Abstrak
Tulisan ini membahas tentang konsep kepemimpinan, khususnya dalam perspektif Islam, serta teori-teori yang melandasi terbentuknya seorang pemimpin. Seiring dengan perkembangan peradaban, kepemimpinan menjadi komponen penting dalam menjaga keberlangsungan hidup manusia dan mencapai tujuan bersama. Dalam Islam, kepemimpinan merupakan amanah yang harus dijalankan dengan tanggung jawab dan berpijak pada nilai-nilai syariat. Kepemimpinan tidak hanya berkaitan dengan kekuasaan, tetapi juga menuntut ketaatan kepada Allah SWT, keadilan, serta kemampuan membawa umat kepada kebaikan. Artikel ini juga menguraikan berbagai teori kepemimpinan, seperti teori sifat, teori perilaku, teori lingkungan, serta teori-teori lainnya seperti teori implisit, great man, transformasi, neokharismatik, dan kharismatik. Dari pembahasan tersebut disimpulkan bahwa kepemimpinan yang efektif dapat muncul dari beberapa alasan diantaranya karakter bawaan, perilaku yang dapat dipelajari, dan kemampuan beradaptasi dengan situasi. Dalam konteks Islam, kepemimpinan ideal adalah yang sesuai dengan nilai-nilai al-Qur’an dan Hadis, serta mampu mewujudkan kemaslahatan bagi umat.
Kata Kunci : Kepemimpinan
Islam, Teori Kepemimpinan, Kepemimpinan yang Efektif
A.
PENDAHULUAN
Pada hakikatnya, seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, maka berkembang pula suatu kepemimpinan. Pada masa lampau, kepemimpinan dibutuhkan karena terdapat suatu kelompok yang bersatu dan bekerja sama untuk melindungi keberadaannya dari kepunahan. Seseorang yang paling kuat, paling cerdas, dan paling berani pada saat itu adalah orang yang ditunjuk untuk menduduki posisi pemimpin. Jadi, adanya peradaban dan perkumpulan manusia adalah penyebab munculnya kepemimpinan.
Adapun dalam Islam, kepemimpinan juga dibutuhkan mengingat bahwa Islam
adalah agama yang Allah SWT ciptakan sangat mulia. Umat manusia membutuhkan
seorang pemimpin untuk membimbing suatu kelompok dan mencapai tujuan bersama.
Islam juga menganjurkan agar seorang pemimpin harus memiliki kemampuan serta
kecakapan ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Dalam
sejarah kepemimpinan Islam, sudah banyak kepemimpinan yang terjadi. dimulai
dari kepemimpinan para nabi, khalifah, kemudian dilanjutkan dengan kepemimpinan
dinasti-dinasti. Yangmana kepemimpinan tersebut sangat membawa pengaruh
terkhususnya dalam ilmu pengetahuan, sehingga tak heran banyak dipelajari oleh
peneliti-peneliti pada saat ini.
Maka dalam tulisan ini, penulis ingin membahas masalah kepemimpinan
terkhususnya dalam Islam. Melalui pembahasan ini, diharapkan dapat menambah
wawasan pembaca mengenai konsep dasar kepemimpinan yang telah ada sejak dahulu
hingga kini, terutama bagaimana nilai-nilai Islam memandang peran seorang
pemimpin. Disamping itu, Tulisan ini juga akan memberikan pemahaman tentang
karakteristik kepemimpinan yang ideal, serta menyajikan teori-teori yang
menjelaskan proses terbentuknya seorang pemimpin. Dengan demikian, pembaca
tidak hanya mengetahui konsep kepemimpinan dalam Islam, tetapi juga mampu
memahami model dan pendekatan teoritis yang mendasari proses kepemimpinan
secara umum.
B.
METODE PENELITIAN
Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan dalam pengumpulan data. Metode ini dilakukan dengan cara menelaah berbagai sumber literatur yang relevan, seperti jurnal ilmiah, buku-buku, artikel, dan karya tulis lainnya. Baik yang membahas tentang konsep kepemimpinan maupun teori-teori yang berkaitan dengan pembentukan seorang pemimpin. Pendekatan ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan komprehensif terhadap tema yang diangkat melalui kajian literatur yang telah ada.
C.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Kepemimpinan
Kata
"kepemimpinan" berasal dari kata "pimpin," yang memiliki
dua makna utama: yang dipimpin adalah objek dan pemimpin adalah subjek.
Definisi kata tersebut mencakup mengarahkan, membina, mengorganisasi, menuntun,
menunjukkan, dan mempengaruhi. Keberhasilan aktivitas kerja suatu adalah tugas
fisik dan spiritual pemimpin. Karena kepemimpinan menentukan besar kecilnya
keberhasilan atau kegagalan organisasi, kepemimpinan dianggap sebagai salah
satu elemen terpenting dari suatu organisasi. Sebagaimana dinyatakan dalam buku "Kepemimpinan," bahwa G.L. Freeman
& E.K. Taylor menjelaskan “Leadership is ability to create group action
toward an organizational ob.y’ecfiveness and cooperation from each individual.”(Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok dalam kerja sama untuk
mencapai tujuan organisasi).
Adapun
sesungguhnya ada tiga hal terpenting yang sangat esensi dalam kepemimpinan
yaitu :
1)
Kemampuan
mempengaruhi prilaku orang lain ( dalam hal yang positif),
2) Adanya
pengikut yang dapat dipengaruhi baik melalui ajakan, anjuran, bujukan, sugesti,
perintah, saran atau bentuk lainnya.
3)
Adanya
tujuan yang hendak dicapai.
2.
Kepemimpinan Perspektif Islam
Kepemimpinan
dalam Islam identik dengan khalifah, yang berarti penerus atau wakil.
Kemudian Ulil Amri, yang berarti pemimpin tertinggi dalam masyarakat
Islam. Menjadi seorang pemimpin melibatkan lebih dari sekadar memiliki
wewenang, status, atau kekuasaan yang dapat dibanggakan. Selain itu,
kepemimpinan bukanlah komoditas yang dapat dibeli atau dijual. Menurut Islam,
inti dari kepemimpinan adalah amanah yang perlu dijalankan dengan baik dan
dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di hadapan Allah di akhirat. Oleh
karena itu, merupakan pengkhianatan terhadap Allah dan Rasul-Nya ketika
kepemimpinan tidak dijalankan secara profesional dan proporsional.
Al-Imamah adalah istilah lain untuk kepemimpinan dalam bahasa Arab. Terlepas dari apakah ia memberikan arahan atau menyesatkan, Imamah dipandang dalam ilmu Fiqih sebagai pemimpin/ketua yang membimbing orang lain. Oleh karena itu, pemimpin haruslah orang yang patuh dan lurus, (terhadap regulasi) dan tidak ingkar. Allah SWT memerintahkan untuk memilih pemimpin yang patuh dan taat pada al-Quran dan Hadits. Sehingga pemimpin tersebut dapat membawa yang dipimpinnya pada kebaikan dan keselamatan.
3.
Ciri-ciri Kepemimpinan Dalam Islam
Ada
beberapa ciri penting yang menggambarkan bagaimana kepemimpinan Islam,
diantaranya:
·
Setia
Kepada Allah
·
Tujuan
kepemimpinannya sesuai dengan Islam secara Menyeluruh
·
Menjunjung
Tinggi Syariat dan Akhlak Islam
·
Pengemban
Amanat dengan baik
·
Bermusyawarah
dan Menghargai Pendapat.
·
Disiplin,
Konsisten dan Konsekuen
4.
Teori-Teori Kepemimpinan
Dalam
kajian ilmu kepemimpinan, terdapat berbagai teori yang berkembang seiring
waktu. Secara umum, para ahli mengidentifikasi setidaknya 8 teori kepemimpinan
yang menjelaskan karakteristik, proses, dan konteks dalam pembentukan serta
pelaksanaan kepemimpinan. Namun terdapat 3 macam yang menjadi grand theory
kepemimpinan, yaitu: teori sifat, teori perilaku, dan teori lingkungan.
(1) Teori Sifat
Teori sifat disebut
juga teori genetik, karena menganggap bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan
dibentuk. Menurut pandangan ini, kehadiran seorang pemimpin dapat diamati dan
dievaluasi berdasarkan kualitas bawaan sejak lahir. Menurut pandangan ini,
atribut atau karakteristik seorang pemimpin bersifat genetik sebagai sesuatu
yang diwariskan. Teori ini mengemukakan bahwa ada karakteristik tertentu
seperti fisik, sosialisasi, dan intelegensi (kecenderungan) yang esensial bagi
kepemimpinan yang efektif, yang merupakan kualitas bawaan seseorang. Berdasarkan
teori kepemimpinan ini, asumsi dasar yang dimunculkan adalah kepemimpinan
memerlukan serangkaian sifat, ciri, atau perangai tertentu yang menjamin
keberhasilan. Kepribadian pemimpinlah yang menentukan keberhasilan kepemimpinannya.
(2) Teori Prilaku
Teori ini
bertujuan untuk menjelaskan tindakan, komunikasi, pendelegasian tugas, dan
motivasi seorang pemimpin yang efektif. Menurut teori ini, tidak peduli
kualitas apa yang dimiliki seseorang secara alami, mereka dapat belajar dan
tumbuh menjadi pemimpin yang sukses. Oleh karena itu, seorang pemimpin tidak
dilahirkan. Sebaliknya, mereka dapat belajar cara memimpin dengan mengamati
pemimpin yang sukses dalam tindakan atau dengan memperoleh pengalaman. Menurut
perspektif ini, kepemimpinan harus dilihat sebagai hubungan antara individu dan
bukan sebagai kualitas pribadi seseorang. Oleh karena itu, kapasitas seorang
pemimpin untuk melibatkan dan membangun hubungan dengan semua anggotanya
merupakan faktor utama dalam menentukan keberhasilan kepemimpinannya.
Perilaku
(gaya) seorang pemimpin memengaruhi prestasi kerja bawahannya. Dalam teori ini
terdapat empat gaya kepemimpinan, yaitu :
a) Directive leadership, Tipe ini sama dengan bentuk kepemimpinan autokratis. Para anggota
mengetahui secara pasti apa yang diinginkan pemimpin terhadap dirinya dan
pengarahan yang diberikan. Anggota tidak diberi kesempatan berpartisipasi dalam
mengemukakan pendapat.
b) Supportive leadership, adalah gaya kepemimpinan yang menunjukkan keramahan seorang
pemimpin, mudah ditemui dan menunjukkan sikap memerhatikan anggotanya.
c) Partisipative leadership, adalah gaya kepemimpinan yang mengharapkan saran-saran atau
pendapat dari para anggotanya, tetapi ia yang menentukan dalam pengambilan
keputusan.
d) Achievement oriented ledearship, artinya pemimpin memberikan kepercayaan kepada para anggota untuk
mencapai tujuan atau hasil dan prestasi yang baik.
(3) Teori Lingkungan
Teori ini
beranggapan bahwa munculnya pemimpin-pemimpin itu merupakan hasil dari waktu,
tempat dan keadaan. Dari sudut pandang teori lingkungan, kepemimpinan adalah
strategi situasional yang bertujuan untuk menawarkan model normatif. Menurut
gagasan ini, kemampuan seorang pemimpin untuk melaksanakan rencana mereka
secara efektif sangat bergantung pada keadaan dan gaya kepemimpinan yang mereka
gunakan. Gaya yang berbeda digunakan untuk berbagai konteks. Menurut teori
lingkungan, seorang pemimpin harus mampu menyesuaikan model kepemimpinannya
dengan kebutuhan dan keadaan saat itu. Akibatnya, keadaan dan situasi yang
berkembang memerlukan adaptasi model dan gaya kepemimpinan. Karena kepemimpinan
seorang pemimpin tidak akan sesukses yang seharusnya jika dia tidak beradaptasi
dengan tuntutan zaman. Perilaku gaya kepemimpinan ini dapat dipelajari dari
pengalaman dan proses pembelajaran pemimpin, yang memungkinkan mereka untuk
menggunakan gaya yang cocok untuk banyak keadaan yang mereka hadapi.
(4) Teori Implisit
Teori kepemimpinan
implisit merupakan keyakinan dan asumsi tentang karakteristik dari pemimpin
yang efektif . Stereotip dan prototipe karakteristik, kemampuan, atau tindakan
yang relevan sering kali menjadi bagian dari teori implisit. Mungkin tujuan
utamanya adalah untuk membedakan berbagai jenis pemimpin (misalnya, manajer,
politisi, atau perwira militer). Sebagai hasil dari pengalaman aktual dengan
para pemimpin, paparan literatur tentang pemimpin yang efektif, dan
faktor-faktor sosiokultural lainnya, teori-teori ini berkembang dan membaik
seiring berjalannya waktu.
(5) Teori Great Man
Gagasan ini
menyatakan bahwa seorang pemimpin hebat dilahirkan dengan berbagai sifat unik
yang membedakannya dari kebanyakan orang. Kualitas pribadi ini meliputi
karisma, pengetahuan, kebijaksanaan, dan kemampuan untuk menggunakan
pengaruhnya sehingga dapat membuat keputusan yang secara signifikan memengaruhi
jalannya sejarah manusia. Daya tarik bersama dengan kemampuan komunikasi
interpersonal dan persuasi yang luar biasa, merupakan karakteristik orang yang
karismatik. Seorang ahli mengklaim bahwa pemimpin hebat tidak dapat dibuat,
melainkan akan lahir saat dibutuhkan oleh keadaan yang menuntutnya.
(6) Teori Transformasi
Teori ini
didasarkan pada temuan penelitian mengenai perilaku kepemimpinan, yang
menunjukkan bahwa pemimpin yang tergolong pemimpin transformasi memotivasi
anggota timnya untuk melampaui sasaran organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pemimpin transformasi juga merupakan pemimpin visioner yang
mengajak sumber daya manusia organisasi bergerak menuju visi yang dimiliki oleh
pemimpin. Para pemimpin transformasi lebih mengandalkan kharisma dan kewibawaan
dalam menjalankan kepemimpinannya.
(7) Teori Neokharismatik
Teori
kepemimpinan yang menekankan simbolisme daya tarik emosional dan komitmen
pengikut yang luar biasa.
(8) Teori kepemimpinan kharismatik
Teori ini
mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribut dari kemampuan kepemimpinan
yang heroik bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu dari pemimpinnya.
D.
KESIMPULAN
Maka dari
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya suatu kepemimpinan muncul
bersamaan dengan adanya peradaban manusia. Yangmana dahulu terjadi perkumpulan
bersama yang kemudian bekerja sama dengan tujuan untuk mempertahankan hidupnya
dari kepunahan, sehingga perlu suatu kepemimpinan. Adapun dalam Islam, kepemimpinan
merupakan amanah yang harus dijalankan dengan tanggung jawab dan berpijak pada
nilai-nilai syariat, guna tercapainya tujuan bersama. Adapun dalam sejarah
kepemimpinan Islam, sudah banyak kepemimpinan yang terjadi. Dimulai dari
kepemimpinan para nabi, khalifah, kemudian dilanjutkan dengan kepemimpinan dinasti-dinasti.
Kata “pimpin” sendiri mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun memengaruhi. Adapun kepemimpinan dalam bahasa Arab disebut “Al-Imamah”, yangmana dalam ilmu Fiqih, diartikan dengan menjadi ketua. Allah SWT memerintahkan untuk memilih pemimpin yang patuh dan taat pada al-Quran dan Hadits. Agar pemimpin tersebut dapat membawa yang dipimpinnya pada kebaikan dan keselamatan. Adapun beberapa ciri penting yang menggambarkan bagaimana kepemimpinan Islam, diantaranya setia kepada Allah, tujuan islam secara menyeluruh, menjunjung tinggi syariat dan akhlak islam, pengemban amanat, bermusyawarah dan menghargai pendapat, dan disiplin, konsisten serta konsekuen. Kemudian terdapat 8 macam teori-teori dalam kepemimpinan, namun terdapat 3 macam yang menjadi grand theory kepemimpinan yaitu: (a) teori sifat, (b) teori perilaku, dan (c) teori lingkungan. Kepemimpinan yang efektif dapat muncul dari beberapa alasan diantaranya karakter bawaan, perilaku yang dapat dipelajari, dan kemampuan beradaptasi dengan situasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arfah, Muhammad, “Konsep Dasar Kepemmpinan dalam Islam,” Jurnal
Literasiologi, 10.2 (2020), hal. 42
Fazillah, Nur,
“Konsep Kepemimpinan dalam perspektif Islam,” INTELEKTUALITA: Journal of
Education Sciences and Teacher Training, 12.1 (2023), hal. 115
Mu’ah, Tri Ifa
Indrayani, Masram, Muhammad Sulton, Kepemimpinan (Rajawali Pers, 2019)
Mulkanasir,
“Menyingkap Kepemimpinan dalam perspektif Islam,” Jurnal Manejemen Dakwah,
9.2 (2021), hal. 299–302
Prasinta, Dian
Jani, Jarkawi, dan Emanuel B. S. Kase, Strategi Kepemimpinan, Yogyakarta : Sulur
Pustaka, 2023
Sukatin, et al.,
“Kepemimpinan dalam Islam,” Educational Leadership, 2.1 (2022), hal. 73
Syahril, Sulthon, “Teori-teori Kepemimpinan,” Ri’ayah, 04.2 (2019), hal. 211
0 Komentar