Pendidikan Untuk Membangun Kesejahteraan | Merry Andita

Gambar dikutip via liputan6.com

Pendidikan dan pengajaran Indonesia seharusnya membangun sifat karakter dan ambisi siswa untuk bercita-cita untuk membangun kesejahteraan diri dan masyarakat, jangan hanya bercita-cita meraih ijazah dan kehormatan.

Mental priyayi dan kehormatan jangan menjadi sangat ditonjolkan dalam belajar atau keinginan utama menyekolahkan putra putrinya, namun belajar disekolah adalah membangun keinginan dan kesejahteraan bangsa sesuai dengan sila kelima Pancasila.

Dalam membangun kesejahteraan, kurikulum dan silabusnya harus mengandung pedoman bagaimana memperoleh kesejahteraan itu dan bagaimana cara untuk meraihnya.

Dalam hal ini para guru harus mengajarkan kepada siswa jalur mana yang boleh dilakukan untuk memperoleh kesejahteraan itu dan jalur mana yang tidak boleh dilakukan.

Guru harus menanamkan jalur yang baik, bermoral, dan direstui oleh Tuhan untuk dilakukan dan ditempuh para siswa kelak setelah bekerja atau berkecimpung dalam proses kehidupan masyarakat.

Contoh-contoh jalur buruk harus diketahui oleh guru dan diberitahukan kepada siswa, misalnya jalur korupsi, menyalahgunakan kewenangan dalam jabatan, melakukan pencurian harta orang lain.

Karna kesejahteraan memang merupakan keinginan semua orang, maka banyak cara yang dilakukan mulai dari yang sangat baik, dengan bekerja keras, sampai pada yang terburuk atau terjahat.

Pencurian ditingkat bawah, kalangan rakyat, sampai pada pencurian ditingkat tinggi yang dewasa ini disebut korupsi.

Oleh karna itu maka pendidikan dan pengajaran harus bekerja keras untuk mendidik anak-anak sekolah agar tidak jatuh ke perilaku buruk.

Pengajaran harus membangun karakter dan perilaku baik, cinta sesama manusia, takut kepada Tuhan, karna itu harus memuji dan menyembah Nya.

Karakter baik dibangun mulai dari pendidikan terendah sampai tertinggi, didukung oleh pendidikan dan teladan dirumah dan oleh para pemimpin agama.

Posting Komentar

1 Komentar