Konsep Islam Tentang Kewirausahaan
Setiap muslim menginginkan
keberhasilan dan kebahagiaan dunia dan akhirat, Kebahagiaan dan keberhasilan
tersebut dapat dicapai dengan menjalankan ajaran agama yang sudah terkandung
dalam kitab suci Alqur’an dan hadits nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, menjalankan
perintah Allah melalui pengamalan ajaran yang telah tertulis dalam Alqur’an dan
Hadits wajib dilakukan. Alqur’an dan Hadits berisi berbagai petunjuk mengenai
apa yang menjadi perintah Allah dan apa yang menjadi larangan Allah SWT Salah
satunya adalah petunjuk dalam bermuamalah. Berbisnis yang benar adalah salah
satu bagian dari muamalah yang diajarkan dalam Alqur’an dan hadits.
Islam sebagai agama Allah yang sempurna memberikan petunjuk kepada manusia tentang bidang usaha yang halal, cara berusaha, dan bagaimana manusia harus mengatur hubungan kerja dengan sesama mereka supaya memberikan manfaat yang baik bagi kepentingan bersama dan dapat menciptakan kesejahteraan serta kemakmuran hidup bagi segenap manusia. Islam tidak hanya menyuruh manusia bekerja bagi kepentingan dirinya sendiri secara halal, tetapi juga memerintahkan manusia menjalin hubungan kerja dengan orang lain bagi kepentingan dan keuntungan kehidupan manusia di dunia ini.
Oleh karena itu, dalam bidang usaha dan wiraswasta Islam benar-benar memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas untuk dapat dijadikan pedoman melakukan usaha dan wiraswasta yang baik.
Bisnis merupakan salah satu ikhtiar
manusia dalam mendapatkan rezeki guna mencapai keberhasilan dan kebahagiaan
dunia dan akhirat, apabila dijalankan secara benar dan bersungguh-sungguh.
Perjalanan bisnis seseorang beragam prosesnya, kadang naik, kadang turun dengan
berbagai kendala. Keberhasilan bisnis seseorang tergantung pada banyak hal, antara
lain kemauan bekerja keras untuk mencapai tujuan, kejujuran dalam setiap
perkataan dan perbuatan, menepati janji, memiliki jiwa kepemimpinan, melakukan
pencatatan dan pembukuan yang rapi dalam berbisnis, sabar dalam menghadapi
hambatan dan tantangan, tidak mudah putus asa dan tidak lupa selalu berdo’a
kepada Allah SWT.
Hal itu semua telah diatur dalam Alqur’an dan hadits, Sehingga penerapan nilai-nilai kewirausahaan Islami yang telah diatur dalam Alqur’an dan Hadits mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam berbisnis. Kewirausahaan dan Perdagangan dalam pandangan Islam merupakan aspek kehidupan yang dikelompokkan kedalam masalah mu’amalah, yaitu masalah yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia dan tetap akan di pertanggung jawabkan kelak di akhirat. Manusia diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki.
Semangat kewirausahaan diantaranya terdapat dalam
QS. Hud:61, QS.Al-Mulk:15 dan QS.Al-Jumuh:10, dimana manusia diperintahkan
untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik serta diperintahkan
untuk berusaha mencari rizki Islam juga
mengajarkan untuk berwirausaha. Sifat-sifat dasar dalam berwirausaha terdapat
dalam ayat-ayat alqur’an serta hadis-hadis Rasulullah Saw.
Berikut ini adalah beberapa
ayat-ayat dalam alqur’an yang berkaitan berwirausaha atau bekerja:
1. Islam mengajarkan kejujuran seperti dalam firman Allah:
a. Surat Ar-Rahman (55) ayat 9 Allah
SWT berfirman:
وَأ قِيمُواْ ٱلۡوَزۡنَ بِٱلۡقِسۡطِ وَلَا تُخۡسِرُواْ ٱلۡمِيزَانَ ٩َ
Artinya:
”Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca
itu.”
b. Surat Al-Mutaffifin (83) ayat 1,
Allah berfirman:
وَيۡ
ل لِّلۡمُطَفِّفِينَ
١
Artinya:
”Kecelakaanlah yang besar bagi orang-orang yang curang.
2. Islam mengajarkan agar manusia memiliki kemauan bekerja keras
3. Islam mengajarkan agar manusia menepati janji
4. Islam mengajarkan agar manusia tertib administrasi
5. Islam mengajarkan agar manusia selalu berdoa
6. Islam mengajarkan agar manusia membayar zakat dan sedekah
7. Islam mengajarkan agar manusia memiliki jiwa kepemimpinan
8. Perdagangan/ Berwirausaha Pekerjaan Mulia Dalam Islam Pekerjaan
berdagang ini mendapat tempat terhormat dalam ajaran Islam, seperti disabdakan
Rasul : “ Mata pencarian apakah yang paling baik, Ya Rasulullah?”Jawab
beliau: Ialah seseorang yang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual
beli yang bersih.” (HR.Al-Bazzar).
Dalam surat Al-Baqarah: 275
dijelaskan bahwa Allah SWT telah menghalalkan kegiatan jual beli dan
mengharamkan riba. Kegiatan riba ini sangat merugikan karena membuat kegiatan
perdagangan tidak berkembang. Hal ini disebabkan karena uang dan modal hanya
berputar pada satu pihak saja yang akhirnya dapat mengeksploitasi masyarakat
yang terdesak kebutuhan hidup. Trim (2009) mengungkapkan bahwa kredibilitas dan
kapabilitas Nabi Muhammad SAW terdapat dalam empat karakter unggulnya, yaitu
FAST (Fathonah, Amanah, Shiddiq dan Tabligh) ditambah faktor I, yaitu
Istiqomah.
Sifat fathonah (cerdas) dalam diri Nabi Muhammad SAW dituliskan
oleh Roziah Sidik, seorang penulis asal
Malaysia menyebutkan bahwa Rosulullah adalah seorang jenius dengan bukti
kepakaran sebagai ahli politik, ahli strategi peran, ahli diplomasi, ahli
hubungan antar kaum, ahli strategi, negarawan, pengambil keputusan, ahli
perlembagaan, ahli pembangunan SDM, ahli pembangunan masyarakat, ahli tata
keluarga, dan ahli dakwah.
Sifat amanah (komitmen) tercermin dalam sikap Rosulullah yang senantiasa menggunakan akad, kesepakatan atau perjanjian bisnis dengan sistem kesepakatan bersama. Seseorang dianggap melalaikan komitmen apabila tidak melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tidak boleh menunda-nunda hak seorang pegawai apabila perusahaan sedang tidak mengalami kesulitan untuk membayar gaji tersebut. Sifat tabligh (Komunikatif).
Sifat Rosulullah untuk senantiasa
bersikap tabligh sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa ayat 9
yaitu : “oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah SWT dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. Terakhir adalah sifat
Istiqomah (keteguhan hati yang konsisten). Rosulullah senantiasa istiqomah
dalam menjalankan nilai-nilai bisnis Islam (FAST) untuk dapat menjaga
kepercayaan bisnis dari orang lain.
0 Komentar