Cara Ngecas Iman ketika Low-bat| Abdul Khalid Sofian

Renungan: 

Pernah galau, merasa putus asa, lelah, bimbang dan perasaan tidak nyaman lainnya? Tiba-tiba terfikir sesuatu hal atau membayangkan sesuatu (berkhayal) berulang-ulang, memikirkan sesuatu yang belum terjadi dan mendahului takdir Allah. Kamu senantiasa bersuudzan terhadap rencana Allah. Ketika kamu merasa tidak mempunyai teman, kamu merasa sendiri dimuka bumi ini dan gamang apa yang harus diperbuat..Hal ini terjadi karena kadar Imanmu menurun.
Coba deh jawab ini, Kapan terakhir kali kamu mengaji? Kapan terakhir kali kamu solat tahajud? Atau …. jangan-jangan shalatmu masih bolong-bolong lagi? 

Astagfirullahaladziim.

Teman-teman, seperti halnya baterai handphone yang ketika low harus kita harus ‘charge’ handphone kita agar full kembali. Seperti halnya mobil yang kita kendarai, segagah dan semahal apapun mobil itu, jika ketika bahan bakar habis dan kita tidak mengisi bahan bakar mobil maka sia-sialah mobil itu, tidak mendatangkan mudarat atau manfaat. Sama halnya dengan Iman kita. Manusia segagah apapun, bila tidak mempunyai Iman dalam hatinya, maka, sungguh untuk apa dia hidup didunia ini bila tidak beriman kepada-Nya?
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam berikut ini: “Iman itu kadang naik kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.” (HR Ibn Hibban).
Bukan berarti ketika seseorang telah berubah atau dalam tahap belajar untuk menjadi pribadi yang baik, sekali bertaubat saja lantas sudah cukup dia memupuk Iman. Tidak. Tidak. Bukan seperti itu. Manusia itu memiliki sifat khilaf dan tempatnya salah. Tak pernah ada manusia yang sempurna, orang yang telah bersungguh-sungguh taubat pun, ketika Syaiton datang merayu dan dia tak sanggup menahan rayuan syaiton, dia pun akan tergoda.
Bagaimana cara men-charge iman kita? jika untuk men-charge handphone kita memerlukan charger yang bagus dan juga aliran listrik, maka untuk men-charge iman, inilah yang kita perlukan:

  1. Menuntut ilmu yang menyebabkan bertambahnya pengetahuan dan keyakinan tentang iman. 
  2. Menyimak dan metadaburi isi al-qur'an
  3. Dzikir dan pikir. Dzikir adalah mengingat Allah beserta sifat-sifatnya, hal-hal yang menyangkut keagungan-Nya dan membaca kalam-Nya. Pikir yaitu aktifitas yang mengacu pada kepada renungan terhadap ciptaan Allah, ayat-ayat-Nya dan mukzizat-Nya.
  4. Mengikuti dan komitmen terhadap halaqoh dzikir.
  5. Memperbanyak amal soleh dengan memperhatikan: sesegera mungkin melakukan amal soleh, melakukannya secara terus menerus,tidak merasa bosan dan mengulang amalan yang tertinggal dan terlupakan.
  6. Melakukan berbagai macam ibadah.
  7. Dzikrul maut ( banyak mengingat kematian). 
  8. Mengingat akhirat dengan mengingat nikmatnya surga dan pedihnya neraka.
  9. Bermunajat kepada Allah dan pasrah kepada-Nya.
  10. Tidak berangan yang muluk-muluk 
  11. Memikirkan kehinaan dunia. "Dunia itu terlaknat dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya kecuali dzikrullah dan apa yang membuatnya dan apa yang membantunya atau orang yang berilmu atau orang yang mencari ilmu." (HR. Ibnu Majah).
  12. Mengagungkan hal-hal terhormat di sisi Allah.
  13. Bersikap loyal dan setia kepada Allah dan seluruh ajaran-Nya dan berlepas diri serta menentang musuh-musuh Allah.
  14. Tawadhu (rendah hati).
  15. Muhasabah diri.
  16. Doa

Posting Komentar

0 Komentar