAN PERUBAHAN

Anderson dan Anderson (2001:151) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan perubahan merupan kontinum, yang dicerminkan oleh tiga kepemimpinan, yaitu controling,facilitating dan self-organizing.
1.controlong change leadership style
Contriling change leader cendrung menggunakan perangkap manajemen proyek untuk mendesain prose perubahan menurut metodologi yang berurutan, kemudian melaksanakan rencana dengan sedikit atau tanpa variasi. Proses yang fase desain terutama di temukan oleh metodologi, dimana proses fase fasilitasi merupakan pelaksanaan yang kaku dari rencana seperti yang ditentukan dalam desain. 
Controling change leader biasanya hanya memerhatikan realitas eksternal dan mengabaikan kekuatan orang dan budaya serta kebutuhan. Apabila pemimpin mengunakan gaya controling, perjalanan transformasi dipenuhi dengan stress, konflik dan keraguan. Gaya kepemimpinan perubahan yang tidak fleksibel tidak cocok dengan sifat dinamis dari transformasi. Harapan untuk berhasil bagi pemimpin dengan gaya controling adalah apabila terpenuhi adanya empat fariabel antara lain: (1) pemimpin sangat kharismatik; (2) oganisasi dalam kerisi; (3) sekelompok masa keritis memahami urgensinya; dan (4) orang cukup mempercayai pemimpin untuk mengkuti pemerintahnya.
2.fasilitating change leadership
Fasilitative change leader menggunakan model proses perubahan konprehensifdengan mendesain proses perubahanya lebih dulu, kemudian selama proses fasilitasi, mereka secara sadar mengubah implementasi dari desain apabila kebutuhan dinamis timbul. Oleh karna itu, model peroses perubahan mereka harus mendukung desain yang jelas dan dilakukan dengan jauh sebelumnya, demikian pula implementasi yang fleksibel.
Karena mereka mengharapkan untuk mengoreksi disain mereka berdasarkanjip pada apa yang mereka pelajari pada waktu yang sebenarnya, fasilitative change leader memerhatikan dengan hati-hati informasi yang di terima dari orangnya, organisasi atau paar yang meyarankan bagaimana memperbaiki fasilitas transformasi.dengan alasan ini mereka mendorong pertukaran informasi secara terbuka dan partisipasi besar. Akhirnya orientasi mereka lebih pada menayakan pertayaan yang tepat kemudian mengesahkan jawabanya. Pemimoin fasilitatif memerhatikan realitas internal dan eksternal apabila mereka mendisain dan memfasilitasi proses tranformasi dan mau mengubah rencana apabila di perlukan. Mereka menempatkan perhatian penting pada mengatur kondisi untuk menentukan keberhasilan. Terlebih dahulu sehingga perosesnya dapar berjalan dengan cara terbaik yang mungkin.
3.self/0rganizing leadership style
Self/organizing change leader tidak menggunakan metodologi terstruktur, tetapi membiarkan peroses transformasi mengorganisasi diri. Self-organizing change leader tidak berusaha mengawasi atau bahkan memengaruhi peroses perubahan, baik dengan menciptakan peroses desain lebih dulu atau memfasilitasi. Sebaliknya, self-organizing change leader memperkenankan desain dan fasilitas proses tranformasi , muncul secara langsung dari organisasi.
Self/organizing change leader menggunakan berbagai perangkat perubahan untuk menciptakan kondidi yang kondusip dalam organisasi. Mereka menciptaka visi bersama di seluruh organisasi. Mereka membangun pemahaman bersama atas masalah perubahan atau memperkuat pemahaman atas dinamika sistem organisasi sekarang yang meyebabkan perilaku mereka sekarang. Mereka meyingkirkan halangan pada generasi dan pertukaran informasi sehingga seluruh organisasi peduli terhadap keadaan sekarang, keadaan akan datang yang di inginkan dan apa yang mendukung atau menghambat kemajuan. Mereka mengusahan sumber daya dan dukungan yang diperlukan, sedangkan selebihnya di serahkan pada organisasi.

Posting Komentar

0 Komentar